Berita
Demi Tekan Varian Delta, Korsel Akan Perpanjang Pembatasan
Korea Selatan akan memperpanjang aturan pembatasan jaga jarak sosial selama dua pekan untuk menekan penyebaran Covid-19 yang dipicu varian Delta. Aturan pembatasan di Korea Selatan dijadwalkan selesai pada akhir pekan ini. Dan, akan diperpanjang hingga 22 Agustus mendatang. Perdana Menteri Korea Selatan Kim Boo Kyum mengatakan tidak mudah bagi pemerintah membuat keputusan memperpanjang pembatasan. “Namun, […]

Korea Selatan akan memperpanjang aturan pembatasan jaga jarak sosial selama dua pekan untuk menekan penyebaran Covid-19 yang dipicu varian Delta.
Aturan pembatasan di Korea Selatan dijadwalkan selesai pada akhir pekan ini. Dan, akan diperpanjang hingga 22 Agustus mendatang.
Perdana Menteri Korea Selatan Kim Boo Kyum mengatakan tidak mudah bagi pemerintah membuat keputusan memperpanjang pembatasan.
“Namun, untuk saat ini, pengendalian dan pencegahan virus corona menjadi prioritas,” ujar Kim, seperti dikutip dari Yonhap, Jumat (6/8).
Menurut Kim, pembatasan itu penting untuk menekan penularan virus corona dan memastikan pembukaan kembali sekolah yang aman dalam dua pekan ke depan.
Seperti dikutip dari Reuters, aturan itu mencakup pelarangan pertemuan pribadi lebih dari dua orang setelah pukul 18.00, termasuk di restoran, serta melarang pertemuan lebih dari empat orang di seluruh negeri.
Kim juga menyampaikan kekhawatiran kemungkinan lonjakan kasus di hari libur berkenaan dengan Hari Pembebasan, 15 Agustus nanti.
Pemerintah, kata Kim, tak akan mentolerir demonstrasi ilegal di Hari Pembebasan itu, yang biasanya mengkritik pemerintahan Moon Jae in.
Ia juga menekankan perlunya menciptakan kondisi yang aman bagi siswa untuk kembali ke sekolah setelah liburan musim panas.
Meski aturan pembatasan diperpanjang, pakar kesehatan menyarankan aturan jarak sosial yang lebih ketat karena jumlah kasus Covid-19 yang terus meningkat dalam tiga pekan terakhir.
Pembatasan mobilitas penduduk, staf medis yang fokus pada upaya vaksinasi daripada pelacakan kontak tak cukup membuat Korsel disebut aman dari pandemi.
“Memang benar momentum untuk pelacakan kontak berkurang karena lebih banyak pergerakan, lonjakan kasus dan varian baru, dan karena tugas yang tumpang tindih untuk melakukan testing merugikan vaksinasi, akibatnya jumlah kasus rantai penularan tak diketahui,” kata salah satu epidemiolog Korsel, Lee soon-yong.
Korea Selatan beberapa hari ini mencatat kasus harian Covid-19 hingga ribuan. Pada Kamis (5/8) kemarin kasus Covid-19 bertambah 1.704 kasus dengan 4 kematian.
Sehingga secara kumulatif, kasus Covid-19 di Korsel mencapai 207.406 dan 2.113 kematian.
-
RAGAM12/03/2025
Raffi Ahmad Prihatin dengan Kondisi Wendy Cagur
-
NASIONAL13/03/2025
Kontroversi Amplop Cokelat di Rapat Pertamina: Anggota DPR Tegaskan Itu Hanya SPPD
-
JABODETABEK12/03/2025
Pemprov DKI Jakarta Naikkan Jumlah Penerima KJP Plus Jadi 705.000 Siswa
-
OASE13/03/2025
Rahasia Asmaul Husna: Keistimewaan Nama-Nama Allah yang Membawa Berkah
-
EKBIS13/03/2025
Sri Mulyani Laporkan Kinerja APBN ke Presiden Prabowo
-
EKBIS13/03/2025
Beras Berkutu Ditemukan di Gudang Bulog, Wamentan Pastikan untuk Pakan Ternak
-
POLITIK13/03/2025
Anggota DPR Herman Khaeron Diviralkan Terima Amplop: Ultimatum Hapus Konten Fitnah
-
NASIONAL13/03/2025
Waka MPR Apresiasi Langkah Presiden Prabowo Jalin Kolaborasi dengan Pemuda Peduli Lingkungan