Berita
Isu Azis Syamsuddin Tersangka, Firli Bahuri Berharap Masyarakat Berikan Waktu KPK Berkerja Maksimal
AKTUALITAS.ID – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri angkat suara soal isu Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin ditetapkan sebagai tersangka lantaran diduga memberikan uang sebesar Rp3 miliar kepada penyidik KPK, Robin Pattuju dalam kasus dugaan suap penanganan perkara di Tanjungbalai. Firli mengklaim KPK saat ini terus bekerja untuk mengumpulkan keterangan dan pelbagai barang bukti […]
AKTUALITAS.ID – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri angkat suara soal isu Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin ditetapkan sebagai tersangka lantaran diduga memberikan uang sebesar Rp3 miliar kepada penyidik KPK, Robin Pattuju dalam kasus dugaan suap penanganan perkara di Tanjungbalai.
Firli mengklaim KPK saat ini terus bekerja untuk mengumpulkan keterangan dan pelbagai barang bukti sebelum memberikan keterangan utuh ke publik. Ia berharap masyarakat memberikan waktu agar KPK bekerja maksimal.
“Nanti pada saatnya KPK pasti memberikan penjelasan secara utuh setelah pengumpulan keterangan dan barang bukti sudah selesai. Karena kita bekerja berdasarkan bukti-bukti, dan dengan bukti tersebutlah membuat terangnya suatu peristiwa pidana korupsi dan menemukan tersangka,” kata Firli dalam keterangan resminya yang dikutip Minggu (5/9/2021).
Firli menjelaskan bahwa KPK hanya menetapkan seseorang sebagai tersangka berdasarkan bukti yang cukup. Ia turut menjelaskan bahwa KPK memegang prinsip ‘the sun rise and the sun set principle’ dalam menangani perkara.
“Artinya seketika seseorang menjadi tersangka maka harus segera diajukan ke persidangan peradilan,” kata dia.
Ia mengatakan bahwa KPK selama ini bekerja dengan berpedoman terhadap pelbagai asas-asas pelaksanaan tugas. Di antaranya menjunjung tinggi kepastian hukum, keadilan, kepentingan umum, transparan, akuntabel, proporsionalitas dan menjunjung tinggi Hak asasi manusia.
Ketua Badan Anggaran DPR Azis Syamsuddin diperiksa di gedung KPK, Jakarta, Rabu (6/6). Politisi Partai Golkar itu diperiksa KPK sebagai saksi dalam kasus korupsi proyek pengadaan KTP elektronik dengan tersangka Irvanto Hendra Pambudi Cahyo dan pengusaha Made Oka Masagung. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/ama/18Azis Syamsuddin diperiksa di gedung KPK, Jakarta, Rabu (6/6). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/ama/18
Tak hanya itu, Firli memastikan semua informasi dari masyarakat akan menjadi perhatian KPK. Karenanya, ia menyatakan akan mempelajari dan dalami keterangan yang disampaikan langsung ke kpk maupun keterangan dan fakta di persidangan.
“Kami masih terus bekerja, pada saatnya kami akan memberikan penjelasan kepada publik,” kata Firli.
Diketahui, Azis Syamsuddin disebut-sebut memberikan uang senilai Rp3.099.887.000 dan US$36 ribu kepada penyidik eks penyidik KPK, AKP Stepanus Robin Pattuju. Hal itu diungkap dalam surat dakwaan Stepanus yang dilihat pada Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
“Terdakwa Stepanus telah melakukan atau turut serta melakukan beberapa perbuatan yang harus dipandang sebagai perbuatan yang berdiri sendiri sehingga merupakan beberapa kejahatan, yang diancam dengan pidana pokok yang sejenis, menerima hadiah atau janji berupa uang dengan jumlah keseluruhan Rp11.025.077.000,00 dan US$36 ribu,” demikian dakwaan jaksa KPK dikutip dari SIPP PN Jakarta Pusat.
“Yakni masing-masing dari Azis Syamsuddin dan Aliza Gunado sejumlah Rp3.099.887.000 dan US$36 ribu,” lanjutnya.
Aziz sendiri telah dihadirkan KPK sebagai saksi dalam persidangan kasus dugaan suap dengan terdakwa Wali Kota Tanjungbalai nonaktif, M. Syahrial.
Azis dan Stepanus Robin diduga terlibat dalam kasus dugaan suap penanganan perkara yang menyeret Syahrial. Politikus Partai Golkar itu pun telah dicekal selama enam bulan ke depan.
-
Multimedia13 jam lalu
FOTO: Ridwan Kamil Gelar Pasar Rakyat Tebus Murah
-
Olahraga15 jam lalu
Jake Paul Tumbangkan Mike Tyson Lewat Pertarungan Seru 8 Ronde
-
Jabodetabek14 jam lalu
RDF Plant Jakarta Siap Beroperasi, Olah 2.500 Ton Sampah Per Hari
-
POLITIK12 jam lalu
DKPP RI Terima 632 Aduan Terkait Etika Penyelenggara Pemilu 2024
-
EkBis22 jam lalu
Harga Minyak Anjlok Akibat Surplus Pasokan dan Penguatan Dolar
-
Olahraga17 jam lalu
KORMI Perkuat Kedudukan Olahraga Masyarakat Menuju Generasi Emas 2045
-
POLITIK16 jam lalu
Golkar Targetkan Menang 60% di Pilkada 2024, Bahlil Lahadalia Optimis
-
Jabodetabek23 jam lalu
Sabtu, Layanan SIM Keliling Polda Metro Jaya di Lima Lokasi Jakarta