Connect with us

Berita

Demokrat: Ada Kader PDIP Yang Menyuap Komisioner KPU

AKTUALITAS.ID – Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menanggapi dingin Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto yang mengungkit kemenangan Demokrat pada Pemilu 2014. Herzaky mengatakan, kalau Hasto bahas kecurangan Pemilu, jelas tertangkap ada kader PDIP yang menyuap komisioner KPU. Dia menambahkan terlebih ada kader PDIP masih buron. Herzaky pun menyinggung juga kasus korupsi […]

Published

pada

AKTUALITAS.ID – Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menanggapi dingin Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto yang mengungkit kemenangan Demokrat pada Pemilu 2014. Herzaky mengatakan, kalau Hasto bahas kecurangan Pemilu, jelas tertangkap ada kader PDIP yang menyuap komisioner KPU.

Dia menambahkan terlebih ada kader PDIP masih buron. Herzaky pun menyinggung juga kasus korupsi bansos oleh eks Mensos Juliari Batubara.

“Lagi pula, kalau bahas-bahas kecurangan Pemilu, jelas-jelas yang tertangkap tangan sedang menyuap komisioner KPU itu kan kader PDIP di Pemilu 2019. Apalagi, salah satu kadernya, Harun Masiku, masih buron sampai dengan saat ini. Kalau Pemilu 2009, tidak ada kasus seperti itu. Jangan memutarbalikkan fakta. Rakyat juga tahu,” ujar Herzaky dalam keterangannya dikutip Selasa (26/10/2021).

“Belum lagi kalau bahas-bahas bansos, jelas-jelas yang tertangkap basah korupsi bansos di kala pandemi, kan Juliari Batubara, kader PDIP. Bukan Demokrat,” kata dia.

Herzaky juga menilai serangan Hasto terhadap Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono karena rakyat kangen era SBY.

“Demokrat dan SBY diserang lagi, karena mungkin banyak rakyat yang kangen era Bapak SBY dan Demokrat saat mereka bisa hidup enak, tidak susah seperti sekarang. Kemiskinan turun drastis, pengangguran turun secara signifikan,” ujar Herzaky.

Herzaky mengatakan, sepuluh tahun pemerintahan SBY penduduk miskin berhasil dikurangi. Dari 8,42 juta jiwa atau 842 ribu pertahun. Sementara, lanjut Herzaky, era pemerintahan Joko Widodo hanya mengurangi 2,94 juta penduduk miskin, atau 588 ribu per tahun sebelum pandemi melanda.

“Begitu pula dengan pengangguran. Selama pemerintahan SBY, pengangguran berkurang sebanyak 3,01 juta orang. Atau, 301 ribu orang per tahun. Jauh di atas era Jokowi, yang hanya mampu mengurangi pengangguran 140 ribu selama lima tahun, atau 28 ribu saja per tahun,” jelas Herzaky.

Lebih lanjut, Herzaky bilang angka pengangguran dan kemiskinan melonjak dratis pasca pandemi Covid-19. Sehingga wajar rakyat kangen era SBY dan Demokrat.

“Tentu, harapan kita, pemerintahan Joko Widodo bisa memanfaatkan waktu tersisa selama tiga tahun ini, untuk bisa mengurangi pengangguran dan jumlah penduduk miskin sebanyak mungkin,” katanya.

Herzaky menyarankan Hasto untuk mengisi narasi positif di publik. Bukan malah menyebarkan tuduhan tidak berdasar.

“Saran kami, mari kita isi ruang publik, dengan narasi-narasi positif berdasarkan data dan fakta, untuk ikut mengedukasi dan memberikan teladan untuk masyarakat. Jangan malah ikut-ikut menyebarkan tuduhan tak berdasar, apalagi kabar bohong dan fitnah,” pungkasnya.

Trending



Copyright © 2024 aktualitas.id