Berita
Diduga Bakar 11 Warga Hidup-hidup, AS-PBB Marah ke Junta Myanmar
Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam junta militer Myanmar usai dilaporkan membakar 11 warga hingga tewas, termasuk anak-anak, di Sagaing. “Kami marah dengan laporan yang kredibel dan memuakkan bahwa militer Myanmar, melibatkan 11 penduduk desa di Barat laut, termasuk anak-anak dibakar hidup-hidup,” uja Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Ned Price, seperti dikutip AFP, Kamis […]
Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam junta militer Myanmar usai dilaporkan membakar 11 warga hingga tewas, termasuk anak-anak, di Sagaing.
“Kami marah dengan laporan yang kredibel dan memuakkan bahwa militer Myanmar, melibatkan 11 penduduk desa di Barat laut, termasuk anak-anak dibakar hidup-hidup,” uja Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Ned Price, seperti dikutip AFP, Kamis (9/12).
Sementara itu, Juru Bicara Sekjen PBB Antonio Guterres mengaku prihatin atas insiden itu.
“(saya) sangat prihatin dengan laporan pembunuhan mengerikan terhadap 11 orang yang disebut dan dibakar oleh militer,” kata Guterres.
Menurut laporan yang kredibel, lanjut dia, juga mengatakan lima anak-anak terbunuh dalam insiden itu.
Kecaman AS dan PBB itu datang setelah pada Selasa (8/12) lalu militer Myanmar disebut membakar hidup-hidup 11 orang termasuk anak-anak di desa Dontaw, Sagaing.
Kejadian itu berlangsung setelah serangan ranjau dan bom saat konvoi militer terjadi sehari sebelumnya.
Bentrokan antara pasukan junta dan pasukan pertahanan rakyat anti-militer memang kerap terjadi di wilayah Sagaing.
Salah satu saksi mata membeberkan tak lama usai pembakaran berlangsung.
“Mayat-mayat itu tergeletak dengan tangan masih diikat dan berasap,” tuturnya.
Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan beberapa tubuh hangus hangus tergeletak di tanah.
“Itu menyakiti kita semua. Mereka bahkan tidak terlihat seperti manusia,” ujar seseorang dalam klip video itu.
AFP kemudian memverifikasi bahwa video itu muncul sebelum hari Selasa. Meski demikian, mereka tak bisa mengidentifikasi lokasi atau keaslian video tersebut.
Media lokal Myanmar, Democratic Voice of Burma (DVB) juga melaporkan pasukan militer telah menyerbu sejumlah desa dan menangkap penduduk yang tak bisa melarikan diri.
Namun, media pemerintah, Global New Light Myanmar mengatakan laporan tersebut adalah berita palsu dan sebagai bukti hubungan konspirasi lokal dan internasional.
Myanmar berada dalam krisis kemanusiaan dan politik usai junta militer mengambil alih kekuasaan pada 1 Februari lalu.
Militer menangkap presiden Myanmar, termasuk penasihat negara Aung Saan Suu Kyi. Tak hanya itu, mereka juga menangkap dan tak segan membunuh siapa saja yang melawan kekuasaannya.
Hingga kini, menurut laporan Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) jumlah orang yang ditangkap junta mencapai 10.815 orang, sementara yang tewas selama kudeta 1.323 jiwa.
-
Multimedia20 jam lalu
FOTO: Ridwan Kamil Gelar Pasar Rakyat Tebus Murah
-
Olahraga2 jam lalu
Marc Marquez dan Alex Marquez, Bidik Podium di Seri Penutup MotoGP 2024
-
Jabodetabek22 jam lalu
RDF Plant Jakarta Siap Beroperasi, Olah 2.500 Ton Sampah Per Hari
-
POLITIK20 jam lalu
DKPP RI Terima 632 Aduan Terkait Etika Penyelenggara Pemilu 2024
-
Olahraga23 jam lalu
Jake Paul Tumbangkan Mike Tyson Lewat Pertarungan Seru 8 Ronde
-
Ragam5 jam lalu
Antusiasme Tinggi, SEVENTEEN Tambah Jadwal Konser di Jakarta
-
POLITIK24 jam lalu
Golkar Targetkan Menang 60% di Pilkada 2024, Bahlil Lahadalia Optimis
-
Ragam3 jam lalu
Studi: Stres Psikologis pada Ibu Hamil Tingkatkan Risiko Epilepsi pada Anak