Connect with us

DUNIA

PM Singapura: Ancaman Resesi Serius Mengintai akibat Ketegangan Dagang Global

Aktualitas.id -

Kendaraan mengantre di stan pemeriksaan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan Amerika Serikat di perbatasan Peace Arch di Surrey, British Columbia, Kanada, pada 10 April 2025. (Xinhua)

AKTUALITAS.ID — Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong, memperingatkan bahwa negara kota itu kini menghadapi tantangan ekonomi serius akibat ketegangan dagang global yang dipicu oleh kebijakan tarif baru dari Amerika Serikat. Dalam pidato Hari Buruh (May Day), Wong menyebut potensi “resesi besar-besaran” tidak bisa diabaikan.

Presiden AS Donald Trump bulan lalu mengumumkan tarif dasar minimum sebesar 10 persen untuk seluruh impor—termasuk dari Singapura. Langkah tersebut langsung berdampak pada dunia usaha: banyak pesanan dibatalkan atau ditunda, investasi tertahan, dan operasi perusahaan dikurangi.

“Amerika sudah merasakan dampaknya. Gelombang ini akan menyebar ke seluruh dunia, dan Singapura tidak akan luput,” ujar Wong.

Ia membandingkan krisis ini dengan pandemi COVID-19, yang awalnya diperkirakan akan cepat selesai, namun justru berkepanjangan. “Ini bukan tantangan jangka pendek. Kita harus siap secara mental menghadapi situasi ini untuk waktu yang lama,” tegasnya.

Wong juga menyoroti tekanan biaya hidup yang sudah lebih dulu dirasakan masyarakat akibat inflasi global. Meski inflasi mulai mereda, perkembangan global terbaru bisa memicu lonjakan harga kembali.

“Tidak ada yang tahu seberapa lama ini akan berlangsung. Tapi kita harus bersatu, waspada, dan memperkuat fondasi ekonomi kita,” tutupnya dengan nada optimis. (PURNOMO/DIN) 

TRENDING