Connect with us

DUNIA

Menlu: Pengiriman 10 Ribu Ton Beras ke Palestina Terkendala Akses

Aktualitas.id -

Menteri Luar Negeri Sugiono saat rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (30/6/2025). (ANTARA)

AKTUALITAS.ID – Menteri Luar Negeri Sugiono menyampaikan bahwa pengiriman bantuan kemanusiaan berupa 10 ribu ton beras dari Indonesia untuk rakyat Palestina masih menghadapi hambatan serius akibat terbatasnya akses masuk ke wilayah tersebut.

“Akan segera dikirimkan, namun jalur masuk bantuan kemanusiaan sangat terbatas. Kami sudah berulang kali menyampaikan pentingnya membuka akses seluas-luasnya bagi bantuan kemanusiaan, karena ini isu kemanusiaan,” ujar Sugiono dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (30/6/2025).

Menlu menekankan bahwa kebutuhan pangan tidak seharusnya dijadikan alat tekanan politik. “Situasi di Palestina sangat mendesak dan memerlukan respons kemanusiaan yang cepat. Pangan tidak boleh dijadikan senjata,” tegasnya.

Sugiono juga memastikan bahwa Indonesia tetap konsisten dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, sejalan dengan amanat konstitusi yang tidak bisa ditinggalkan.

Sejak 2023, berbagai langkah strategis telah dilakukan Indonesia. Di antaranya menjadi co-chair bersama Italia dalam pembahasan isu keamanan Palestina, serta menjadi co-sponsor resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait kondisi di Gaza guna menggalang pengakuan internasional atas kemerdekaan Palestina.

Dukungan konkret juga diberikan melalui peningkatan kontribusi tahunan Indonesia kepada Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), yang melonjak hingga 600 persen—dari 200 ribu dolar AS (sekitar Rp3,2 miliar) menjadi 1,2 juta dolar AS (sekitar Rp19 miliar) pada tahun 2024.

Tak hanya itu, Indonesia juga mendorong mekanisme pembiayaan inovatif dengan menjalin kemitraan antara UNRWA dan lembaga zakat dalam negeri. Salah satunya melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara BAZNAS dan UNRWA yang telah dilakukan pada 15 Januari 2025, sebagai komitmen jangka panjang dalam pendanaan kemanusiaan.

Menlu Sugiono berharap sinergi antara lembaga zakat nasional dan badan PBB tersebut dapat terus berlanjut dan menjadi contoh kerja sama internasional yang efektif dalam isu kemanusiaan global. (PURNOMO/DIN) 

TRENDING