DUNIA
Perundingan Gaza Buntu, Israel Diduga Berniat “Membersihkan Etnis” di Rafah
AKTUALITAS.ID – Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan kelompok pejuang Palestina di Gaza menghadapi krisis serius dan hampir mengalami kolaps. Ketegangan meningkat seiring Israel yang tetap berkeras memenjarakan warga Gaza di wilayah sempit di Rafah, yang memperdalam kekhawatiran Hamas akan adanya rencana pembersihan etnis secara sistematis.
Dilansir dari The Times of Israel, negosiasi sandera yang berlangsung di Doha sejak Rabu lalu menghadapi hambatan besar, dengan sedikit kemajuan yang dicapai. Seorang diplomat Arab dan sumber dari kedua pihak menyatakan perundingan hampir gagal karena Israel tetap menolak melepaskan kendali penuh atas wilayah Gaza. Peta penarikan pasukan yang diajukan Israel masih mempertahankan sekitar sepertiga wilayah Gaza, termasuk zona penyangga di Rafah yang sangat kontroversial, di mana penduduk akan dikumpulkan dan diperiksa untuk mencari senjata, dengan larangan pergi yang ketat.
Hamas dan kelompok bersenjata Palestina lainnya menegaskan proposal Israel, termasuk rencana memperluas zona penyangga dari 700 meter menjadi satu kilometer, tidak cukup memuaskan dan bahkan dianggap sebagai upaya memperpanjang pendudukan dan mengubah Gaza menjadi wilayah yang terisolasi dan terkepung. Israel sendiri masih menuntut perluasan zona tersebut hingga dua kilometer.
Di tengah kebuntuan ini, Amerika Serikat mendesak kedua pihak untuk melanjutkan pembicaraan, tetapi Hamas menegaskan mereka tidak akan membahas isu lain sampai Israel menyelesaikan penarikan sebagian pasukan dari Gaza. Ketegangan semakin meningkat karena Israel diduga mengulur-ulur waktu dengan kunjungan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ke Washington dan pengiriman tim ke Doha tanpa mandat yang jelas.
Selain itu, perwakilan dari Jihad Islam Palestina (PIJ) menyatakan pembicaraan saat ini berfokus pada tiga isu utama: penghentian agresi, penarikan pasukan Israel dari Gaza, dan distribusi bantuan yang aman. Namun, mereka menegaskan Israel ingin mengatur semua proses tanpa jaminan yang pasti, dan perlawanan Palestina menolak perjanjian yang mengarah pada penyerahan wilayah dan pencaplokan lebih luas di Gaza.
Para pejabat Palestina dan sumber internasional memperingatkan situasi ini semakin mengarah ke konflik yang lebih besar dan rencana Israel untuk memperpanjang pendudukan dan melakukan pembersihan etnis di Gaza semakin nyata, membuat masa depan kawasan ini semakin suram dan tidak pasti. (Mun)
-
NASIONAL16/11/2025 09:00 WIBPolisi Aktif di Jabatan Sipil Terancam Putusan MK, Berikut Daftarnya
-
JABODETABEK16/11/2025 07:30 WIBPolda Metro Jaya Buka Layanan SIM Keliling Hari Minggu, Ini Lokasinya
-
NASIONAL16/11/2025 10:00 WIBEddy Soeparno Tegaskan Kesiapan Indonesia Pimpin Aksi Iklim Asia di COP30
-
EKBIS16/11/2025 08:30 WIBPertamina Naikkan Harga Dexlite dan Pertamina Dex, Ini Daftar Harga BBM Hari Ini
-
RAGAM16/11/2025 12:30 WIBMasuk Gedung Diminta KTP dan Difoto Bisa Langgar UU Perlindungan Data Pribadi
-
NASIONAL16/11/2025 13:00 WIBDPR Minta Negara Bertindak Tegas untuk Melindungi Rakyat Kecil dari Mafia Tanah
-
DUNIA16/11/2025 08:00 WIBNetanyahu Tak Gentar ke New York Meski Diancam Ditangkap Mamdani
-
EKBIS16/11/2025 10:30 WIBDaftar Tarif Listrik PLN per kWh untuk Semua Golongan Pelanggan 17-23 November 2025

















