Connect with us

DUNIA

Pembantaian di Gaza: 92 Warga Kelaparan Tewas Ditembak Pasukan Israel saat Mencari Bantuan PBB

Aktualitas.id -

Ilustrasi, Seorang anggota aktif Angkatan Udara AS melakukan aksi bakar diri di depan kedutaan besar Israel di Washington DC pada Minggu (25/2/2024), sebagai bentuk protes terhadap perang di Gaza. [foto: New York Post]

AKTUALITAS.ID – Pasukan Israel melakukan serangan mematikan terhadap kerumunan warga Gaza yang kelaparan saat mencoba mendapatkan bantuan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di penyeberangan Zikim, Minggu (20/7/2025). Insiden ini menewaskan sedikitnya 92 orang, menjadikannya salah satu pembantaian paling brutal terhadap warga sipil yang mencari bantuan kemanusiaan di Gaza.

Hingga Minggu malam waktu setempat, total korban tewas di seluruh Gaza mencapai 115 jiwa, termasuk 79 yang ditembak di Zikim dan korban lainnya di titik bantuan Rafah dan Khan Younis. Serangan terjadi di tengah pengepungan yang diperketat oleh Israel, yang semakin memperparah krisis kelaparan di wilayah tersebut. Otoritas kesehatan Gaza melaporkan 19 kematian akibat kelaparan hanya dalam kurun waktu satu hari.

Menurut laporan dari Program Pangan Dunia (WFP) PBB, saat konvoi berisi 25 truk bantuan berusaha mendistribusikan makanan, kerumunan warga yang menunggu dengan harap-harap cemas menjadi sasaran tembakan tank, penembak jitu, dan senjata lainnya dari pasukan Israel. Rekaman yang didapat menunjukkan warga berlarian panik di tengah hujan peluru.

Seorang warga yang selamat, Ehab Al-Zei, menyatakan dia belum makan roti selama 15 hari dan trauma berat akibat serangan tersebut. Korban lain melaporkan tank dan pesawat tak berawak menembaki orang secara acak, menyebabkan banyak kematian dan luka-luka.

Militer Israel mengklaim tembakan yang dilepaskan adalah “tembakan peringatan” untuk menghilangkan ancaman langsung terhadap pasukan mereka, namun tidak menyertakan bukti terkait klaim tersebut. WFP membantah pernyataan militer Israel dan menegaskan korban merupakan warga sipil yang berusaha mendapatkan makanan bagi diri dan keluarga mereka.

Situasi kemanusiaan di Gaza semakin mengkhawatirkan dengan lebih dari 2 juta penduduk yang menghadapi kelaparan dan kekurangan obat-obatan. PBB dan lembaga kemanusiaan memperingatkan hanya peningkatan besar-besaran distribusi bantuan pangan yang dapat mencegah krisis yang kian memburuk.

Serangan ini terjadi setelah Israel menjanjikan perbaikan kondisi operasional lembaga kemanusiaan di Gaza, termasuk jaminan tidak akan ada keterlibatan pasukan bersenjata di sepanjang rute konvoi bantuan. Namun, kenyataan di lapangan justru berbanding terbalik.

Kementerian Kesehatan Gaza memperingatkan ratusan orang yang mengalami malnutrisi parah berada dalam risiko kematian dalam waktu dekat. Foto-foto yang diunggah menunjukkan anak-anak yang menderita kekurangan gizi dan kekurangan pasokan obat.

Sejak serangan militer Israel yang dimulai pada 7 Oktober 2023, lebih dari 58.800 warga Palestina telah tewas, lebih dari setengahnya adalah perempuan dan anak-anak. Di tengah penderitaan ini, warga Gaza terus berjuang untuk bertahan hidup di bawah blokade yang ketat dan kekerasan yang terus berlanjut.

PBB dan berbagai organisasi kemanusiaan mendesak agar akses bantuan kemanusiaan ke Gaza segera dibuka tanpa hambatan demi menyelamatkan nyawa jutaan warga yang terjebak dalam krisis kemanusiaan terbesar di dunia saat ini. (Mun)

TRENDING