EKBIS
1,1 Juta Ton Beras SPHP Harus Dihabiskan Bulog Hingga Desember

AKTUALITAS.ID – Ada tujuh saluran penyaluran beras SPHP, seperti pasar tradisional, ritel modern, gerakan pangan murah (GPM), kios pangan, RPK (Rumah Pangan Kita), Koperasi Desa/Kelurahan Merah putih hingga operasi pasar.
Direktur Ketersediaan Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Indra Wijayanto mengatakan Perum Bulog harus menghabiskan 1,1 juta ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) hingga Desember 2025 agar mencapai target penyaluran beras yang dimulai lagi pada Juni lalu.
“Target tahun ini kan 1,5 juta ton dan telah tersalur pada Januari sampai Maret 318 ton, namun kemudian distop, karena ada panen raya dan dimulai lagi pada Juni,” kata Indra di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kamis (25/92025).
Indra menyebut pemerintah terus mendorong penyaluran beras SPHP lebih optimal dan Bulog sebagai operator telah bekerja keras melaksanakannya.
“Kami apresiasi Bulog, seperti di Kalimantan Selatan ini dilaporkan telah tersalur sekitar 7-10 ribu ton dari target 25 ribu ton,” ujarnya saat meninjau gerakan pangan murah (GPM) dengan penyaluran beras SPHP di halaman Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Kalimantan Selatan di Banjarbaru.
Indra pun berharap lebih banyak lagi partisipasi pedagang untuk bisa turut menjual beras SPHP melalui mekanisme yang telah diatur oleh Bulog, yakni melalui aplikasi KlikSPHP.
Apalagi untungnya cukup besar yakni Rp1.500 per kilogram dengan modal pembelian di Bulog Rp56.500 kemasan 5 kilogram.
Harga Eceran Tertinggi (HET) beras SPHP saat ini Rp12.500 per kilogram untuk zona 1, Rp13.100 per kilogram untuk zona 2, dan Rp13.500 per kilogram untuk zona 3.
Sementara Direktur SDM dan Umum Perum Bulog Sudarsono Hardjosoekarto menyatakan Bulog senantiasa hadir dalam rangka stabilisasi harga di tingkat produsen sekaligus harga di tingkat konsumen.
Dia pun menyampaikan terima kasih kepada para mitra yang telah membantu Bulog dalam mempercepat penyaluran beras SPHP termasuk TNI-Polri dan pemerintah daerah yang terus menggelar gerakan pangan murah.
Sudarsono menjelaskan pula agar masyarakat memahami betul jika mengonsumsi beras yang disarankan Bulog maka telah membantu petani Indonesia.
“Karena beras SPHP adalah produksi petani kita dan Bulog bertugas melakukan penyerapan dari petani baik gabah maupun jagung dengan cadangan beras saat ini 3,2 juta ton aman hingga akhir tahun,” yjarnya didampingi Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kantor Wilayah Kalimantan Selatan Muhammad Akbar Said.
Pemerintah meluncurkan program beras SPHP untuk menjaga daya beli dan mengendalikan harga beras di pasaran sekaligus menekan inflasi.
Diketahui kedua petinggi Badan Pangan Nasional dan Perum Bulog itu hadir di Banjarbaru dalam rangka mengikuti acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) wilayah Kalimantan tahun 2025.
(Purnomo/goeh)
-
EKBIS25/09/2025 08:30 WIB
Harga Pangan Hari Ini: Cabai Merah Anjlok 17%, Telur dan Beras Kompak Naik
-
JABODETABEK25/09/2025 13:03 WIB
Puskesmas Cek Sampel Menu MBG di SDN 07 Pulogebang
-
NASIONAL25/09/2025 11:00 WIB
Waka MPR Sebut Pidato Prabowo di PBB Perkuat Posisi RI Sebagai Pemimpin Perdamaian
-
EKBIS25/09/2025 10:30 WIB
Rupiah Hari Ini: Dibuka Melemah 42 Poin ke Level Rp16.726 per Dolar AS
-
NASIONAL25/09/2025 15:00 WIB
Kasus Pembobolan Rekening Dormant Bank Senilai Rp204 M Berhasil Diungkap
-
EKBIS25/09/2025 11:30 WIB
Cek Rinciannya! Harga Emas Antam Hari Ini Turun ke Rp 2,171 Juta per Gram
-
NUSANTARA25/09/2025 13:30 WIB
27 Narapidana Risiko Tinggi Dipindahkan ke Nusakambangan
-
DUNIA25/09/2025 08:00 WIB
Kapal Bantuan ke Gaza Diserang Drone di Yunani, Aktivis: Kami Tidak Akan Terintimidasi