Connect with us

EKBIS

Kemenkeu: Anggaran MBG Terserap Rp52,9 Triliun, Dapur Gizi di Daerah 3T Dikebut

Aktualitas.id -

Seorang murid menyantap makanan bergizi gratis di SD Barunawati, Palmerah, Jakarta Barat
Ilustrasi - Seorang murid menyantap makanan bergizi gratis di SD Barunawati, Palmerah, Jakarta Barat, Senin (6/1/2025). Pada hari pertama program makan bergizi gratis (MBG), SPPG Palmerah mendistribusikan 2.987 porsi makanan bergizi ke 11 sekolah di wilayah Slipi, Jakarta Barat dengan menu ayam semur, tumis kacang panjang, tahu goreng tepung, nasi, dan jeruk. AKTUALITAS.ID/Agus Priatna

AKTUALITAS.ID – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus menunjukkan progres signifikan. Hingga 15 Desember 2025, Kementerian Keuangan mencatat realisasi anggaran MBG mencapai Rp52,9 triliun, atau 74,6 persen dari total pagu Rp71 triliun.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, penyerapan anggaran tersebut sejalan dengan perluasan penerima manfaat program.

“Realisasi Makan Bergizi Gratis sampai 15 Desember sudah Rp52,9 triliun atau 74,6 persen dari anggaran APBN sebesar Rp71 triliun,” ujar Suahasil dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi Desember 2025, Kamis (18/12/2025).

Hingga kini, 50,7 juta orang telah menerima manfaat MBG, mulai dari anak-anak, pelajar, hingga ibu hamil, dari target nasional 82,9 juta penerima.

Program ini telah dijalankan oleh 17.555 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain meningkatkan gizi masyarakat, MBG juga menyerap 741.985 tenaga kerja.

Sementara itu, Badan Gizi Nasional (BGN) bersiap melakukan percepatan besar-besaran pada 2026, khususnya di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Sebanyak 8.200 dapur MBG ditargetkan dibangun untuk mengejar pemerataan layanan gizi nasional.

Kepala BGN Dadan Hindayana mengakui, pembangunan dapur gizi di kawasan 3T masih tertinggal. Hingga akhir 2025, dari target 8.200 unit, baru sekitar 190 SPPG yang diperkirakan rampung.

“Di kawasan 3T memang masih jauh dari ideal, sehingga percepatan harus dilakukan,” kata Dadan usai Rakor Penyelenggaraan MBG di Gedung Sate, Bandung, Rabu (17/12/2025).

Untuk menutup kekurangan tersebut, BGN mengebut penyiapan SDM, termasuk melalui rekrutmen PPPK dan CPNS dengan Tes Kemampuan Dasar Akademik (TGAT).

“TGAT itu Februari sebagian besar sudah selesai, sehingga unit baru bisa segera beroperasi,” jelasnya.

Selain wilayah terpencil, BGN juga menargetkan pengoperasian minimal 25.400 SPPG di kawasan perkotaan padat penduduk pada 2026. Adapun hingga akhir 2025, pemerintah menargetkan 19.000 dapur MBG beroperasi di seluruh Indonesia.

Program MBG pun diharapkan tidak hanya memperkuat ketahanan gizi nasional, tetapi juga mendorong pemerataan pembangunan dan penciptaan lapangan kerja di berbagai daerah. (PUR/DIN) 

TRENDING