Connect with us

NASIONAL

Komnas HAM: Serangan KKB terhadap Pendulang Emas di Yahukimo Adalah Kejahatan Kemanusiaan

Aktualitas.id -

Ilustrasi. Kantor Komnas HAM di Jakarta. (ist)

AKTUALITAS.ID – Insiden kekerasan kembali mengguncang Papua. Kali ini, serangan tragis dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Yahukimo, Papua, menewaskan 11 warga sipil yang tengah mendulang emas di wilayah tersebut. Aksi biadab itu memicu reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

Ketua Komnas HAM RI, Atnike Nova Sigiro, menegaskan tindakan tersebut tidak bisa dibenarkan dengan alasan apa pun. “Kami mengecam keras tindakan kekerasan ini. Menyerang warga sipil, siapa pun pelakunya, adalah pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia,” ujarnya dari Jakarta, Jumat (11/4/2025).

Tindakan Tegas dan Perlindungan Sipil Jadi Prioritas

Komnas HAM mendesak pemerintah untuk segera melakukan penegakan hukum secara efektif terhadap pelaku, dan menekankan pentingnya perlindungan warga sipil, terutama yang tengah menjalani aktivitas ekonomi demi menyambung hidup.

“Keselamatan masyarakat sipil harus dijamin. Pemerintah perlu segera mengevaluasi faktor-faktor yang memicu serangan demi serangan dari KKB, agar tragedi seperti ini tidak terulang,” tambah Atnike.

Komnas HAM juga mengingatkan agar tidak ada stigmatisasi terhadap masyarakat Papua secara umum, karena hal ini justru dapat memperparah ketegangan dan membuka jalan bagi kekerasan berikutnya.

Pemerintah Pusat: Evakuasi dan Pemulihan Jadi Fokus

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Budi Gunawan menyampaikan pemerintah telah menggelar rapat koordinasi lintas kementerian untuk merespons kejadian tersebut.

“Kami mengutuk keras kekerasan yang terjadi di Yahukimo pada 5–8 April 2025. Pelaku bertindak tanpa perikemanusiaan, melakukan pembunuhan secara sporadis yang membuat warga ketakutan,” kata Budi.

Rapat koordinasi tersebut menghasilkan rencana prioritas pemerintah, yakni evakuasi warga, pemulihan psikososial, serta langkah pengamanan terpadu agar warga dapat kembali beraktivitas tanpa rasa takut.

Budi juga menyampaikan belasungkawa mendalam kepada para korban dan keluarganya, sembari menegaskan negara hadir untuk memastikan keadilan dan keamanan. (Mun/Yan Kusuma)

TRENDING