Nusantara
BPBD Lebak: Nelayan Harus Waspadai Gelombang Tinggi Capai 4 Meter
AKTUALITAS.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten mengingatkan nelayan setempat untuk mewaspadai gelombang tinggi hingga 4 meter di perairan selatan Banten dan Samudera Hindia pada Sabtu (31/8/2024) dan Minggu (1/9/2024).
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak Agust Riza Faizal di Rangkasbitung, Lebak, Sabtu, mengatakan nelayan jika melaut harus mewaspadai tinggi gelombang di perairan selatan Banten dan Samudera Hindia, yang berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berkisar antara 2,5 meter hingga 4 meter.
Ia mengingatkan para nelayan harus selalu mengutamakan keselamatan diri dalam melakukan aktivitas melaut. Begitu juga wisatawan, pada akhir pekan agar tidak berenang di sekitar pesisir pantai, karena dikhawatirkan menimbulkan kecelakaan laut.
Sebab, tinggi gelombang selatan Banten dan Samudera Hindia mencapai 4,0 meter berpotensi menimbulkan kecelakaan laut, terlebih kecepatan angin 30 knot dan bergerak dari arah barat.
Dengan demikian, pihaknya minta nelayan perahu kecil di sekitar Pantai Binuangeun, Tanjung Panto, Suka Hujan, Cihara, Cibobos, Panggarangan, Bayah, dan Sawarna waspada cuaca buruk tersebut agar tidak menyebabkan korban kecelakaan laut.
Karena itu, BPBD Lebak mengeluarkan peringatan dini risiko tinggi keselamatan terhadap nelayan yang menggunakan perahu kecil.
“Kami minta nelayan tetap waspada jika melaut menyusul cuaca buruk itu,” katanya.
Kepala Bidang Pengelolaan Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Kabupaten Lebak Rizal Ardiansyah mengatakan nelayan jika melaut agar menggunakan alat keselamatan diantaranya pakaian pelampung.
Saat ini, jumlah nelayan di Lebak sekitar 3.600 orang, dan sebaiknya tidak melaut, karena tinggi gelombang mencapai 4,0 meter dan membahayakan bagi nelayan tradisional.
“Kami telah menyampaikan surat peringatan dini kewaspadaan gelombang tinggi ke seluruh tempat pelelangan ikan (TPI) dan pangkalan pelabuhan ikan ( PPI) agar tidak menimbulkan kecelakaan laut,” ujarnya.
Sementara itu, sejumlah nelayan di TPI Tanjung Panto Kabupaten Lebak sejak sepekan terakhir tidak melaut, karena tinggi gelombang perairan selatan Banten dan Samudera Hindia berkisar 2,5 meter sampai 4,0 meter, sehingga cukup bahaya bagi nelayan tradisional dengan perahu kecil.
“Kami lebih baik istirahat di rumah, karena kondisi laut kurang bersahabat,” kata Amir (60) seorang nelayan TPI Tanjung Panto Kabupaten Lebak. (Naufal Fajar Haryanto)
-
Multimedia16 jam lalu
FOTO: Ridwan Kamil Gelar Pasar Rakyat Tebus Murah
-
Olahraga19 jam lalu
Jake Paul Tumbangkan Mike Tyson Lewat Pertarungan Seru 8 Ronde
-
Jabodetabek18 jam lalu
RDF Plant Jakarta Siap Beroperasi, Olah 2.500 Ton Sampah Per Hari
-
POLITIK16 jam lalu
DKPP RI Terima 632 Aduan Terkait Etika Penyelenggara Pemilu 2024
-
Ragam23 jam lalu
BKKBN: Kenali Perbedaan Vasektomi dan Kebiri, Jangan Sampai Salah Kaprah
-
Olahraga21 jam lalu
KORMI Perkuat Kedudukan Olahraga Masyarakat Menuju Generasi Emas 2045
-
POLITIK20 jam lalu
Golkar Targetkan Menang 60% di Pilkada 2024, Bahlil Lahadalia Optimis
-
Nasional14 jam lalu
TNI Bantah Perwiranya Terlibat dalam Kasus Perundungan Ivan Sugianto