Connect with us

NUSANTARA

Waspada DBD! Kasus Meningkat di Tuban, 7 Warga Meninggal Dunia

Aktualitas.id -

Ilustrasi - Nyamuk yang menyebabkan DBD. (ist)

AKTUALITAS.ID – Wabah demam berdarah dengue (DBD) kembali mengancam warga Kabupaten Tuban. Sejak Januari hingga Mei 2025, Dinas Kesehatan setempat mencatat sebanyak 463 kasus DBD, dengan tujuh korban jiwa. Angka ini meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencatat 444 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban, Esti Surahmi, menjelaskan bahwa faktor cuaca menjadi penyebab utama lonjakan kasus tahun ini.

“Musim hujan yang lebih panjang menciptakan kondisi lembap dan banyak genangan air, yang merupakan tempat ideal bagi nyamuk Aedes aegypti berkembang biak,” ungkap Esti, Jumat (30/5/2025).

Anak Sekolah Paling Rentan

Menurut data Dinkes, kelompok usia 6 hingga 14 tahun menjadi yang paling rentan terserang DBD. Karena itu, Esti mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan aktif melakukan langkah pencegahan sejak dini.

3M Plus dan Gerakan Jumantik

Esti kembali mengingatkan pentingnya menjalankan gerakan 3M Plus:

  • Menguras tempat penampungan air secara rutin,
  • Menutup rapat tempat penampungan air,
  • Mendaur ulang barang bekas yang berpotensi jadi sarang nyamuk,
  • Ditambah dengan langkah tambahan seperti menggunakan obat nyamuk dan kelambu.

Ia juga mendorong penerapan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik—yakni setiap rumah memiliki satu orang yang bertugas memantau jentik nyamuk secara berkala.

Peran Masyarakat Sangat Penting

Selain faktor cuaca, Esti menyoroti kepadatan penduduk, mobilitas tinggi, perubahan iklim, dan ketersediaan air bersih sebagai faktor lain yang mempercepat penyebaran virus DBD.

“Partisipasi aktif masyarakat sangat kami harapkan. Pola hidup bersih dan sehat (PHBS) harus menjadi budaya di setiap rumah,” tegasnya.

Pemerintah daerah melalui Dinkes P2KB terus menggencarkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar penyebaran DBD dapat ditekan dan korban jiwa tidak terus bertambah. (ARI WIBOWO/DIN) 

TRENDING