OASE
Dalil yang Membolehkan Istri Gugat Cerai Suami yang Selingkuh
AKTUALITAS.ID – Pernikahan dalam Islam adalah ikatan sakral yang harus dijaga dengan baik oleh kedua belah pihak. Namun, terdapat kondisi-kondisi tertentu yang memungkinkan salah satu pihak untuk mengajukan gugatan cerai. Salah satu kondisi tersebut adalah ketika suami melakukan perselingkuhan. Berikut ini adalah penjelasan mengenai hukum dan dasar dalil yang membolehkan istri menggugat cerai karena suami selingkuh.
Dalil-Dalil yang Membolehkan Perceraian
1. Al-Qur’an
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 229:
اَلطَّلَاقُ مَرَّتَانِۖ فَاِمْسَاكٌۢ بِمَعْرُوْفٍ اَوْ تَسْرِيْحٌۢ بِاِحْسَانٍ
“Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang baik atau menceraikan dengan cara yang baik pula.” (QS. Al-Baqarah: 229).
Ayat ini menunjukkan bahwa dalam Islam, perceraian adalah sesuatu yang diperbolehkan jika memang diperlukan, namun harus dilakukan dengan cara yang baik dan terhormat.
2. Hadits Nabi Muhammad SAW
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
اِذَا بَلَغَ النِّسَاءَ خُبْرًا سُوءًا فِيْ أَزْوَاجِهِنَّ لَمْ تَرَفْ عَيْنُهُنَّ وَهُمْ يُحَدِّثُونَهُمْ
“Jika wanita mengetahui sesuatu yang buruk dari suami mereka, maka mata mereka tidak akan bersinar (bahagia) dan mereka akan menceritakan hal tersebut kepada mereka (para suami).”
Hadits ini menunjukkan bahwa ketika seorang istri mengetahui perilaku buruk suaminya, termasuk perselingkuhan, maka ia memiliki hak untuk meresponsnya, termasuk dalam bentuk gugatan cerai.
3. Pendapat Ulama
Sebagian ulama juga berpendapat bahwa perselingkuhan merupakan alasan yang sah untuk mengajukan gugatan cerai. Mereka mendasarkan pendapatnya pada prinsip keadilan dan perlindungan terhadap martabat serta hak-hak wanita dalam Islam.
Dalam Islam, istri memiliki hak untuk menggugat cerai suami yang melakukan perselingkuhan. Hal ini didasarkan pada beberapa dalil Al-Qur’an dan Hadits yang membolehkan perceraian dalam kondisi tertentu serta pandangan ulama yang menekankan perlindungan hak dan martabat istri.
Namun, penting untuk diingat bahwa perceraian harus dilakukan dengan cara yang baik dan penuh rasa hormat, serta melalui proses yang benar sesuai dengan hukum syariat. Dengan demikian, keadilan dan kesejahteraan kedua belah pihak dapat tetap terjaga. (KAISAR/RAFI)
-
FOTO17/11/2025 08:31 WIBFOTO: Aksi Seniman Jalanan Dukung Produk UMKM Konveksi
-
OLAHRAGA17/11/2025 14:00 WIBKalahkan Jepang 0-1 Tim Sepak Bola CP Indonesia Melaju ke Semifinal
-
EKBIS17/11/2025 09:30 WIBIHSG dan LQ45 Kompak Menguat Pagi Ini (17/11), Investor Uji Resisten 8.400
-
NASIONAL17/11/2025 10:00 WIBMKMK Pertanyakan Laporan Ijazah Palsu Arsul Sani ke Bareskrim Polri
-
NASIONAL17/11/2025 07:00 WIBGuru Besar HTN: Lembaga Negara Semakin Tidak Patuh pada Putusan MK
-
NASIONAL17/11/2025 11:15 WIBWakil Ketua DPR RI: Sebut Program MBG Tak Perlu Ahli Gizi
-
JABODETABEK17/11/2025 05:30 WIBCuaca DKI Jakarta 17 November 2025: Hujan Sedang dan Petir di Beberapa Wilayah
-
OASE17/11/2025 05:00 WIBSurat Al Ankabut: Menguatkan Iman dan Tawakal dalam Menghadapi Tantangan

















