OASE
Nabi Muhammad SAW: Pentingnya Bekerja untuk Mandiri dan Memuliakan Diri

AKTUALITAS.ID – Nabi Muhammad SAW telah menekankan pentingnya bekerja sebagai bentuk usaha dan kemandirian dalam hidup, jauh lebih baik dibandingkan meminta-minta. Pesan ini mencerminkan ajaran Islam yang mendorong umatnya untuk bersandar pada usaha sendiri dengan diimbangi doa.
Dalam sebuah riwayat yang disampaikan oleh Zubair bin Awwam, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Seandainya seseorang di antara kalian mengambil tali kemudian datang dengan seikat kayu bakar di atas punggungnya lalu menjualnya hingga dengannya Allah mencukupi dirinya, maka itu lebih baik daripada meminta-minta kepada manusia baik mereka memberinya atau menolaknya.” (HR Imam Bukhari). Hadis ini menunjukkan bahwa bekerja merupakan bagian integral dari kehidupan yang mulia dan dihormati.
Muhammad Khalil Itani dalam buku “Wasiat Rasul Buat Lelaki” menjelaskan bahwa kewajiban seorang Muslim untuk bekerja tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dirinya, tetapi juga memberikan kontribusi bagi pembangunan masyarakat. Kemandirian dan etos kerja yang kuat adalah aspek penting untuk menghindari kemalasan dan ketidakaktifan.
Nabi Muhammad SAW menekankan wasiat ini sebagai nasihat yang sangat berarti untuk menjaga kemuliaan dan kehormatan diri. Di tengah masyarakat, masih banyak individu yang mampu bekerja tetapi memilih untuk menganggur atau bergantung kepada orang lain, meskipun negara telah menyediakan berbagai lapangan pekerjaan. Kemandekan diiringi dengan rasa malas hanya akan menghasilkan generasi yang bermental meminta-minta.
Dalam konteks ini, Nabi Muhammad SAW mengingatkan bahwa terdapat orang-orang yang, meski memiliki kemampuan, lebih suka meminta bantuan daripada berusaha. Keberadaan individu semacam ini dapat dianggap sebagai ‘kuman penyakit’ dalam komunitas, di mana tangan-tangan mereka yang terjulur untuk meminta adalah tanda ketidakberdayaan dan hawa nafsu menganggap harta sebagai tujuan utama.
Meskipun demikian, Nabi Muhammad SAW juga menyadari bahwa ada kalangan tertentu yang tidak dapat bekerja akibat cacat fisik, usia lanjut, atau keadaan darurat. Mereka berhak menerima bantuan untuk menjaga kebutuhan hidupnya.
Adapun mereka yang terdesak oleh utang atau pemeliharaan keluarga yang besar dipersilakan mencari bantuan sejauh kondisi memungkinkan. Terdapat pula kelompok yang secara sadar menumpuk harta bagi diri sendiri, menjadikannya penting untuk diperangi demi mencegah ketidakadilan sosial.
Melalui ajaran ini, Nabi Muhammad SAW mengajak umat untuk menumbuhkan semangat kerja keras dan kemandirian, demi mencapai kehidupan yang lebih baik dan penuh berkah. Wasiat beliau akan terus menginspirasi manusia untuk berjuang, berkontribusi, dan menjaga martabat di dalam masyarakat. (Enal Kaisar)
-
NUSANTARA24/04/2025 15:30 WIB
Mantan Kepala BPN Kolaka Diduga Gelapkan Dua Sertifikat Tanah Warisan Ahli Waris
-
POLITIK24/04/2025 12:00 WIB
Cak Imin Tegaskan Perintah Prabowo “Rapatkan Barisan” Bukan untuk Pilpres 2029
-
NUSANTARA24/04/2025 12:30 WIB
Gunung Gede-Pangrango Buka Lagi, Tapi Ada Zona Terlarang untuk Pendaki
-
JABODETABEK24/04/2025 17:30 WIB
Wamenkop Tegaskan Program Koperasi Merah Putih Tak Bermuatan Politik
-
JABODETABEK24/04/2025 21:30 WIB
Peradi Bersatu Bakal Laporkan Roy Suryo CS ke Polda Metro Jaya Soal Dugaan Ijazah Palsu Jokowi
-
EKBIS24/04/2025 11:30 WIB
Pergeseran Kekuatan? Bitcoin Kokoh di US$ 93 Ribu Saat Harga Emas ‘Tersungkur
-
NASIONAL24/04/2025 16:00 WIB
Kejagung Serahkan 10 Bundel Dokumen ke Dewan Pers
-
JABODETABEK24/04/2025 18:30 WIB
Dukcapil DKI Jakarta Raih Peringkat Pertama dalam Penilaian Kinerja