Connect with us

OASE

Hati-Hati! Terlalu Banyak Tertawa Bisa Berbahaya, Ini Penjelasan Islam

Aktualitas.id -

Ilustrasi - Tertawa (ist)

AKTUALITAS.ID – Tertawa dan bercanda adalah bagian alami dari kehidupan manusia. Keduanya bisa membawa kebahagiaan, menghilangkan stres, dan mempererat hubungan sosial. Namun, dalam Islam, segala sesuatu harus dilakukan dengan seimbang, termasuk dalam hal tertawa. Terlalu banyak tertawa, apalagi hingga terbahak-bahak, ternyata bisa berdampak negatif pada hati dan kehidupan spiritual seseorang.

Hadits Nabi: Jangan Terlalu Banyak Tertawa

Dalam sebuah hadits, Rasulullah ﷺ mengingatkan umatnya untuk tidak berlebihan dalam tertawa:

“Dan janganlah terlalu banyak tertawa. Sesungguhnya terlalu banyak tertawa dapat mematikan hati.”
(HR. Tirmidzi 2/50, dishahihkan Syaikh Al-Albani)

Hadits ini menunjukkan bahwa Islam tidak melarang seseorang untuk tertawa, tetapi menganjurkan agar tidak berlebihan. Sebab, tertawa yang berlebihan bisa mengeraskan hati, melalaikan dari ibadah, dan membuat seseorang lupa akan tujuan hidupnya yang sebenarnya, yaitu menggapai ridha Allah ﷻ.

Mengapa Islam Melarang Tertawa Berlebihan?

Islam mengajarkan keseimbangan dalam segala hal, termasuk dalam hal emosi dan ekspresi diri. Berikut beberapa alasan mengapa tertawa berlebihan sebaiknya dihindari:

  1. Mengeraskan Hati
    Terlalu sering tertawa tanpa batas dapat menjauhkan seseorang dari perenungan terhadap kehidupan akhirat. Hati yang keras sulit menerima nasihat dan cenderung lalai dari kewajiban agama.
  2. Menghilangkan Kewibawaan
    Orang yang sering tertawa terbahak-bahak cenderung dianggap kurang serius dan sulit dipercaya. Dalam Islam, menjaga akhlak dan kewibawaan merupakan bagian dari adab yang harus dijaga.
  3. Melalaikan dari Dzikir dan Ibadah
    Jika terlalu banyak tertawa, seseorang bisa kehilangan fokus dalam beribadah. Rasulullah ﷺ dan para sahabat tetap bercanda, tetapi mereka selalu menjaga batas agar tidak melampaui kewajaran.
  4. Dapat Menyakiti Orang Lain
    Terkadang, tertawa berlebihan muncul dari candaan yang menyinggung orang lain. Hal ini bisa menyebabkan sakit hati, bahkan permusuhan.

Adab Bercanda dalam Islam

Tertawa biasanya muncul karena candaan. Islam tidak melarang bercanda, tetapi ada adab yang harus diperhatikan agar tetap dalam batas yang diperbolehkan:

  1. Tidak Membawa Nama Allah
    Dalam Al-Qur’an, Allah mengingatkan agar tidak menjadikan nama-Nya sebagai bahan olok-olokan atau candaan. Hal ini disebutkan dalam Surat At-Taubah ayat 65-66.
  2. Tidak Berbohong
    Rasulullah ﷺ bersabda:
    “Celakalah orang yang berkata-kata dan menyusun cerita dusta untuk membuat orang lain tertawa. Celaka baginya, celaka baginya.” (HR. Abu Dawud)
  3. Tidak Mencela dan Menghina
    Allah melarang kita mencela orang lain, seperti dalam Surat Al-Hujurat ayat 11 yang berbunyi:
    “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka.”
  4. Tidak Menyakiti Hati Orang Lain
    Candaan yang berlebihan bisa melukai perasaan orang lain, baik secara sengaja maupun tidak. Rasulullah ﷺ mengingatkan agar kita tidak meremehkan orang lain atau bersenang-senang di atas penderitaan mereka.

Kesimpulan

Islam adalah agama yang mengajarkan keseimbangan. Tertawa dan bercanda boleh saja, asalkan tidak berlebihan. Terlalu banyak tertawa bisa mengeraskan hati, melalaikan dari ibadah, dan bahkan merusak hubungan sosial. Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk menjaga adab dalam bercanda agar tetap dalam batas yang diperbolehkan dan tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Jadi, yuk mulai bijak dalam tertawa dan bercanda!  (YAN KUSUMA/RIHADIN)

TRENDING