OTOTEK
Harga Sepeda Motor di Malaysia Naik 20%, Industri Otomotif Dorong Kebijakan yang Lebih Seimbang
AKTUALITAS.ID – Industri otomotif Malaysia tengah menghadapi perubahan besar dengan berakhirnya Peraturan Cukai 2019 pada 31 Desember 2024 lalu. Dampaknya, harga kendaraan bermotor, khususnya sepeda motor, mengalami kenaikan hingga 20 persen. Namun, berbagai asosiasi otomotif berharap pemerintah dapat meninjau kembali kebijakan ini demi keseimbangan antara pertumbuhan industri dan kesejahteraan masyarakat.
Presiden Asosiasi Perakit dan Distributor Sepeda Motor dan Skuter Malaysia (MASAAM), Hoo Wan Tim, menyatakan bahwa kenaikan harga ini sangat berpengaruh bagi kelompok masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah (B40 dan M40).
“Sepeda motor adalah alat transportasi utama bagi banyak masyarakat, termasuk pekerja lepas seperti pengantar barang. Kenaikan harga ini tentu berdampak besar bagi mereka,” ujar Hoo, dikutip dari Paultan, Selasa (28/1/2025).
Dengan kenaikan harga hingga 20 persen, sepeda motor yang sebelumnya dibanderol sekitar Rp36 juta kini bisa mencapai Rp44 juta. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa masyarakat dengan daya beli terbatas akan kesulitan memiliki kendaraan yang selama ini menjadi kebutuhan utama mereka.
Dorongan untuk Kebijakan yang Lebih Seimbang
MASAAM bersama Asosiasi Otomotif Malaysia (MAA) dan Asosiasi Produsen dan Pemasok Komponen Otomotif Malaysia (MACPMA) terus mendorong pemerintah untuk mempertimbangkan kebijakan yang lebih seimbang.
Hoo menekankan bahwa Malaysia memiliki industri otomotif yang kuat dengan lebih dari 90 persen sepeda motor di pasar dirakit secara lokal (CKD). Jika kenaikan harga ini terus berlanjut, daya saing industri lokal bisa terdampak, bahkan membuka peluang bagi importir kendaraan CBU tanpa investasi lokal untuk mengambil alih pasar.
“Pemerintah perlu mencari keseimbangan antara meningkatkan penerimaan pajak dan mendorong investasi jangka panjang bagi industri otomotif Malaysia,” tambahnya.
Selain itu, kebijakan ini juga berpotensi menyebabkan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor industri, dari pabrik perakitan hingga rantai pasokan.
Masa Depan Industri Otomotif Malaysia
Meskipun tantangan ini cukup besar, industri otomotif Malaysia tetap optimis. Dukungan pemerintah dalam menciptakan kebijakan yang lebih ramah bagi pelaku usaha lokal akan menjadi kunci utama dalam menjaga pertumbuhan sektor otomotif.
Dengan dialog yang terbuka antara pemerintah dan industri, ada harapan bahwa kebijakan yang lebih adil dapat diterapkan, sehingga tidak hanya meningkatkan penerimaan negara tetapi juga memastikan industri otomotif Malaysia tetap berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Industri dan konsumen kini menanti langkah pemerintah dalam menyeimbangkan kepentingan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. (KAISAR/RIHADIN)
-
RIAU29/12/2025 13:00 WIBBukan Sekedar Perlombaan, Festival Sampan Layar di Bengkalis Adalah Warisan Budaya
-
JABODETABEK29/12/2025 05:30 WIBBMKG Rilis Prakiraan Cuaca DKI Jakarta Senin 29 Desember 2025
-
NASIONAL29/12/2025 14:01 WIBKasus Dugaan Korupsi Bekasi, Pengamat: Mirip Pola Jokowi–Gibran
-
RIAU29/12/2025 17:30 WIBKapolda Riau dan Danrem Wira Bima Dorong Penyelesaian TNTN Berbasis Kolaborasi dan Pendekatan Humanis
-
NASIONAL29/12/2025 11:00 WIBKPK: Penyidikan Kasus Nikel Rp2,7 T Dihentikan Karena Bukti Tidak Cukup dan Daluwarsa
-
DUNIA29/12/2025 08:00 WIBIran Ancam Balasan Mematikan terhadap AS dan Israel di Tengah Eskalasi Konflik
-
NASIONAL29/12/2025 06:00 WIBDukung Target Energi Prabowo, Wakil Ketua MPR Ajak Masdar Perluas Investasi Energi Bersih RI
-
JABODETABEK29/12/2025 07:30 WIBKapolres Bogor Tegas: 3 Anggota Polsek Parungpanjang Dipatsus 21 Hari Usai Salah Tangkap

















