POLITIK
Jelang Munas Golkar, Analis Politik Voxpol Center Sebut Jangan Mau Suara DPD II Diklaim
DPD II selalu menjadi ‘silent majority’
![](https://aktualitas.id/wp-content/uploads/2019/11/664371b7cf227e6851878c203f8f2fda.gif)
AKTUALITAS.ID – Pemilik suara yang paling signifikan dalam Munas Golkar sesungguhnya adalah DPD II tingkat kabupetan/kota yang berjumlah 514. Sementara DPD I tingkat Provinsi cuma berjumlah 34.
Begitu dikatakan oleh analis politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago. Dia mengatakan kalau ada kandidat ketua umum yang sudah sangat percaya diri terpilih, karena didukung mayoritas DPD I, jelas hal tersebut keliru.
“Demikian juga, DPD II jangan mau terjebak manuver DPD I yang diiduga sudah masuk angin, untuk mengatasnamakan dukungan bulat jajaran DPD II di provinsinya untuk aklamasi pemilihan ketua umun di Munas Golkar yang akan datang,” kata Pangi saat dihubungi wartawan, Senin, (18/11).
Pangi mengemukakan sejarah Munas Golkar 2004 menjadi bukti nyata kekuataan DPD II. Kala itu, Akbar Tandjung sebagai caketum Golkar sudah sangat percaya diri karena dia memegang penuh suara DPD I. Tapi Jusuf Kalla gencar gerilya ke DPD II yang memiliki suara jauh lebih banyak, dan pada akhirnya bisa menumbangkan Akbar.
“Pengalaman pada 2004 tersebut menjadi gambaran bagaimana Munas Golkar selalu dinamis, dengan soliditas DPD II sebagai faktor penentu pemenangan caketum. DPD II selalu menjadi ‘silent majority’ yang ketika solid mendukung seorang calon tertentu, sangat bisa membalikkan keadaan awal yang sebelumnya didominasi ‘vocal minority’ seperti DPD I,” kata Pangi lagi.
Oleh karenanya, lanjut Pangi, dengan kekuatan yang sangat siginifikan tersebut, DPD-DPD II harus menyuarakan suara mereka secara independen, demi perbaikan dan eksistensi partai ke depan. “Jangan mau suara DPD II diklaim, apalagi ‘dibeli’ oleh DPD I,” tutur dia.
Golkar akan menggelar Musyawarah Nasional pada 3-6 Desember 2019. Sejauh ini, dua tokoh yang digadang-gadang akan maju menjadi calon ketua umum adalah Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo. Namun, selain dua nama itu juga ada tokoh yang lainnya misalnya Indra Bambang Utoyo, dan Ridwan Hisyam.
-
Multimedia7 hours ago
FOTO: Bawaslu Gelar Konsolidasi Nasional Perempuan Pengawas Pemilu
-
POLITIK11 hours ago
Bawaslu Gelar Konsolidasi Nasional Perempuan Pengawas Pemilu untuk Refleksi Kinerja dan Strategi Kedepan
-
Oase21 hours ago
Hukum Merayakan Natal dalam Islam, Berikut Penjelasannya!
-
POLITIK4 hours ago
Ketua Komisi II Menentang Pembentukan KPU-Bawaslu Ad Hoc
-
Ragam15 hours ago
Bantah Gelapkan Harta Warisan, Ratna Sarumpaet: Aku Enggak Dendam
-
Olahraga17 hours ago
Dicoret dari Pelatnas, Christian Adinata: Perjuangan Tanpa Akhir di Dunia Bulu Tangkis
-
Jabodetabek8 hours ago
PDIP Menolak Kenaikan Tarif TransJakarta, Usulkan Paket Transportasi Bulanan yang Terjangkau
-
Nasional8 hours ago
Presedium MLB NU Desak Gus Ipul Mundur dari Jabatan Sekjen PBNU