POLITIK
Waketum PPP Minta Jajaran Kabinet Indonesia Maju agar Bisa Kurangi Beban Politik Jokowi
AKTUALITAS.ID – Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani meminta kepada jajaran kabinet Indonesia maju dan pemerintahan agar mengurangi beban politik dan persepsi negatif masyarakat terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab itu dia meminta agar terus melakukan evaluasi dan koordinasi antara kementerian dan lembaga. “Seyogianya semua yang di kabinet maupun jajaran Pemerintahan punya tekad mengurangi bahkan […]

AKTUALITAS.ID – Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani meminta kepada jajaran kabinet Indonesia maju dan pemerintahan agar mengurangi beban politik dan persepsi negatif masyarakat terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab itu dia meminta agar terus melakukan evaluasi dan koordinasi antara kementerian dan lembaga.
“Seyogianya semua yang di kabinet maupun jajaran Pemerintahan punya tekad mengurangi bahkan menghilangkan beban politik dan ruang suudzon terhadap Presiden dari elemen masyarakat manapun,” kata Arsul dalam keterangan pers, Sabtu (17/4).
Sebab itu dia meminta pada saat rapat kabinet atau rapat koordinasi Kemenko bisa melakukan rancangan kebijakan. Sehingga sinkronisasi dan harmonisasi kebijakan akan lebih baik.
“Problem sinkronisasi dan harmonisasi ini timbul karena masih rendahnya koordinasi antar kementerian dan lembaga pemerintahan terkait. Meski ada kementerian kordinator (kemenko), namun level koordinasi yang tinggi seperti diharapkan belum tercipta,” bebernya.
Sebagai contoh rendahnya level koordinasi ini, Arsul Sani mencontohkan seperti kasus Pancasila dan Bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran kuliah dalam Pasal 40 Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2021. Padahal dalam Pasal 35 UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Pancasila dan Bahasa Indonesia masuk ke dalam kurikulum perguruan tinggi.
Dia menilai jika ada koordinasi yang lebih baik antar kementerian dalam penyiapan PP 57 Tahun 2021 setidaknya antara Kemendikbud dan Kemenkumham sebagai kordinator legislasi Pemerintah dan Sekretariat Negara sebagai pintu terakhir bisa dicegah.
“Maka sisi pandang yg melihat tidak sinkron dan harmonisnya PP di atas dengan UU-nya bisa dicegah. Jika semuanya sinkron maka beban politik dan ruang suudzon dr elemen masyarakat dengan sendirinya akan dapat diminimalisir secara signifikan,” tutup Arsul.
-
EKBIS29/09/2025 08:30 WIB
Perbandingan Harga BBM Pertamina vs Swasta Terbaru September 2025, Siapa Paling Murah?
-
NUSANTARA29/09/2025 06:30 WIB
Hari Kesaktian Pancasila 2025, Masyarakat Diimbau Kibarkan Bendera
-
NASIONAL29/09/2025 10:00 WIB
Menkes Budi: Semua Dapur SPPG Wajib Kantongi Sertifikat Higienis demi Cegah Keracunan MBG
-
POLITIK29/09/2025 11:00 WIB
Dualisme Kepemimpinan PPP Usai Muktamar X Dinilai Cerminkan Krisis Internal Serius
-
NASIONAL29/09/2025 12:00 WIB
Kartu Pers Wartawan CNN Dicabut Mendadak, Ada Apa dengan Pertanyaan Program MBG?
-
EKBIS29/09/2025 10:15 WIB
Awal Pekan, Rupiah Melemah 0,51% ke Level Rp 16.653 per Dolar AS.
-
EKBIS29/09/2025 11:15 WIB
Harga Emas Antam 29 September 2025 Melambung Tinggi, Sentuh Rp 2.198.000 per Gram
-
NUSANTARA29/09/2025 11:45 WIB
Aktivis Yogyakarta Muhammad Fakhrurrazi alias Paul Ditangkap Polisi, Ini Kasus yang Menjeratnya