Connect with us

POLITIK

Dasco Pastikan Pertemuan dengan Megawati dalam Waktu Dekat

Aktualitas.id -

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, Dok: aktualitas.id

AKTUALITAS.ID – Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengumumkan Presiden terpilih Prabowo Subianto dijadwalkan akan segera bertemu dengan Presiden Ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri.

Dasco mengungkapkan komunikasi intensif antara elite Partai Gerindra dan PDI Perjuangan telah terjalin untuk mematangkan rencana pertemuan penting antara dua tokoh sentral bangsa tersebut.

“Sudah ada obrolan agar pertemuan kedua tokoh segera terlaksana,” kata Dasco dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (7/4/2025).

Lebih lanjut, Dasco menyebutkan momentum halalbihalal di kediaman Ketua MPR RI Ahmad Muzani pada Rabu (2/4/2025) menjadi salah satu ajang pembahasan intensif mengenai pertemuan ini. Kendati demikian, ia belum dapat memberikan kepastian mengenai waktu dan lokasi spesifik pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

“Yang pasti tujuannya adalah untuk silaturahmi dan mempererat hubungan antara keduanya,” tegas Dasco.

Sebelumnya, sinyal positif rekonsiliasi juga terlihat dengan kunjungan silaturahmi putra Prabowo Subianto, Ragowo Hediprasetyo atau Didit, ke kediaman Megawati Soekarnoputri dalam suasana Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijrah/2025 Masehi.

Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Media Online (IMO) Indonesia, Yakub F Ismail, menyoroti peran strategis Sufmi Dasco Ahmad dalam menjembatani komunikasi antara kedua belah pihak. Menurut Yakub, Dasco menjadi figur kunci di balik layar yang mengupayakan terwujudnya pertemuan bersejarah ini.

“Perannya sangat penting di balik upaya pematangan komunikasi pertemuan kedua figur,” ujar Yakub. Ia menambahkan meskipun perannya tidak selalu tampak di depan publik, Dasco memiliki andil sentral dalam membangun komunikasi nonformal yang krusial.

Yakub F Ismail juga menyampaikan harapannya agar pertemuan antara Prabowo dan Megawati dapat segera terealisasi demi menyatukan visi pembangunan nasional.

“Bangsa ini terlalu banyak terlibat dalam perpecahan, baik karena perbedaan sikap politik maupun strategi pembangunan. Diperlukan penyatuan visi dan gerakan agar energi bangsa dapat dikonsolidasikan untuk kemajuan bersama,” pungkasnya, menyiratkan optimisme terhadap dampak positif pertemuan kedua tokoh bagi persatuan dan kemajuan Indonesia. (Mun/Ari Wibowo)

TRENDING