Connect with us

RAGAM

Kasus TBC di Jakbar Tembus 2.189, Kampung Siaga Jadi Andalan

Aktualitas.id -

Ilustrasi - Penyakit TBC (Shutterstock)

AKTUALITAS.ID – Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat mencatat sebanyak 2.189 kasus tuberkulosis (TBC) terjadi sejak awal Januari hingga 20 Juni 2025. Angka tersebut menunjukkan tantangan besar yang masih dihadapi wilayah ini dalam mengendalikan penyakit menular tersebut.

“Sejak Januari sampai dengan 20 Juni 2025, tercatat ada 2.189 kasus,” ungkap Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Sudinkes Jakarta Barat, Arum Ambarsari, melalui pesan singkat di Jakarta, Senin (23/6).

Data tersebut merupakan hasil rekapitulasi laporan dari berbagai fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, dan klinik yang berada di wilayah Jakarta Barat. Arum menegaskan bahwa data ini berdasarkan tempat pasien mengakses layanan kesehatan, bukan berdasarkan domisili mereka.

Sebaran Kasus per Kecamatan

Arum merinci distribusi kasus TBC di delapan kecamatan sebagai berikut:

  • Cengkareng: 414 kasus
  • Kalideres: 359 kasus
  • Tambora: 344 kasus
  • Kebon Jeruk: 247 kasus
  • Grogol Petamburan: 233 kasus
  • Kembangan: 232 kasus
  • Palmerah: 205 kasus
  • Tamansari: 155 kasus

Menurut Arum, angka tersebut relatif stabil dibandingkan tahun 2024, meski ia tidak merinci jumlah pasti tahun lalu.

Peran Kampung Siaga TBC

Sebagai upaya penanggulangan, Sudinkes Jakarta Barat terus mengembangkan Kampung Siaga TBC, sebuah inisiatif berbasis masyarakat yang melibatkan 111 Rukun Warga (RW) di 56 kelurahan.

“Kampung Siaga TBC adalah wilayah RW yang seluruh elemennya—dari tokoh masyarakat hingga kader kesehatan—berkomitmen untuk mencegah dan menanggulangi TBC,” ujar Kepala Sudinkes Jakarta Barat, Erizon Safari, Selasa (17/6).

Erizon menyoroti pentingnya peran para kader TBC di setiap RW. Mereka tidak hanya mengingatkan pasien untuk rutin minum obat setiap hari, tetapi juga terlibat aktif dalam program dukungan psikososial dan pemberian makanan bergizi bagi penyandang TBC.

“Para kader juga menjalin komunikasi antara pasien dan dokter puskesmas, serta memberikan pendampingan jika ada efek samping dari pengobatan,” tambahnya.

Erizon optimistis jumlah Kampung Siaga TBC di Jakarta Barat akan terus bertambah, seiring dengan meningkatnya kesadaran dan partisipasi warga. (ARI WIBOWO/DIN) 

Continue Reading

TRENDING