RILEKS
Hasto Tersangka, Kejutan yang Dinantikan

Tiba-tiba dunia hukum dan politik Indonesia menyuguhkan sedikit letupan yang cukup mengagetkan bagi sebagian orang. Kenapa cuma sebagian orang, karena mungkin sebagian yang lain sudah memprediksi atau bahkan tahu bahwa berita tentang politisi PDIP ini bakal muncul.
Belum lama, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tersangka. Bersama Harun Masiku, politikus PDIP yang kini jadi DPO, Hasto dituduh menyuap mantan komisioner KPU Wahyu Setiawan. Hasto disebut aktif mengupayakan Harun memenangkan kursi anggota DPR pada Pemilu 2019 melalui proses pergantian antarwaktu (PAW).
Selain itu, Hasto juga menjadi tersangka dalam kasus dugaan perintangan penyidikan. Ia diduga melakukan perintangan dalam kasus suap PAW anggota DPR sejak operasi tangkap tangan (OTT) digelar. Salah satunya adalah memerintahkan merusak dan membuang ponsel.
Hasto ini memang sedang diuji baik mental maupun integritasnya. Sejak ngomong soal tuduhan pedas tentang pak mantan di sebuah podcast, ia sadar dirinya sedang dalam ‘bahaya’ dan itu dianggapnya sebagai risiko perjuangan dan dia siap menghadapinya.
Hasto menyinggung soal sikapnya yang berani mengungkap berbagai hal yang dianggapnya menyimpang. Ia mengkritisi bagaimana demokrasi harus ditegakkan, suara rakyat tidak bisa dikebiri, negara hukum tidak bisa dimatikan, dan bagaimana kekuasaan yang otoriter dan menindas rakyatnya sendiri harus dihentikan. Tentu hal itu merupakan responnya pada pemerintahan yang lalu.
Sungguh sayang kenapa semua itu baru disuarakan sekarang, bukan dari dulu, setelah lengser pula. Padahal selama nyaris 10 tahun Hasto dan partai PDIP mengawal kader terbaiknya yang kemudian dipecat itu.
Maka tak aneh jika kemudian khalayak tak ragu untuk menghubung-hubungkan pemecatan pak mantan, anak, dan menantunya dari PDIP, merupakan pemantik terjadinya kemelut yang beraroma aksi balas-membalas ini.
Saat ditanya wartawan soal kasus Hasto, seperti biasa pak mantan cuma tersenyum dan berucap “wong saya sudah pensiun kok”. Terus komentar anaknya pun tak lebih mencerahkan, ” Yo tanya KPK sana” dengan raut muka yang … ya begitulah.
Namun, Hasto dan jubir PDIP dalam keterangannya mengatakan bahwa mereka menghormati proses hukum yang tengah menjeratnya dan minta agar KPK tetap bekerja profesional.
Dan sebagai warga negara yang menjunjung tinggi supremasi hukum, tentu kita boleh berharap bahwa kebenaran akan terungkap. Hasto apa KPK yang benar biar pengadilan yang memutuskan. Meskipun harus diakui bahwa sekarang ini semakin sulit untuk melihat siapa sebenarnya yang benar, dan siapa yang salah karena semua bisa ‘diperbincangkan’.
Jadi sambil ngopi-ngopi, kita tunggu saja hasil ‘perbincangan’ KPK, PDIP, dan pihak lain yang ‘tak boleh disebut namanya’ untuk memecahkan teka-teki seru ini. (Samsu)
-
EKBIS18/04/2025 10:30 WIB
Harga Kripto 18 April 2025: Bitcoin Stabil, Solana Jadi Bintang
-
EKBIS18/04/2025 09:30 WIB
Harga Emas Melonjak Tajam, Pegadaian Catat Rekor Baru di Rp2.045.000 per Gram
-
POLITIK18/04/2025 13:00 WIB
Permainan Catur Politik: Jokowi Bertahan, Prabowo Menyerang
-
POLITIK18/04/2025 10:00 WIB
Siap Siaga! Delapan Daerah Gelar Pemungutan Suara Ulang Akhir Pekan Ini
-
POLITIK18/04/2025 11:00 WIB
Istana Balas Pernyataan Bahlil: Tak Ada Reshuffle Kabinet
-
NASIONAL18/04/2025 12:00 WIB
Eksponen 98 Pasang Badan Bela Menteri Desa Soal PHK Pendamping Eks Caleg
-
RAGAM18/04/2025 15:30 WIB
Terungkap! Peristiwa Dahsyat 35 Juta Tahun Lalu Jadi Penyebab Indonesia Terbagi Dua
-
RAGAM18/04/2025 16:00 WIB
12 Tradisi Paskah Paling Unik di Dunia, dari Polandia hingga Indonesia