RILEKS
OPINI: Pramono Anung: Maestro Konsensus yang Hadir Melayani dan Mengutamakan Rakyat melalui Gaya Servant Leadership
Oleh Tria Divka Maghfiro dan Karin Ranaya Tanto. (Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara Universitas Indonesia)
“Suara yang tepat sasaran dapat lebih kuat dari seribu teriakan.”
Di tengah gaduhnya panggung politik Indonesia, Pramono Anung Wibowo hadir sebagai sosok pemimpin yang meninggalkan jejak kuat walau memilih bekerja dalam senyap. Lahir di Kediri, 11 Juni 1963, Pramono Anung menapaki perjalanan panjang dari seorang mahasiswa ITB hingga menjadi Doktor Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran.
Perjalanan ini menjadi bukti yang menunjukkan bahwa ilmu dan strategi komunikasi adalah senjata utama bagi Pramono Anung, sehingga dikenal sebagai politisi dengan Maestro Konsensus. Apa yang terbayangkan di kepala setelah membaca kata Maestro Konsensus? Mari kita cari tahu makna kata ini dari sosok kepemimpinan Pramono Anung.
Dengan julukannya sebagai Maestro Konsensus, Pramono Anung Wibowo atau akrabnya dipanggil Mas Pram telah menunjukkan bahwa kekuatan seorang pemimpin tidak hanya terletak pada otoritasnya, tetapi juga pada kecakapan berkomunikasi dan merajut kepercayaan publik melalui semangat melayani.
Hal tersebut dibuktikan sejak dilantiknya Pramono Anung sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 20 Februari 2025, respon dan apresiasi yang diberikan oleh mayoritas warga Jakarta pada 100 hari pertama berdasarkan survei Litbang Kompas, kepemimpinan Gubernur Pramono Anung bersama dengan Wakil Gubernur Rano Karno dinilai berhasil menghadirkan napas baru dalam tata kelola pemerintahan ibu kota.
Hasil survei tingkat kepuasan terhadap kinerja Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta menunjukkan bahwa rasa percaya warga meningkat dan masyarakat merasa lebih didengar melalui program komunikasi publik yang beliau gagaskan. Dimana hal ini merupakan sebuah modal sosial yang tidak mudah diperoleh di kota sebesar dan sekompleks Jakarta.
MEMILIH FOKUS MENDENGARKAN DAN MELAYANI MENJADI STRATEGI AWAL KEPEMIMPINAN PRAMONO ANUNG
Pramono Anung menempatkan dirinya bukan hanya sebagai pemimpin, tetapi sebagai pendengar yang aktif terhadap apa yang benar-benar dibutuhkan oleh warga Jakarta. Melalui forum dialog rutin, kanal pengaduan terintegrasi, hingga kunjungan mendadak ke pelayanan publik, Mas Pram berhasil membangun persepsi bahwa pemerintah kota kini lebih dekat dan dapat dijangkau.
Kecepatan tanggap dalam merespons aduan publik pun memperkuat citra beliau sebagai pemimpin yang responsif dan tidak menjaga jarak dari masyarakat. Pendekatan komunikatif yang menjadi ciri khas Mas Pram ini membuat masyarakat merasa lebih dilibatkan dalam setiap arah perubahan kota.
Meski masih berada pada tahap awal masa pemerintahan, banyaknya narasi yang berkembang menunjukkan bahwa dengan kepemimpinan Pramono Anung, semangat partisipasi dan komitmen warga dalam pembangunan kota dapat kembali hidup.
Pada titik ini terlihat bahwa sebagian besar langkah Mas Pram pada fase awal jabatannya bukan hanya berorientasi pada penyelesaian persoalan teknis, tetapi juga pada pembentukan fondasi komunikasi yang sehat antara pemerintah dan warga.
Beliau memahami bahwa legitimasi sosial tidak hadir semata-mata dari kebijakan yang bagus, tetapi dari kehadiran pemimpin yang dapat dipercaya, dapat diajak bicara, transparan, dan mampu menunjukkan komitmen nyata.
Menjadi seorang Gubernur DKI Jakarta adalah hal yang paling disorot oleh warga DKI maupun warga di luar DKI sekalipun. Pramono Anung telah berhasil mendapatkan tempat sorotan tersebut, namun berbeda dengan pejabat publik kebanyakan, Mas Pram justru dalam sesi wawancaranya pada program Rosi di Kompas TV mengakui,
“Saya ini bukan orang yang kemudian dalam kamera saya mencoba untuk membranding atau membuat diri saya kelihatan lebih sempurna dan tahu segala hal”, ujarnya, untuk menegaskan bahwa beliau telah menjadi sosok Gubernur seutuhnya bukan lagi sekadar mencari pecitraan dan persepsi politik semata.
Mas Pram juga menambahkan bahwa pemimpin publik kita saat ini kebanyakan tidak konsisten dengan apa yang mereka kerjakan. Padahal, kinerja dan konsistensi dalam melayani warga merupakan aspek paling penting bagi seorang pemimpin publik, jauh lebih penting daripada sekadar tampil heroik di media sosial untuk meningkatkan kepercayaan publik.
Dalam wawancaranya pun yang dilansir dari Garuda TV, Mas Pram mengatakan bahwa dirinya lebih senang menjadi sosok Gubernur DKI Jakarta karena ada hal-hal putusan riil yang begitu bermanfaat bagi masyarakat banyak. Dimana hal ini menggambarkan bahwa bagi Mas Pram, dukungan publik bukan hanya sekedar pujian dan modal, melainkan amanah untuk memastikan setiap kebijakan tetap berpihak pada kepentingan masyarakat luas.
Pernyataan-pernyataan tersebut menunjukkan bagaimana Mas Pram berupaya menempatkan warga sebagai prioritas utama (putting followers first) dibandingkan kepentingan citra dirinya, serta bertindak secara etis (behaving ethically) melalui integritasnya sebagai pemimpin publik.
Hal tersebut dapat dibuktikan lewat wawancaranya di Tv One pada peringatan 100 hari kerja Gubernur Jakarta. Mas Pram menyajikan rentetan program yang berhasil diimplementasikan, baik program yang dijanjikan pada saat kampanye maupun program tambahan lainnya. Mas Pram menyoroti bahwa hampir seluruh program yang beliau janjikan dan terapkan bukanlah pembangunan bersifat fisik, karena beliau tahu bahwa masalah nyata di lapangan adalah mengenai disparitas. Hampir 3-4 kali beliau melakukan blusukan ke daerah kumuh untuk berdialog dan mencari tahu sebenarnya apa yang warga butuhkan.
Berbicara disparitas, umumnya solusi yang ditekankan adalah berfokus pada pelayanan dan pemberdayaan sekelompok yang tidak beruntung. Mas Pram hadir dengan solusi yang sesuai, seperti peningkatan jumlah penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) yang dilebarkan hingga S3, serta Pemutihan Ijazah yang sesuai dengan janji kampanye beliau. Menurutnya, program tersebut penting ditingkatkan agar anak-anak yang lahir dari keluarga kurang beruntung tidak memiliki nasib yang sama dengan kedua orang tuanya.
Selain pada sektor pendidikan, Mas Pram turut meningkatkan pelayanan kesehatan dengan meluncurkan tiga program baru, yakni Layanan Kesehatan Warga Jakarta (Pasukan Putih), JakCare, dan JakAmbulans. Target dari program tersebut adalah warga Jakarta yang lemah, misalnya lansia ataupun masyarakat lainnya yang memiliki persoalan kesehatan fisik maupun mental dengan tingkat ketergantungan berat (Pemprov DKI Jakarta, 2025).
PRAMONO ANUNG MERUPAKAN SALAH SATU CERMINAN SERVANT LEADERSHIP
Menyoroti sebagian besar program Pramono Anung serta latar belakangnya, tercermin gaya kepemimpinan beliau yang penuh akan empati dan kepedulian (healing). Bagaimana program hadir didasari oleh aspirasi nyata dan dialog bersama warga, menempatkan warga yang kurang beruntung pada posisi prioritas untuk diberikan pelayanan yang cepat, inovatif, dan berpihak pada pemberdayaan (Northouse, 2019).
Program konseling gratis 24 jam oleh JakCare juga menjadi perhatian dan menerima respon yang sangat positif dari warga, dimana hal tersebut mengindikasi adanya cerminan nilai emotional healing pada kepemimpinan Mas Pram, yaitu kemampuan pemimpin untuk hadir, mendampingi, dan memberikan dukungan emosional bagi warganya (Liden et al., 2008).
Tidak hanya itu, pendekatan komunikasi Mas Pram yang aktif membuka ruang aspirasi warga menggambarkan kuatnya nilai empowering, yaitu memberikan kepercayaan, ruang partisipasi, dan kesempatan bagi warga untuk berkontribusi dalam proses pengambilan keputusan (Liden et al., 2008).
Sehingga, keseluruhan rangkaian tindakan dan nilai kepemimpinan Pramono Anung menunjukkan bahwa esensi seorang pemimpin terletak pada kemampuan melayani, mendengarkan, dan memberdayakan warganya. Dengan pendekatan komunikasi yang terbuka, responsif, dan berbasis dialog, Mas Pram menegaskan diri sebagai pemimpin berorientasi pelayanan yang menempatkan kebutuhan publik di atas citra diri. Program-programnya yang fokus mengurangi disparitas pun turut menegaskan karakter servant leadership, yaitu pemimpin yang bekerja dengan empati, etika, dan komitmen untuk memastikan perubahan nyata bagi masyarakat luas di atas kepentingan dirinya sendiri (Liden et al., 2008).
Berkat gaya kepemimpinannya pun, terlihat bahwa Pramono Anung mampu membawa Jakarta memasuki fase baru pemerintahan yang lebih humanis dan partisipatif. Hal ini tercermin dari meningkatnya antusiasme warga DKI Jakarta dalam menerima berbagai program baru. Kondisi ini menjadi tanda awal yang sangat positif untuk menilai potensi kepemimpinan Mas Pram ke depannya yang masih panjang. Sehingga, harapan yang muncul dari gaya kepemimpinannya adalah kemampuannya untuk terus menjaga integritas, mempertahankan kedekatan dengan warga, dan konsisten membuka ruang partisipasi publik. Dengan menjaga prinsip pelayanan dan etika yang telah beliau tunjukkan sejak awal, Mas Pram memiliki peluang besar untuk menghadirkan pemerintahan yang lebih inklusif, transparan, serta memberikan perubahan yang berkelanjutan bagi Jakarta.
REFERENSI
Northouse, P. G. (2016). Leadership: Theory and practice (7th ed.). SAGE Publications.
Liden, R. C., Wayne, S. J., Zhao, H., & Henderson, D. (2008). Servant leadership: Development of a multidimensional measure and multi-level assessment. The Leadership Quarterly, 19(1), 161–177.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. (2025, Mei 14). Peduli Kesehatan Warga, Gubernur Pramono Luncurkan Pasukan Putih, JakCare, dan JakAmbulans. Siaran Pers No. SP-HMS-05/2025. https://www.jakarta.go.id/siaran-pers/5537-SP-HMS-05-2025
KompasTV. (2025, Juni 22). Gubernur Jakarta Pramono Anung Ogah Overacting dan Bikin Konten | ROSI [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=gUziWBJ6dt8
tvOneNews. (2025, Juni 2). [FULL] 100 Hari Kerja Gubernur Jakarta | One on One tvOne [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=FvMatZvfUQs
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. (2025). Program Percepatan 100 Hari Gubernur Pramono Anung Periode 2025-2030. Google Docs.
https://share.google/AMbkSRZDmTJNAcUFW
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. (2025). Program Kerja Gubernur Pramono Anung dan Rano Karno Periode 2025-2030. Google Docs.
https://share.google/A6sanjq9syXZMaWsE
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. (2025). Profil Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. PPID Jakarta.
https://ppid.jakarta.go.id/profil-gubernur
KapanLagi.com. (2025, 20 Februari). Tugas Pertama Pramono Anung dan Rano Karno Setelah Dilantik di Istana Negara.
Tirto.id. (2025). Daftar Lengkap Program 100 Hari Kerja Pramono-Rano.
https://tirto.id/daftar-lengkap-program-100-hari-kerja-pramono-rano-g71R
Fakta.com. (2025, 20 Februari). 12 Program Prioritas di 100 Hari Kerja Pramono-Rano Karno.
https://fakta.com/politik/fkt-22200/12-program-prioritas-di-100-hari-kerja-pramono-rano-karno
Pemprov DKI Jakarta / Channel Resmi. (2025). Livestream Acara Pramono Anung & Rano Karno (Program/Kampanye/Pidato). YouTube. https://www.youtube.com/live/AK_VsQau9BU?si=D4G9XQvSvmF-cfyo
.
-
JABODETABEK12/12/2025 07:30 WIBLayanan SIM Keliling Tersedia di Lima Lokasi Jakarta
-
JABODETABEK12/12/2025 00:05 WIBKetua Koalisi: Pemprov DKI Diminta Tak Terlena Peringkat, Fokus Atasi Kemacetan Nyata
-
OLAHRAGA12/12/2025 06:00 WIBPosisi Indonesia disalip Vietnam di Kalasemen Perolehan Medali Sementara SEA Games 2025
-
JABODETABEK12/12/2025 05:30 WIBJakarta dan Sekitarnya Diprediksi Hujan Dengan Intensitas Ringan Hari ini
-
OASE12/12/2025 05:00 WIBAmalan yang Dianjurkan Saat Menempati Rumah Baru
-
JABODETABEK11/12/2025 23:05 WIBKwarcab Pramuka Bogor Siapkan 2.000 Penegak Bantu Pengamanan Nataru
-
DUNIA11/12/2025 22:02 WIBRumah Sakit di Rakhine Dibom, 33 Warga Tewas pada Hari HAM Internasional
-
JABODETABEK12/12/2025 10:00 WIBSopir Mobil MBG yang Menabrak Siswa dan Guru Dijerat Pasal 360 KUHP
















