Connect with us

RAGAM

Dekan FKUI Ingatkan: Sering Keracunan Makanan Bisa Picu Radang Usus Kronis

Aktualitas.id -

Ilustrasi - Keracunan makanan. (ist)

AKTUALITAS.ID – Keracunan makanan yang terjadi berulang kali ternyata bukan masalah sepele. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, mengingatkan bahwa kondisi ini bisa memicu infeksi yang berujung pada peradangan kronis di saluran cerna.

“Kalau seseorang sering bolak-balik mengalami keracunan makanan, lama-lama dinding ususnya bisa berubah. Itu bisa berujung pada penyakit radang kronis non-infeksi, seperti inflammatory bowel disease,” kata Prof. Ari di Jakarta, Senin (29/9/2025).

Menurutnya, infeksi berulang membuat struktur usus berubah, dengan tingkat keparahan tergantung pada jenis bakteri atau kuman yang masuk bersama makanan. Bila sudah parah, peradangan usus bahkan bisa merusak organ lain dan membuat pasien harus ditangani dengan antibiotik.

Ari menekankan pentingnya menjaga keamanan makanan sehari-hari. Ia menyebut, makanan harus dimasak dengan benar agar bakteri mati sempurna. “Hindari makanan terlalu lama di suhu ruang. Bakteri bisa cepat tumbuh,” tegasnya.

Beberapa langkah pencegahan yang disarankan antara lain:

  • Masak makanan dengan suhu cukup tinggi.
  • Jangan biarkan makanan matang bercampur dengan daging atau seafood mentah (kontaminasi silang).
  • Gunakan pisau dan talenan terpisah untuk bahan mentah dan matang.
  • Jaga kebersihan dapur.
  • Simpan makanan hangat di atas suhu 65°C, dan panaskan kembali di atas 85°C sebelum disajikan.

Untuk bahan mentah, Ari menyarankan disimpan di kulkas dengan suhu yang sesuai. Makanan juga jangan dibiarkan defrost di suhu ruang. “Lebih aman cairkan di kulkas, air mengalir, atau microwave,” ujarnya.

Selain itu, makanan dan minuman kemasan sebaiknya disimpan sesuai petunjuk di label, apakah di suhu 2-8°C, di freezer, atau di suhu ruang tapi tidak boleh terkena sinar matahari langsung. (YAN KUSUMA/DIN) 

TRENDING