Connect with us

DUNIA

21 Warga Gaza Tewas dalam Gelombang Serangan Udara Israel

Aktualitas.id -

Ilustrasi, Kondisi bangunan-bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel. (Mostafa Alkharouf - Anadolu Agency)

AKTUALITAS.ID – Israel kembali melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza pada Sabtu, 22 November 2025, yang menurut Badan Pertahanan Sipil Gaza menewaskan 21 orang dan melukai puluhan lainnya.

Militer Israel menyatakan operasi itu sebagai respons terhadap insiden di mana seorang yang disebutnya “teroris bersenjata” menyeberangi apa yang disebut Garis Kuning – area di mana pasukan Israel sebelumnya mundur – dan menembaki tentara Israel, sehingga pasukan Israel mulai menyerang target yang mereka sebut terkait teror di Jalur Gaza.

Juru bicara Badan Pertahanan Sipil Gaza yang beroperasi di bawah otoritas Hamas, Mahmud Bassal, menyatakan 21 orang tewas dalam lima serangan udara terpisah pada Sabtu malam dan menuduh tindakan itu sebagai pelanggaran gencatan senjata yang rapuh. Korban termasuk tujuh orang yang tewas dan lebih dari 16 luka-luka pada serangan sebuah rumah di Nuseirat, serta empat tewas dalam serangan terhadap sebuah apartemen di distrik Al-Nasr di sebelah barat Kota GazadetikNews.

Beberapa outlet internasional melaporkan jumlah korban yang serupa, sementara saksi mata dan sumber medis menyebutkan serangan mengenai rumah, kendaraan, dan permukiman padat penduduk di beberapa titik Jalur Gaza, termasuk Gaza City, Deir el-Balah, dan Nuseirat.

Gencatan senjata yang saat ini rapuh diketahui ditengahi oleh Amerika Serikat dan mulai berlaku pada 10 Oktober setelah dua tahun konflik besar di kawasan tersebut. Meski begitu, kedua pihak saling menuduh melakukan pelanggaran sejak kesepakatan itu diberlakukan, dan eskalasi terbaru ini memperlihatkan betapa rapuhnya ketentuan gencatan senjata tersebut.

Dampak kemanusiaan langsung terlihat melalui korban jiwa, luka-luka, dan kerusakan hunian di wilayah padat penduduk, di mana proses evakuasi dan pemindahan jenazah sedang berlangsung dengan dukungan organisasi lokal dan internasional untuk mulai menata situasi pasca-serangan.

Pernyataan resmi lebih lanjut dari militer Israel maupun konfirmasi independen atas rincian insiden masih terbatas di tengah kondisi lapangan yang dinamis dan akses yang sulit bagi jurnalis internasional. (Mun)

TRENDING