Berita
Usai Longgarkan Lockdown, Prancis Perpanjang Darurat Nasional
Pemerintah Prancis memutuskan mengesahkan undang-undang yang memperpanjang status darurat nasional setelah melonggarkan penguncian wilayah (lockdown), guna mencegah munculnya gelombang kedua penyebaran virus corona (Covid-19). Seperti dilansir CNN, Rabu (13/5), keputusan itu ditetapkan sehari setelah pemerintah Prancis melonggarkan lockdown. Prancis menetapkan status darurat nasional sejak 17 Maret dan diperpanjang sampai 10 Juli mendatang. UU tersebut memberi […]

Pemerintah Prancis memutuskan mengesahkan undang-undang yang memperpanjang status darurat nasional setelah melonggarkan penguncian wilayah (lockdown), guna mencegah munculnya gelombang kedua penyebaran virus corona (Covid-19).
Seperti dilansir CNN, Rabu (13/5), keputusan itu ditetapkan sehari setelah pemerintah Prancis melonggarkan lockdown. Prancis menetapkan status darurat nasional sejak 17 Maret dan diperpanjang sampai 10 Juli mendatang.
UU tersebut memberi wewenang kepada negara untuk melarang penduduk bepergian lebih dari 100 kilometer, mewajibkan warga mengenakan masker saat moda menumpang transportasi umum, dan melarang kegiatan yang mengundang keramaian lebih dari 10 orang.
Beleid tersebut disahkan parlemen Prancis pada akhir pekan lalu dan diuji materi oleh Mahkamah Konstitusi pada Senin lalu. MK Prancis melakukan pengubahan, yakni menghapus sejumlah aturan dalam undang-undang tersebut, seperti menolak usul pemerintah untuk mengkarantina pendatang asing tanpa perintah pengadilan.
MK Prancis juga mewajibkan pemerintah untuk menjamin perlindungan data pribadi penduduk yang akan dikumpulkan dalam sistem pelacakan yang saat ini sedang dirancang.
Prancis melonggarkan lockdown pada Senin lalu setelah diterapkan selama lebih dari 50 hari.
Menurut data Sekolah Kedokteran Universitas Johns Hopkins, sampai saat ini tercatat ada 177.547 kasus virus corona di Prancis, dengan 26.646 orang di antaranya meninggal.
Prancis juga melanjutkan kegiatan belajar mengajar di seluruh sekolah. Namun, keputusan itu menuai kritik dari banyak pihak, termasuk ilmuwan, serikat pekerja, dan anggota parlemen.
Akibat pelonggaran lockdown, warga Prancis malah berkerumun di taman-taman dan pinggir sungai sambil menenggak minuman beralkohol. Kondisi itu membuat Menteri Dalam Negeri Prancis, Christophe Castaner, kesal.
“Keberhasilan lockdown tergantung pada kehati-hatian dan ketertiban warga,” tulis Castaner di Twitter.
Pemerintah Prancis memperingatkan kebijakan lockdown bisa kembali diberlakukan jika jumlah kasus dan angka kematian malah meningkat.
-
FOTO17/06/2025 17:20 WIB
FOTO: Penampakan Uang Sitaan Rp2 Triliun dari Kasus CPO Wilmar Group
-
NASIONAL17/06/2025 17:00 WIB
Rp11,8 Triliun di Kasus Korupsi CPO Disita Kejagung
-
JABODETABEK17/06/2025 14:30 WIB
Ahli Waris Pangeran Jayakarta Tagih Pembebasan Tanah
-
RAGAM17/06/2025 19:30 WIB
Will Smith Ungkap Penyesalan Tolak Main di “Inception”
-
RAGAM17/06/2025 18:30 WIB
Siomay Indonesia Masuk 5 Dumpling Terbaik di Dunia
-
DUNIA17/06/2025 17:30 WIB
Pakistan Bakal Ikut Serang Israel Pakai Nuklir
-
JABODETABEK17/06/2025 20:30 WIB
UI Terima 1.602 Mahasiswa Lewat Jalur PPKB 2025, Termasuk dari Wilayah 3T
-
OLAHRAGA17/06/2025 18:00 WIB
Ini Jadwal MotoGP Italia 2025