Berita
Program Ditangguhkan, Jepang Batal Pasang Sistem Antirudal AS
Pemerintah Jepang memutuskan batal memasang sistem anti-rudal buatan Amerika Serikat bernilai miliaran dolar. Pembatalan itu diumumkan beberapa hari setelah program itu ditangguhkan. Sistem pencegat rudal Aegis Ashore seharusnya ditempatkan di dua wilayah di bawah program yang berbiaya besar dan kontroversial. Namun, pemerintah menghentikan program ini setelah penduduk setempat khawatir akan risiko yang ditimbulkan oleh sistem […]

Pemerintah Jepang memutuskan batal memasang sistem anti-rudal buatan Amerika Serikat bernilai miliaran dolar.
Pembatalan itu diumumkan beberapa hari setelah program itu ditangguhkan.
Sistem pencegat rudal Aegis Ashore seharusnya ditempatkan di dua wilayah di bawah program yang berbiaya besar dan kontroversial. Namun, pemerintah menghentikan program ini setelah penduduk setempat khawatir akan risiko yang ditimbulkan oleh sistem pertahanan rudal itu.
“Dewan Keamanan Nasional telah membahas masalah ini dan berkesimpulan bahwa pengerahan Aegis Ashore di Akita dan Yamaguchi akan dibatalkan. Saya ingin meminta maaf secara mendalam atas hal ini,” kata Menteri Pertahanan Jepang, Taro Kono, dalam pertemuan Partai Demokrat Liberal.
Dilansir AFP, Kamis (25/6), semula pemerintah menjamin bahwa sistem pencegat rudal tidak akan mendarat di daerah perumahan dekat tempat sistem itu berada. Namun, pekan lalu, saat mengumumkan bahwa pengerahan sistem anti-rudal telah ditangguhkan, Kano menyatakan untuk menghindari kejadian itu akan memerlukan pembaruan perangkat keras yang mahal dan memakan waktu.
Sistem Aegis Ashore yang pembeliannya disetujui pada 2017 diperkirakan menelan biaya sekitar US$4,2 miliar atau sekitar Rp. 60 triliun selama tiga dekade.
Namun, sejumlah klaim menyebut estimasi awal lebih rendah dari biaya sebenarnya. Kesepakatan membeli sistem senjata itu dipandang bukan hanya sebagai bagian dari upaya Jepang untuk meningkatkan pertahanan setelah peluncuran rudal Korea Utara, tapi juga sebagai cara untuk membina hubungan lebih dekat dengan AS.
Di samping itu, Presiden AS Donald Trump telah mendorong Jepang untuk membeli lebih banyak produk buatan negaranya, termasuk peralatan militer.
Angkatan bersenjata Jepang sudah lama dibatasi untuk membela diri dan pertahanan negara itu sangat bergantung pada AS di bawah aliansi keamanan bilateral.
Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, mengatakan pekan lalu pemerintah berkomitmen untuk mempertimbangkan alternatif sistem Aegis Ashore.
“Seharusnya tidak ada celah dalam pertahanan negara kami. Kami ingin mengadakan diskusi tentang langkah-langkah yang diperlukan,” katanya.
-
NASIONAL15/03/2025
Eddy Soeparno: Pemenuhan Energi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8%
-
NASIONAL15/03/2025
UU TNI ‘Digugat’: Kolonel Militer Pertanyakan Batasan Hak Prajurit
-
NASIONAL15/03/2025
RUU TNI Diprotes: Ancaman Dwi Fungsi dan Militerisme Bangkit Kembali
-
MULTIMEDIA15/03/2025
FOTO: LRT Jakarta Gelar Kompetisi Menata Hijab
-
POLITIK15/03/2025
Dasco Tegaskan: Isu Sri Mulyani Mundur Usai Temui Prabowo Tidak Berdasar
-
JABODETABEK15/03/2025
Trauma Mendalam: Ayah di Bekasi Tega Perkosa Putri Kandungnya Sendiri Hingga 20 Kali
-
JABODETABEK15/03/2025
KPK Tangkap 8 Pejabat di Kabupaten OKU dalam Operasi Tangkap Tangan
-
NASIONAL15/03/2025
Geledah Depo Pertamina Jakut, Kejagung Amankan 17 Boks Dokumen