Connect with us

Berita

Kapal Induk China Dikirim Latihan Perang ke Laut Bohai Selama 22 Hari

Kapal induk pertama buatan China, Shandong, mulai berlayar dari galangan kapal pada Selasa (1/9) untuk melakukan latihan perang Laut Bohai selama 22 hari. Dilansir Global Times, Kamis (3/9), para ahli berharap kapal induk itu bisa padu dengan jet tempur J-15 dan diharapkan siap digunakan untuk bertempur pada akhir 2020. Situs berita Hong Kong, wenweipo.com, melaporkan […]

Published

on

Kapal induk pertama buatan China, Shandong, mulai berlayar dari galangan kapal pada Selasa (1/9) untuk melakukan latihan perang Laut Bohai selama 22 hari.

Dilansir Global Times, Kamis (3/9), para ahli berharap kapal induk itu bisa padu dengan jet tempur J-15 dan diharapkan siap digunakan untuk bertempur pada akhir 2020.

Situs berita Hong Kong, wenweipo.com, melaporkan peluncuran Shandong dibuka dengan pertunjukan kembang api. Kemudian Shandong berangkat dari Galangan Kapal Dalian di Provinsi Liaoning pada Selasa pagi waktu setempat.

Kapal induk itu mengangkut jet tempur J-15 dan helikopter Z-18 di dek ketika meninggalkan Dalian.

Pelayaran itu bertepatan dengan pemberitahuan yang dikeluarkan oleh Administrasi Keselamatan Maritim China pada Senin lalu. Pemberitahuan itu menetapkan pembatasan navigasi di Laut Bohai dari Selasa hingga 22 September untuk misi militer yang dirahasiakan.

Situs wenweipo.com memprediksi zona pembatasan berada di perairan pangkalan Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA). Jadi, dengan menggabungkan faktor-faktor ini, pelayaran Shandong kemungkinan akan menggelar latihan terintegrasi dengan jet tempur di wilayah laut.

Dalam beberapa tahun terakhir, China telah memproduksi jet tempur berbasis kapal induk J-15 dan melatih pilot untuk menerbangkan pesawat itu dari kapal induk Shandong.

Seorang ahli militer China yang meminta identitasnya dirahasiakan mengatakan kepada Global Times bahwa pelayaran itu memungkinkan Shandong untuk terintegrasi dengan kemampuan tersebut sebagai bagian penting dari kesiapan tempur Angkatan Laut China.

Menurut foto yang dirilis oleh Shenyang Aircraft Corporation di bawah Aviation Industry Corp of China (AVIC) pada Februari lalu, mereka sedang memproduksi J-15 jenis baru yakni berwarna hijau, warna ini berbeda dengan jenis produksi sebelumnya yang berwarna kuning.

Material yang digunakan juga menunjukkan bahwa mereka menggunakan jenis pelat baru anti-korosi untuk meningkatkan kinerja yang lebih baik saat jet berada di laut.

Pakar angkatan laut yang berbasis di Beijing, Li Jie, mengatakan kepada Global Times bahwa setelah latihan tersebut, tidak dibutuhkan waktu lama bagi Shandong untuk mencapai tahap siap tempur. Itu semua berkat pengalaman yang telah dikumpulkan kapal induk pertama China, Liaoning.

Li memprediksi, dalam tahun ini, Shandong akan melakukan sesi pelatihan lagi, yang pada akhirnya akan memberikan dasar untuk melakukan kemampuan tempur awal.

Shandong diserahkan kepada ke Angkatan Laut China pada 17 Desember 2019 di Sanya, Provinsi Hainan, China, dan melakukan uji pelayaran. Kapal itu kembali ke Galangan Kapal Dalian pada akhir bulan lalu.

Sejak saat itu, ini adalah kedua kalinya bagi Shandong memulai perjalanan pelatihan.

Latihan pertama Shandong terjadi di Laut Kuning dan Teluk Bohai antara 25 Mei dan 17 Juni, latihan itu berlangsung selama 23 hari.

Li Jie mengatakan Shandong dan kapal induk Liaoning akan menjadi kekuatan kunci Angkatan Laut China.

Jie menerangkan dua kapal induk tersebut dapat memberi tekanan kepada Taiwan dari sudut yang berbeda. Bersamaan dengan rudal balistik anti-kapal DF-21D dan DF-26 China. Armada itu dapat mengunci pulau itu dan menghalau kemungkinan intervensi dari Amerika Serikat.

“Pasukan di kapal induk perlu memiliki kemampuan tempur komprehensif yang independen dan berintegrasi ke dalam sistem kelompok tempur secepat mungkin,” ujar Kapten Kapal Shandong, Li Yongxuan, kepada stasiun televisi China Central Television selama pelatihan pada Mei lalu.

Baru-baru ini, China menghadapi tekanan militer dari negara-negara seperti AS di Selat Taiwan dan Laut China Selatan. India juga berpotensi menimbulkan ancaman di jalur transportasi maritim utama China.

Trending