Berita
Tekan Junta Militer, Aktivis Myanmar Mogok Nasional
Para aktivis pro demokrasi di Myanmar hari ini serentak menggelar aksi mogok nasional untuk terus menekan junta militer yang melakukan kudeta pada 1 Februari lalu. Dilansir Reuters, Rabu (24/3), mereka meminta seluruh rakyat tidak bepergian dan menganjurkan seluruh kawasan pertokoan dan perkantoran tutup. Aksi itu juga dilakukan sebagai bentuk keprihatinan atas tewasnya seorang anak perempuan […]
Para aktivis pro demokrasi di Myanmar hari ini serentak menggelar aksi mogok nasional untuk terus menekan junta militer yang melakukan kudeta pada 1 Februari lalu.
Dilansir Reuters, Rabu (24/3), mereka meminta seluruh rakyat tidak bepergian dan menganjurkan seluruh kawasan pertokoan dan perkantoran tutup. Aksi itu juga dilakukan sebagai bentuk keprihatinan atas tewasnya seorang anak perempuan berusia tujuh tahun yang ditembak oleh aparat keamanan Myanmar di Mandalay.
Para aktivis pro demokrasi Myanmar di Yangon dan kota Thahton di Negara Bagian Mon juga menyalakan lilin sebagai bentuk duka cita terhadap bocah itu.
“Tidak ada yang bepergian, tidak ada yang belanja, tidak ada yang bekerja. Semua tutup. Hanya untuk satu hari,” kata seorang seniman sekaligus aktivis Myanmar, Nobel Aung.
Ajakan mogok nasional itu beredar di media sosial. Mereka mengajak para tukang becak hingga pengusaha memperlihatkan solidaritas mereka sebagai bentuk protes atas kekejaman junta militer.
Taktik demo ini dilakukan oleh aktivis Myanmar untuk menghindari jatuhnya korban jiwa, dan menghindari aksi kucing-kucingan dengan aparat keamanan.
Anak perempuan itu tewas ditembak saat aparat keamanan Myanmar menggerebek rumah orang tuanya guna mencari penduduk yang terlibat unjuk rasa. Menurut keterangan saksi, aparat Myanmar sebenarnya hendak menembak sang ayah, tetapi meleset dan malah mengenai anak perempuannya yang tengah dipangku.
Junta Myanmar belum memberikan tanggapan ketika diminta konfirmasi perihal kejadian itu.
Kecaman dari dalam dan luar negeri kepada junta Myanmar terus berdatangan akibat aksi kekerasan mereka terhadap para pedemo. Mereka balik menuduh para pedemo melakukan teror dengan unjuk rasa yang berakhir rusuh dan menyerang petugas.
Lihat juga: AS Kembali Sanksi Pejabat Myanmar Atas Kekejaman ke Pedemo
Akan tetapi, junta Myanmar terbukti menggunakan senjata mematikan, seperti peluru tajam, untuk menghadapi pedemo. Sampai sat ini dilaporkan ada 275 orang di Myanmar meninggal terkait aksi menentang kudeta.
-
RIAU30/12/2025 15:15 WIBPintu Air Koto Panjang Dibuka, Kapolda Riau Siagakan Pasukan Antisipasi Banjir
-
JABODETABEK30/12/2025 15:32 WIBSidak Pasar Tebet Jelang Nataru, Mentan: Ancam Segel Produsen Nakal
-
NUSANTARA30/12/2025 13:00 WIB1 Januari 2026, Huntara dari PT Nindya Karya untuk Aceh Siap Dihuni
-
OLAHRAGA30/12/2025 13:45 WIBWTA 250 Auckland, Janice Tjen Tempati Posisi Unggulan Kelima
-
EKBIS30/12/2025 18:37 WIBMentan Respons Cepat Laporan Pupuk Subsidi Terlambat
-
DUNIA30/12/2025 14:30 WIBIncar Pasokan Senjata dari Uni Emirat Arab, Saudi serang STC Yaman
-
OTOTEK30/12/2025 16:45 WIBXpeng G7 Extended Range akan diluncurkan Tahun 2026
-
JABODETABEK30/12/2025 17:30 WIBMRT Jakarta Akan Beroperasi Hingga Pukul 02.00 WIB di Malam Pergantian Tahun

















