Berita
Per Kuartal III 2021, Utang Garuda Indonesia Tembus Rp140 Triliun
AKTUALITAS.ID – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk membukukan utang sebesar US$9,8 miliar setara Rp140,14 T (kurs Rp14.300) per kuartal III 2021 kepada 800 lebih kreditur. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia Prasetio menyebut banyaknya jumlah kreditur membuat proses negosiasi utang di luar persidangan (out court) menjadi sangat lama. Ia menambahkan negosiasi ulang utang dilakukan […]
AKTUALITAS.ID – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk membukukan utang sebesar US$9,8 miliar setara Rp140,14 T (kurs Rp14.300) per kuartal III 2021 kepada 800 lebih kreditur.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia Prasetio menyebut banyaknya jumlah kreditur membuat proses negosiasi utang di luar persidangan (out court) menjadi sangat lama.
Ia menambahkan negosiasi ulang utang dilakukan karena pendapatan perseroan anjlok 70 persen akibat pandemi covid-19, yang pada ujungnya mengakibatkan masalah likuiditas. Saat ini saja ekuitas Garuda negatif US$3 miliar akibat penurunan pendapatan yang lebih besar dari beban.
“Total utang sesuai PSAK telah mencapai US$9,8 miliar, dengan total kreditur kami kurang lebih 800 kreditur,” jelas Prasetio pada paparan kinerja kuartal III 2021 kepada media, Senin (20/12/2021).
Ia juga memaparkan bahwa jumlah penumpang pada kuartal III 2021 masih jauh dari normal, yaitu hanya 1,8 juta penumpang dari normalnya 8,2 juta orang pada kuartal III 2019 lalu. Artinya, penumpang yang diangkut maskapai nasional baru 21,6 persen dari dua tahun lalu.
Hal serupa juga terjadi pada angkutan kargo, walau tidak separah angkutan penumpang. Untuk periode yang sama, kargo yang diangkut pada 2019 adalah 80,9 ribu ton dan pada 2021 menjadi 66,4 ribu ton.
Hingga kuartal III 2021, Grup Garuda Indonesia mencatatkan kerugian sebesar US$516,3 juta, naik dari kuartal sebelumnya US$385,4 juta akibat pengetatan mobilitas lewat PPKM Level 3.
Oleh karena itu, ia mengaku berharap terjadi perbaikan kinerja pada kuartal akhir tahun ini. Walau optimis bertumbuh positif, namun perusahaan belum punya proyeksi angka pertumbuhan di kuartal IV mendatang.
“Kami terus konsentrasi di kontribusi margin I, kami harapkan kontribusi margin kuartal IV akan membaik dan harapkan cukup untuk membiayai operating dari pesawat yang dioperasikan,” jelas dia.
-
NASIONAL27/12/2025 15:00 WIBAmnesty Tuntut Penyelidikan Kekerasan Aparat pada Relawan Bencana Aceh
-
OLAHRAGA27/12/2025 20:00 WIBIndonesia Maju ke Final ASEAN Boys’ U-16 Futsal Championship 2025
-
JABODETABEK27/12/2025 12:30 WIBSolidaritas untuk Bencana Sumatera, Ancol Pastikan Tiadakan Pesta Kembang Api Tahun Baru 2026
-
OLAHRAGA27/12/2025 17:00 WIBUsai Libur Natal Detroit Pistons Tantang Utah Jazz
-
EKBIS27/12/2025 19:18 WIBKAMMI Apresiasi Terobosan Kementan, 40 Ribu Kader Siap Kawal Swasembada Pangan
-
NASIONAL27/12/2025 17:30 WIBRapat Syuriyah–Mustasyar PBNU Bersifat Final dan Mengikat
-
EKBIS27/12/2025 15:15 WIBKAMMI Puji Kebijakan HPP Mentan Amran, Dinilai Nyata Berpihak kepada Petani
-
RIAU27/12/2025 12:50 WIBSekda Bengkalis Tinjau Pos Pengamanan Nataru di Mandau

















