Connect with us

Jabodetabek

Kolaborasi untuk Ketertiban: Perangi Parkir Liar dengan Solusi Digital

Published

on

alt="parkir motor"
Sejumlah motor parkir dibahu jalan. AKTUALITAS.ID/Kiki Budi Hartawan

AKTUALITAS.ID – Pemerhati Transportasi dan Hukum, AKBP (P) Budiyanto mengatakan, parkir liar kerap menjadi masalah yang tak kunjung usai di berbagai pusat kegiatan masyarakat seperti pasar, mall, bioskop, terminal, dan simpul-simpul lainnya. Pasalnya, fenomena ini muncul karena kebutuhan masyarakat yang tinggi akan tempat parkir yang memadai di sekitar area-area tersebut.

“Ruang kegiatan masyarakat menjadi magnet bagi orang-orang untuk berkumpul, yang secara alami membutuhkan transportasi. Hal ini menyebabkan pengendara sering memarkirkan kendaraannya di tempat yang tidak semestinya,” ujar Budiyanto dalam keteran pers yang diterima Aktualitas.id Selasa (2/7/2024).

Menurutnya, parkir liar di bahu jalan, badan jalan, dan persimpangan strategis mengurangi kapasitas jalan dan berdampak pada kepadatan serta kemacetan lalu lintas. Meskipun ada upaya pengawasan dan penegakan hukum oleh aparat, namun tindakan konvensional ini belum efektif.

“Pengawasan yang dilakukan petugas mengalami pasang surut, termasuk penegakan hukumnya. Parkir liar secara empiris lebih kuat dibandingkan dengan pengawasan dan penegakan hukum oleh aparat, apalagi jika dilakukan dengan cara-cara konvensional,” ungkapnya.

Mantan Kasubdit Penegakan Hukum (Gakkum) Ditlantas Polda Metro Jaya itu menilai, pemasangan CCTV yang terkoneksi dengan sistem ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) di lokasi rawan parkir liar merupakan solusi dan dianggap sangat diperlukan.

“Sistem ETLE akan mengawasi selama 24 jam dan dapat memberikan efek jera yang maksimal kepada pelanggar. Dengan adanya CCTV yang terkoneksi dengan ETLE, pelaku parkir liar akan berpikir dua kali sebelum memarkirkan kendaraannya di lokasi terlarang,” jelas Budiyanto.

Lebih lanjut, Budiyanto mengatakan implementasi sistem ETLE, memang memerlukan biaya yang cukup besar. Namun, pengadaan CCTV bisa dilakukan secara kolaboratif antara Kepolisian, pemerintah daerah, dan pihak-pihak terkait yang peduli terhadap ketertiban umum. Selain itu, partisipasi seluruh komponen masyarakat sangat dibutuhkan untuk menciptakan lalu lintas yang aman dan tertib.

“Dengan kolaborasi yang baik antara berbagai pihak, kita bisa menciptakan ekosistem penegakan hukum yang lebih efektif dan berkelanjutan. Langkah-langkah ini diharapkan dapat memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa masalah parkir liar bisa diatasi dengan teknologi dan kerja sama yang solid. Selain itu, memperkuat infrastruktur digital untuk menghadapi tantangan keamanan dan ketertiban lalu lintas di masa depan juga sangat penting,” pungkasnya. [Enal Kaisar]

OASE

INFOGRAFIS

WARGANET

Trending