Berita
Wabah Virus Corona Kian Ngeri, Rupiah Terlemah Sejak 6 Januari!
AKTUALITAS.ID – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Rupiah juga tidak berdaya di perdagangan pasar spot. Pada Rabu (26/2/2020), kurs tengah BI atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 13.966. Rupiah melemah 0,53% dibandingkan posisi hari sebelumnya. Sementara di pasar spot, rupiah […]

AKTUALITAS.ID – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Rupiah juga tidak berdaya di perdagangan pasar spot.
Pada Rabu (26/2/2020), kurs tengah BI atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 13.966. Rupiah melemah 0,53% dibandingkan posisi hari sebelumnya.
Sementara di pasar spot, rupiah juga setia di jalur merah. Pada pukul 10:00 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 13.910 di mana rupiah melemah 0,29% dan menyentuh titik terlemah sejak 6 Januari.
Secara year-to-date, rupiah sudah melemah 0,%. Padahal sebelumnya mata uang Tanah Air sempat menjadi yang terbaik di dunia dengan apresiasi di kisaran 2%.
Apa boleh buat, peta permainan berubah drastis kala virus corona mulai merebak di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China. Penyebaran virus terjadi dengan cepat karena bertepatan dengan momentum perayaan Tahun Baru Imlek, yang menjadi puncak mobilitas masyarakat Negeri Tirai Bambu.
Mengutip data satelit pemetaan ArcGis per pukul 09:03 WIB, kini sudah ada 80.994 kasus virus corona di seluruh dunia. Terbanyak terjadi di China yaitu 78.064. Disusul oleh Korea Selatan (1.146), Italia (322), Jepang (170), Iran (95), Singapura (91), Hong Kong (85), AS (57), Thailand (37), Taiwan (31), Bahrain (23), Australia (22), Malaysia (22), Jerman (18), Vietnam (16), Prancis (14), Uni Emirat Arab (13), Inggris (13), Kanada (11), Kuwait (11), Makau (10), Spanyol (6), Filipina (3), India (3), Rusia (2), Oman (2), Austria (2), Afganistan (1), Nepal (1), Kamboja (1), Israel (1), Aljazair (1), Belgia (1), Lebanon (1), Kroasia (1), Swiss (1), Irak (1), Mesir, dan Sri Lanka (1). Plus kasus di kapal pesiar Diamond Princess sebanyak 691.
Korban jiwa juga semakin bertambah menjadi 2.760 orang. Korban meninggal di luar China terbanyak terjadi di Iran (16), disusul oleh Italia (10), Korea Selatan (10), Diamond Princess (3), Hong Kong (2), Prancis (1), Jepang (1), Filipina (1), dan Taiwan (1).
Ancaman virus corona membuat aktivitas masyarakat menjadi tidak normal. Pabrik-pabrik kesulitan berproduksi, ekspor-impor tidak lancar, dan pariwisata berantakan. Artinya, pertumbuhan ekonomi dunia menjadi dalam tanda tanya besar.
Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi China tahun ini ‘hanya’ sebesar 5,6%. Perlambatan ekonomi China kemudian akan memangkas pertumbuhan ekonomi global sebesar 0,1 poin persentase.
“Pemulihan ekonomi sangat rapuh. COVID-19 sudah mengganggu aktivitas ekonomi China dan membuat ekonomi global dalam risiko,” kata Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva, seperti dikutip dari keterangan tertulis.
Indonesia tentu akan merasakan dampak negatif dari virus corona, meski sampai saat ini belum ada warga yang terjangkit. BI memperkirakan penurunan penerimaan devisa pariwisata akibat penyebaran virus corona adalah US$ 1,3 miliar. Sementara dampak kepada ekspor adalah US$ 0,3 miliar dan impor US$ 0,7 miliar. Terhadap investasi, khususnya dari China, adalah US$ 0,4 miliar.
Perkembangan ini membuat Gubernur Perry Warjiyo dan kolega menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional dari 5,1-5,5% menjadi 5-5,4% pada 2020. “Revisi prakiraan ini terutama karena pengaruh jangka pendek terhadap pemulihan ekonomi dunia pasca COVID-19 yang mempengaruhi lewat pariwisata, perdagangan, dan investasi,” katanya pekan lalu.
Dibayangi ancaman perlambatan pertumbuhan ekonomi, memegang rupiah tentu tidak menyenangkan lagi. Apalagi rupiah sempat menguat sampai 2%, sehingga menawarkan cuan tinggi kala dijual. Kombinasi dua hal tersebut membuat rupiah mengalami tekanan jual dan nilai tukarnya semakin melemah.
-
EKBIS24/04/2025 09:45 WIB
Rupiah ‘Lemes’ di Pembukaan 24 April 2025, Dolar AS Masih Sulit Ditaklukkan
-
EKBIS24/04/2025 08:30 WIB
Harga BBM Terbaru 24 April 2025: Mayoritas SPBU Tahan Harga, Cek Daftar Lengkap di Sini
-
EKBIS24/04/2025 09:15 WIB
Pembukaan Pasar 24 April 2025: IHSG Melejit Kuat, Lanjutkan Reli Ditopang Optimisme Pasar
-
OASE24/04/2025 05:00 WIB
Alasan Mengapa ‘Induk Alquran’ Duduk Manis di Awal Mushaf
-
NUSANTARA24/04/2025 15:30 WIB
Mantan Kepala BPN Kolaka Diduga Gelapkan Dua Sertifikat Tanah Warisan Ahli Waris
-
OLAHRAGA24/04/2025 00:01 WIB
JIS Siap Gelar Laga Kandang Persija Jakarta di Liga 1 pada Mei 2025
-
JABODETABEK24/04/2025 05:30 WIB
Cuaca Jakarta 24 April: Ada Kejutan Hujan di Tengah Hari?
-
OLAHRAGA23/04/2025 20:00 WIB
Jakarta Segera Miliki Arena Pacuan Kuda Kelas Dunia, Rampung Awal 2026