Berita
Pengusaha Belum Mampu Serap Lulusan Program Prakerja Jokowi
AKTUALITAS.ID – Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menyatakan belum mampu menyerap orang-orang telah menyelesaikan sertifikasi peningkatan keterampilan lewat pelatihan online program Kartu Prakerja. “Belum (diskusi). Kebanyakan asosiasi coba bergerak supaya ada kebutuhan tertentu yang disiapkan. Untuk menyerap kami belum bisa tahu karena industri sedang survival mode,” ungkapnya pada Sabtu (2/5/2020). Shinta […]

AKTUALITAS.ID – Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menyatakan belum mampu menyerap orang-orang telah menyelesaikan sertifikasi peningkatan keterampilan lewat pelatihan online program Kartu Prakerja.
“Belum (diskusi). Kebanyakan asosiasi coba bergerak supaya ada kebutuhan tertentu yang disiapkan. Untuk menyerap kami belum bisa tahu karena industri sedang survival mode,” ungkapnya pada Sabtu (2/5/2020).
Shinta menyebut Apindo memang pernah dimintai pendapat oleh pemerintah mengenai standar yang dibutuhkan industri demi menyerap tenaga kerja yang mengikuti program kartu prakerja.
Dia bilang saat itu belum ada wabah virus corona. Program pelatihan pun rencananya dilakukan baik online mau pun secara vokasi.
Saat ini konteksnya telah berubah karena pelatihan dilakukan secara daring di tengah pandemi Covid-19. Menurut Shinta, kebanyakan yang menerima manfaat merupakan mereka yang mengincar bantuan tunai Rp600 ribu per bulan sehingga pelatihan tak lagi menjadi fokus utama.
Dia juga sempat melihat sejumlah opsi pelatihan aneh. Namun, ia menganggap pilihan tersebut diberikan agar seluruh kebutuhan pasar dapat terpenuhi.
Berdasarkan pengalamannya di dunia bisnis dan usaha, ia menyarankan pemerintah untuk mengarahkan pelatihan ke permintaan yang akan banyak dibutuhkan, yaitu informasi, teknologi, dan komunikasi (ICT).
“Permintaan akan sangat tinggi, itu dasar yang bisa menambah skill pekerja kalau ada ICT,” katanya.
Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial Antonius J Supit bilang bahwa pelatihan secara online tak dapat disamakan dengan vokasi yang dihilangkan sementara dalam program kartu prakerja selama pandemi virus corona.
Atas dasar itu ia menilai tak cocok jika pelatihan daring diberikan saat ini. Bahkan, menurutnya, saat ini para pendaftar kartu prakerja hanya melihat pelatihan yang ada sebagai ‘formalitas’ demi mendapatkan insentif Rp600 ribu per bulan.
Menurut Antonius sebaiknya bantuan diberikan dalam bentuk tunai (BLT). “Kalau vokasi sangat jelas ada praktek kerjanya, kalau ini hanya belajar melalui internet barang kali cocoknya untuk entrepreneurship. Dengan pelatihan singkat ini apa yang mereka dapatkan?” ucapnya.
Dia pun belum bisa komentar banyak jika standar yang ada saat ini dapat menjadi titik jual para peserta. Dia mengaku memilih menerima kembali karyawannya yang dirumahkan dibanding mereka yang telah mendapat pelatihan kartu prakerja.
“Saya belum lihat (jenis-jenis pelatihan), orang masih pusing saya mikirin bisnis sendiri yang lagi susah kok,” pungkasnya.
-
MULTIMEDIA14/03/2025
FOTO: Kapolri Pimpin Sertijab Pejabat Polri, Tunjuk Irjen Herry Heryawan Jadi Kapolda Riau
-
JABODETABEK14/03/2025
Cepat Tanggap! Polisi Amankan Duo Jambret yang Bikin Resah Warga Bogor
-
EKBIS14/03/2025
Mentan Masih Temukan Kecurangan Takaran Minyakita oleh 7 Perusahaan di Surabaya
-
NASIONAL14/03/2025
KPK Telusuri Jejak Korupsi Bank BJB: Ridwan Kamil Bakal Diperiksa
-
EKBIS14/03/2025
Serapan Gabah Bulog Tertinggi Selama 5 Tahun dan Siap Hadapi Panen Raya 2025
-
RAGAM14/03/2025
BCL Tersentuh Saat Isi Suara Film Animasi “Jumbo”: Pesannya Begitu Mendalam
-
JABODETABEK14/03/2025
Jakarta Bebas Banjir? Normalisasi Ciliwung Targetkan Pengurangan Risiko Banjir 40 Persen
-
RAGAM14/03/2025
Sadie Sink Gabung Marvel, Siap Beraksi di “Spider-Man 4”!