Berita
Hendak Culik Maduro, Venezuela Tangkap 2 Tentara Bayaran AS
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, menyatakan tentara mereka berhasil menangkap sekelompok tentara bayaran, termasuk dua orang warga Amerika Serikat, yang diutus untuk menangkapnya. Seperti dilansir Associated Press, Selasa (5/5), Maduro dalam jumpa pers sekelompok tentara bayaran tersebut dibekuk pada Senin kemarin. Mereka dilaporkan sempat menyerang pantai di Venezuela untuk menangkap Maduro. Dalam jumpa pers tersebut, Maduro […]
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, menyatakan tentara mereka berhasil menangkap sekelompok tentara bayaran, termasuk dua orang warga Amerika Serikat, yang diutus untuk menangkapnya.
Seperti dilansir Associated Press, Selasa (5/5), Maduro dalam jumpa pers sekelompok tentara bayaran tersebut dibekuk pada Senin kemarin. Mereka dilaporkan sempat menyerang pantai di Venezuela untuk menangkap Maduro.
Dalam jumpa pers tersebut, Maduro memperlihatkan dua buah paspor dengan lambang negara Amerika Serikat.
“Mereka yang ditangkap dalam penyerbuan tersebut adalah warga Amerika Serikat Airan Berry Sack, yang mengaku sebagai seorang tentara bayaran profesional AS, dan ajudan (Presiden AS) Donald Trump, dan Luke Alexander Denman, juga merupakan ajudan Donald Trump. Mereka dan seluruh anggota kelompok teroris tersebut sudah mengaku,” kata Maduro.
Maduro juga memperlihatkan lambang bendera AS dari seragam para tentara bayaran yang berhasil ditangkap.
“Kami berhasil membongkar rencana penyerbuan para teroris ini dimana kami menjadi korbannya. Kami tahu pemerintah AS mengutus Badan Anti Narkoba (DEA) untuk menyiapkan penyerangan ini dan menugaskan perusahaan swasta, Silver Corp, untuk merencanakannya. Pemerintah AS bertanggung jawab penuh dan terlibat dalam penyerbuan ini, yang berhasil ditaklukkan oleh persatuan rakyat, polisi dan tentara Venezuela,” kata Maduro.
Menurut kronologi yang disampaikan pemerintah Venezuela, serangan tersebut terjadi pada Minggu (3/5) saat fajar di kota pesisir La Guaira. Saat itu aparat Venezuela dilaporkan berhasil menembak mati delapan orang yang berusaha mendekati pelabuhan menggunakan kapal cepat dan menangkap dua orang lainnya.
Luke dan Airan diketahui adalah mantan anggota pasukan khusus Amerika Serikat. Mantan anggota korps Baret Hijau Angkatan Darat AS, Jordan Goudreau, menyatakan dia serta Luke dan Airan memang ditugaskan dalam operasi militer bersandi “Gideon” untuk menangkap Maduro dan menumbangkan rezim pemerintahan Venezuela saat ini.
“Tujuan utamanya adalah untuk menangkap Maduro,” kata Goudreau.
Goudreau mengatakan dia beserta Luke dan Airan pernah bertugas di Irak dan Afghanistan.
Maduro juga menuduh Kolombia terlibat dalam penyerbuan tersebut. Sampai saat ini pemerintah AS dan Venezuela membantah tuduhan tersebut.
AS memutuskan hubungan diplomatik dengan Venezuela pada 2019 setelah Trump dan Maduro saling kecam soal situasi krisis politik dan ekonomi di negara tersebut. Trump juga mengakui tokoh oposisi Venezuela, Juan Guaido, sebagai presiden interim.
Kelompok oposisi Venezuela dan AS menuduh Venezuela merekayasa kejadian itu untuk mengalihkan perhatian dari krisis yang terjadi di negara tersebut.
-
RIAU05/12/2025 17:00 WIBPolda Riau Kirim Bantuan Gelombang Keempat untuk Penanganan Bencana di Sumatera, 3.459 Alat Kerja dikirim ke Aceh dan Sumbar
-
EKBIS06/12/2025 09:30 WIBDaftar Harga Emas Antam 6 Desember 2025 per Gram dan Pecahan Lengkap
-
NUSANTARA05/12/2025 23:00 WIBMobil Travel Terguling di Bali, 13 Wisatawan China Terluka
-
JABODETABEK06/12/2025 05:30 WIBCuaca Jakarta Akhir Pekan: Hujan Merata di Selatan hingga Utara
-
NASIONAL05/12/2025 19:00 WIBDarurat Narkoba, DPR Minta Pemerintah Tak Ragu Eksekusi Bandar
-
OASE06/12/2025 05:00 WIBMakna Surat An-Najm dan Hubungannya dengan Peristiwa Mi’raj Nabi Muhammad SAW
-
OLAHRAGA05/12/2025 21:00 WIBSambut Piala Dunia 2026! Tiga Kepala Negara Hadir di Acara Drawing
-
JABODETABEK05/12/2025 22:02 WIBBanjir Rob Masih Genangi Pluit, Aktivitas Warga Terganggu

















