Connect with us

Berita

Jokowi Sebut Ekonomi RI Bakal Pulih Tercepat Setelah China di 2021

AKTUALITAS.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Indonesia bakal menjadi negara dengan pemulihan ekonomi tercepat setelah China pada 2021 mendatang. Prediksi tersebut didasari oleh proyeksi berbagai lembaga keuangan internasional seperti Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (Internasional Monetary Fund/IMF), dan Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD). “Indonesia diproyeksikan masuk […]

Aktualitas.id -

AKTUALITAS.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Indonesia bakal menjadi negara dengan pemulihan ekonomi tercepat setelah China pada 2021 mendatang.

Prediksi tersebut didasari oleh proyeksi berbagai lembaga keuangan internasional seperti Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (Internasional Monetary Fund/IMF), dan Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD).

“Indonesia diproyeksikan masuk ke kelompok dengan pemulihan ekonomi tercepat setelah Tiongkok. Kalau proyeksi benar, saya kira patut kita syukuri,” katanya pada pembukaan rapat terbatas, Selasa (28/7/2020).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Indonesia bakal menjadi negara dengan pemulihan ekonomi tercepat setelah China pada 2021 mendatang.

Prediksi tersebut didasari oleh proyeksi berbagai lembaga keuangan internasional seperti Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (Internasional Monetary Fund/IMF), dan Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD).

“Indonesia diproyeksikan masuk ke kelompok dengan pemulihan ekonomi tercepat setelah Tiongkok. Kalau proyeksi benar, saya kira patut kita syukuri,” katanya pada pembukaan rapat terbatas, Selasa (28/7).

Ia juga menyebut perekonomian dunia masih tidak menentu, revisi proyeksi bisa dilakukan kapan saja mengikuti perkembangan yang ada.

“Namun, tetap harus waspada, kemungkinan dan antisipasi kita terhadap risiko terjadinya gelombang kedua dan masih berlanjutnya ketidakpastian ekonomi global 2021,” pungkas kepala negara.

TRENDING