Berita
Berdamai dengan Israel, Palestina Sebut Bahrain Pengkhianat
Palestina menganggap Bahrain sebagai pengkhianat karena mengikuti jejak Uni Emirat Arab untuk melakukan normalisasi hubungan dengan Israel. “[Kesepakatan itu] merupakan aksi pengkhianatan terhadap rakyat Palestina,” ujar Menteri Sosial Israel, Ahmad Majdalani, kepada AFP pada Jumat (11/9). Senada dengan Otoritas Palestina, faksi yang mengontrol Jalur Gaza, Hamas, juga menganggap kesepakatan tersebut sebagai lambang agresi terhadap Palestina. […]
Palestina menganggap Bahrain sebagai pengkhianat karena mengikuti jejak Uni Emirat Arab untuk melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.
“[Kesepakatan itu] merupakan aksi pengkhianatan terhadap rakyat Palestina,” ujar Menteri Sosial Israel, Ahmad Majdalani, kepada AFP pada Jumat (11/9).
Senada dengan Otoritas Palestina, faksi yang mengontrol Jalur Gaza, Hamas, juga menganggap kesepakatan tersebut sebagai lambang agresi terhadap Palestina.
Kedua kelompok di Palestina ini menyampaikan pernyataan mereka tak lama setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan kesepakatan damai antara Israel dan Bahrain.
Dengan demikian, Bahrain menjadi negara Liga Arab kedua yang menyatakan normalisasi hubungan dengan Israel atas mediasi AS dalam 30 hari belakangan.
“Terobosan BERSEJARAH lagi hari ini! Dua teman BAIK kami, Israel dan Bahrain, menyetujui Kesepakatan Damai, negara Arab kedua yang mencapai kesepatan damai dengan Israel dalam 30 hari!” kata Trump melalui Twitter, Jumat (11/9).
Tak lama setelah itu, AS, Israel, dan Bahrain merilis pernyataan bersama yang menegaskan bahwa mereka akan menjalin “hubungan diplomatik penuh.”
Bahrain juga sepakat untuk meresmikan kesepakatan tersebut dalam upacara di Gedung Putih pada 15 September mendatang.
Di hari itu, Uni Emirat Arab juga akan menghadiri upacara serupa untuk meresmikan kesepakatan damai dengan Israel yang sudah tercapai sejak pertengahan Agustus lalu.
Kesepakatan damai tersebut sangat bersejarah karena selama ini negara-negara Timur Tengah yang tergabung dalam Liga Arab menolak hubungan diplomatik dengan Israel demi membela Palestina.
Sebelum Bahrain dan Uni Emirat Arab, Israel baru berdamai dengan Mesir pada 1979 dan Yordania pada 1994.
-
EKBIS20/11/2025 23:00 WIBMentan Targetkan RI Swasembada Beras 31 Desember 2025, Pabrik Pakan Rakyat Siap Dibangun
-
FOTO21/11/2025 07:22 WIBFOTO: Diskusi DKPP di Media Gathering 2025
-
JABODETABEK21/11/2025 06:30 WIBLokasi SIM Keliling di Jakarta pada Jumat
-
RIAU21/11/2025 13:45 WIBHari Pohon Sedunia Kapolres Bersama Wabup dan Pelajar Hijaukan Pelalawan
-
RAGAM21/11/2025 01:00 WIBRaisa Raih AMI Awards 2025, Ungkap Rasa Haru hingga Kirim Dukungan untuk Pejuang Kanker
-
NASIONAL21/11/2025 13:00 WIBKPK Akhirnya Jadwalkan Pemeriksaan Ridwan Kamil
-
JABODETABEK21/11/2025 05:30 WIBHari Ini Masih Berpotensi Hujan, Jangan Lupa Bawa Jas Hujan Jika Berkendara Roda Dua
-
NASIONAL21/11/2025 00:02 WIBBGN Cari Solusi Kekurangan Dapur Gizi di Jakarta, Skema Sewa ke Investor Jadi Opsi

















