Berita
8.800 Anak Migran dari Perbatasan AS-Meksiko di Usir Trump
Presiden Donald Trump dilaporkan telah mengusir setidaknya 8.800 anak migran tanpa pendamping yang berada di perbatasan Amerika Serikat-Meksiko di bawah kebijakan darurat pandemi Covid-19. Sejak pertengahan Maret Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengeluarkan perintah kesehatan masyarakat yang mengesahkan pengusiran migran di perbatasan. Selain 8.800 anak, sekitar 7.600 anggota keluarga migran dengan anak-anak juga telah […]
Presiden Donald Trump dilaporkan telah mengusir setidaknya 8.800 anak migran tanpa pendamping yang berada di perbatasan Amerika Serikat-Meksiko di bawah kebijakan darurat pandemi Covid-19.
Sejak pertengahan Maret Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengeluarkan perintah kesehatan masyarakat yang mengesahkan pengusiran migran di perbatasan.
Selain 8.800 anak, sekitar 7.600 anggota keluarga migran dengan anak-anak juga telah diusir oleh Trump.
Kantor administrasi Trump juga mencatat lebih dari 159 ribu orang dewasa telah diusir di bawah batasan otentik. Pengusiran migran di daerah perbatasan dilakukan dengan dalih untuk mencegah penularan virus corona di fasilitas penahanan migran dan populasi AS.
Direktur eksekutif pusat hukum pembela imigran, Lindsya Toczlowski mengatakan jumlah anak migran kali ini cukup mencengangkan.
“Setelah berbicara dengan begitu banyak anak yang datang ke sini untuk mencari suaka dan mengetahui ketakutan mereka dan apa yang mereka tinggalkan, untuk mengetahui bahwa pemerintah kita benar-benar telah mengambil anak-anak yang mencari perlindungan dan mengirim mereka kembali ke tempat mereka melarikan diri dalam jumlah yang begitu besar hingga membuatku terkesiap,” ucap Toczlowski seperti dilansir CBS News.
Angka yang terungkap dalam dokumen yang diajukan sebagai bagian dari permintaan darurat agar Pengadilan Banding Ninth Circuit sebelumnya dirahasiakan oleh pemerintahan Trump.
Putusan itu memerintahkan pemerintah untuk berhenti menahan anak-anak migran di kamar hotel sebelum mengusir mereka. Selama pandemi, pemerintahan Trump telah menambah penggunaan hotel untuk menahan migran di bawah perintah CDC.
Mengutip perintah CDC, pejabat Departemen Keamanan Dalam Negeri AS telah menangguhkan perlindungan kemanusiaan bagi sebagian besar pelintas perbatasan, dengan alasan bahwa undang-undang kesehatan masyarakat mengesampingkan perlindungan suaka, imigrasi, dan anti perdagangan selama pandemi.
Alih-alih menempatkan migran dalam proses deportasi reguler dan memindahkan sebagian besar anak tanpa pendamping ke badan pengungsi AS, yang diwajidkan berdasarkan UU anti-perdagangan manusia 2008.
Menurut angka yang terungkap Jumat (11/9) hampir 7.000 keluarga dengan anak di bawah umur dan lebih dari 6.500 anak tanpa pendamping telah diusir melalui jalur darat ke Meksiko. Patroli perbatasan juga telah memindahkan 2.200 anak tanpa pendamping dan 600 keluarga dalam penerbangan repatriasi.
Dokumen pengadilan menunjukkan sejak penerapan perintah CDC, 1.600 anggota keluarga dan 1.500 anak di bawah umur tanpa pendamping telah diizinkan untuk menjalani proses imigrasi reguler setelah melintasi perbatasan selatan.
-
Multimedia12 hours ago
FOTO: Bawaslu Gelar Konsolidasi Nasional Perempuan Pengawas Pemilu
-
POLITIK16 hours ago
Bawaslu Gelar Konsolidasi Nasional Perempuan Pengawas Pemilu untuk Refleksi Kinerja dan Strategi Kedepan
-
POLITIK8 hours ago
Ketua Komisi II Menentang Pembentukan KPU-Bawaslu Ad Hoc
-
Ragam19 hours ago
Bantah Gelapkan Harta Warisan, Ratna Sarumpaet: Aku Enggak Dendam
-
Ragam16 hours ago
Aura Kasih Debut Jadi Eksekutif Produser, Film “Anak Kunti” Siap Menggebrak Asia
-
OtoTek17 hours ago
WhatsApp Hadirkan Fitur Baru untuk Meriahkan Libur Akhir Tahun
-
Nasional10 hours ago
Yenny Wahid Kritik Rencana Kenaikan PPN 12 Persen di Haul ke-15 Gus Dur
-
EkBis9 hours ago
Bayar Pakai QRIS Kena PPN 12%: Penjelasan dan Simulasi Kenaikan Pajak