Berita
Atasi Kelebihan Pasokan, Warga India Diminta Konsumsi Lebih Banyak Gula
Berlimpahnya pasokan gula mendorong pelaku industri di India mengajak warga agar mengonsumsi lebih banyak gula. Asosiasi Pabrik Gula India (ISMA) menyampaikan, pihaknya ingin menghapus mitos terkait gula dan efeknya terhadap kesehatan. Rata-rata, warga India mengonsumsi 19 kilogram gula per tahun, yang jauh di bawah rata-rata konsumsi global. Namun, negara ini adalah konsumen pemanis terbesar di […]
 
																								
												
												
											Berlimpahnya pasokan gula mendorong pelaku industri di India mengajak warga agar mengonsumsi lebih banyak gula.
Asosiasi Pabrik Gula India (ISMA) menyampaikan, pihaknya ingin menghapus mitos terkait gula dan efeknya terhadap kesehatan. Rata-rata, warga India mengonsumsi 19 kilogram gula per tahun, yang jauh di bawah rata-rata konsumsi global.
Namun, negara ini adalah konsumen pemanis terbesar di dunia secara keseluruhan.
Dikutip dari BBC, Rabu (4/11), produksi gula India diperkirakan meningkat sampai 13 persen tahun ini menjadi 31 juta ton. Tapi pemerintah mengindikasikan mungkin akan menghentikan subsidi ekspor bertujuan untuk mengatasi surplus.
Situs web ISMA memuat artikel pendek yang berjudul “Makan, Minum & Sehat: Sedikit gula tak seburuk itu”.
Kampanye online ini juga termasuk unggahan di media sosial dan lokakarya, di mana koki selebritas dan ahli kesehatan membahas gaya hidup sehat.
Situs itu juga menampilkan resep manisan, dan menyinggung pemanis buatan, mengatakan pemanis buatan tidak membuat orang turun berat badan dan memiliki konsekuensi buruk terhadap kesehatan.
Saat peluncuran situs web tersebut, Menteri Pangan India, Sudhanshu Pandey mengatakan reputasi gula selama ini tak baik.
“Ada banyak mitos seputar gula dan konsumsi gula tanpa basis ilmiah,” jelasnya.
Gula biasanya diasosiasikan dengan sejumlah masalah kesehatan seperti obesitas dan diabetes.
Sekitar 50 juta petani di India terlibat dalam perkebunan tebu, jutaan lebih lainnya bekerja di pabrik gula atau terlibat dalam distribusi tebu.
Pemerintah telah mengambil pendekatan intervensi, memanfaatkan subsidi untuk membantu penjualan gula India ke luar negeri, sebuah pendekatan yang ditentang oleh negara-negara produsen gula lainnya.
Gula juga bisa digunakan untuk pembuatan bahan bakar, mengubahnya menjadi etanol. ISMA memprediksi produksi etanol akan meningkat dari 1,9 miliar liter tahun ini menjadi 3 miliar liter pada 2021.
- 
																	   EKBIS31/10/2025 10:30 WIB EKBIS31/10/2025 10:30 WIBHarga Komoditas Hari ini Cabai Rawit Rp40.600/Kg dan Telur Ayam Rp31.500/kg 
- 
																	   OLAHRAGA30/10/2025 23:00 WIB OLAHRAGA30/10/2025 23:00 WIBListyo Sigit Targetkan Balap Sepeda Indonesia Tembus Olimpiade 2028 
- 
																	   EKBIS30/10/2025 23:31 WIB EKBIS30/10/2025 23:31 WIBBelanja Negara di Dua Papua Capai Rp15,6 Triliun, DJPb Gencarkan Pendampingan Daerah 
- 
																	   EKBIS31/10/2025 08:30 WIB EKBIS31/10/2025 08:30 WIBRupiah Menguat Jadi Rp16.620 Per Dolar AS 
- 
																	   NASIONAL31/10/2025 05:30 WIB NASIONAL31/10/2025 05:30 WIBJaga “Choke Point”, Indonesia Akan Produksi 30 Kapal Selam Nirawak 
- 
																	   NASIONAL31/10/2025 09:00 WIB NASIONAL31/10/2025 09:00 WIBPrabowo: Cari Skema Terbaik Atasi Whoosh 
- 
																	   OLAHRAGA31/10/2025 11:00 WIB OLAHRAGA31/10/2025 11:00 WIBJanice/Aldila Melaju ke Perempat Final WTA 250 
- 
																	   POLITIK31/10/2025 11:30 WIB POLITIK31/10/2025 11:30 WIBAnggota DPR: Penurunan BPIH Harus Diikuti Dengan Mutu Pelayanan Haji 

 
																	
																															 
									 
																	 
									 
																	 
									 
																	 
									 
																	 
									 
																	 
									 
																	











 
											 
											 
											 
											 
											 
											




