Berita
Usai Laporan Lonjakan Infeksi Covid, China Lockdown Dua Kota Dekat Beijing
Pemerintah China memutuskan memberlakukan penguncian wilayah (lockdown) di dua kota di selatan Beijing yaitu Shijiazhuang dan Xingtai di Provinsi Hebei. Lockdown diberlakukan setelah muncul laporan lonjakan infeksi virus corona di kedua kota tersebut. Sebagian besar infeksi Covid-19 atau sebanyak 127 kasus ditemukan di kota Shijazhuang, Provinsi Hebei. Sementara sembilan kasus terkonfirmasi di Kota Xingtai. Selain […]

Pemerintah China memutuskan memberlakukan penguncian wilayah (lockdown) di dua kota di selatan Beijing yaitu Shijiazhuang dan Xingtai di Provinsi Hebei. Lockdown diberlakukan setelah muncul laporan lonjakan infeksi virus corona di kedua kota tersebut.
Sebagian besar infeksi Covid-19 atau sebanyak 127 kasus ditemukan di kota Shijazhuang, Provinsi Hebei. Sementara sembilan kasus terkonfirmasi di Kota Xingtai.
Selain penambahan kasus tersebut, dalam sepekan terakhir dilaporkan tambahan 183 infeksi tanpa gejala.
Otoritas Provinsi Hebei pada Jumat (7/1) mengatakan jika penduduk di kedua kota dilarang meninggalkan Shijahuang dan Xinghai, kecuali untuk keperluan penting selama diberlakukan lockdown.
Para pejabat setempat mengatakan akan secara ketat memantau pergerakan orang dan kendaraan di kedua kota tersebut. Penduduk Hebei juga dilarang memasuki kota Beijing.
Warga yang tinggal di empat kota Hebei dan 15 kabupaten di sekitar Beijing harus menunjukkan hasil tes asam nukleat negatif yang diambil dalam waktu 72 jam untuk masuk ke ibu kota, disertai bukti alamat atau tempat kerja di Beijing.
“Wabah itu (virus corona) diimpor dari luar negeri, tetapi asal muasalnya saat ini sedang diselidiki secara mendalam oleh para ahli negara bagian, provinsi, dan kota,” kata Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Hebei, Li Qi pada konferensi pers, Jumat (7/1).
Mengutip Reuters, Li menambahkan bahwa wabah virus corona terkonsentrasi di distrik Gaocheng, Shijiazhuang. Akibatnya, penerbangan ke dan dari Shijazhuang dihentikan sementara.
Sekolah juga akan ditutup untuk menyaring semua warga Shijiazhuang dan Xingtai dari infeksi Covid-19. Rekaman CCTV dari otoritas Hebei melaporkan antrean warga mengular untuk melakukan tes asam nukleat.
Sejauh ini, total 6,7 juta penduduk dari dua kota Shijiazhuang dan Xingtai telah melakukan tes asam nukleat negatif.
Sebelumnya, pemerintah Ibu Kota Beijing,China, menerapkan penguncian wilayah (lockdown) di dua distrik akibat kasus infeksi virus corona.
Perwakilan Badan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Beijing, Pang Xinghuo, menyatakan mereka menutup sementara wilayah Xidulan dan Donghaihong, dekat Jalan Lingkar Luar Enam di Distrik Shunyi dan Chaoyang akibat kasus penularan Covid-19 itu.
Dia menyatakan para penduduk dan orang-orang yang bekerja di luar ruangan seperti kurir hingga pengemudi transportasi umum diwajibkan mengenakan masker.
Kemunculan kembali infeksi virus corona terjadi ketika China berencana untuk memulai program vaksinasi corona massal bagi 50 juta orang dalam kelompok prioritas tinggi. Sekitar 100 juta dosis vaksin buatan Sinopharm dan Sinovam rencananya akan mulai diinjeksi pada 15 Januari 2021.
Warga diminta untuk tidak meninggalkan kota dan tidak menghabiskan waktu ke tempat hiburan dan wisata selama liburan Tahun Baru, Imlek dan Festival Musim Semi.
-
EKBIS28/09/2025 21:02 WIB
Zulhas Tutup Dapur MBG Bermasalah, 5.900 Lebih Penerima Jadi Korban Keracunan
-
EKBIS28/09/2025 19:32 WIB
AHY Ingatkan Pembangunan Ekonomi Jangan Korbankan Lingkungan
-
NASIONAL28/09/2025 17:30 WIB
KSAL & Pangkoarmada Tinjau Gladi, TNI AL Pamer Kekuatan Laut di Teluk Jakarta
-
OLAHRAGA28/09/2025 18:00 WIB
80 Atlet Dunia Ikut Kejuaraan Paralayang Internasional di Lombok
-
JABODETABEK28/09/2025 13:30 WIB
Polisi Amankan 2 Remaja yang Hendak Tawuran di Jakarta Pusat, Senjata Tajam Disita
-
DUNIA28/09/2025 14:00 WIB
Demo Ricuh Protes Pemadaman Listrik di Madagaskar Tewaskan 5 Orang
-
RAGAM28/09/2025 14:39 WIB
Ramalan Bintang 28 September 2025: Libra Harmonis, Scorpio Waspada Emosi, dan Lainnya
-
NASIONAL28/09/2025 15:00 WIB
Mantan Kabareskrim Desak Reformasi Polri Jangan Dicampuri Urusan Politik