Berita
Polisi Thailand Tembaki Ribuan Demonstran di Depan Rumah PM Thailand
Kepolisian Thailand menembakkan peluru karet, meriam air, hingga gas air mata ke arah kerumunan pengunjuk rasa di depan rumah Perdana Menteri Prayut Chan-O-Cha, Bangkok, pada Minggu (28/2). Demonstrasi itu merupakan bagian dari gerakan pro-demokrasi Thailand yang berlangsung sejak Juli lalu yang salah satunya menyerukan PM Prayut untuk turun dari jabatan. Selain menekan Prayut mundur, pedemo […]

Kepolisian Thailand menembakkan peluru karet, meriam air, hingga gas air mata ke arah kerumunan pengunjuk rasa di depan rumah Perdana Menteri Prayut Chan-O-Cha, Bangkok, pada Minggu (28/2).
Demonstrasi itu merupakan bagian dari gerakan pro-demokrasi Thailand yang berlangsung sejak Juli lalu yang salah satunya menyerukan PM Prayut untuk turun dari jabatan.
Selain menekan Prayut mundur, pedemo juga mendesak penulisan ulang konstitusi yang dirancang militer dan reformasi monarki.
AFP melaporkan sekitar 2.000 demonstran berunjuk rasa dari Monumen Kemenangan di persimpangan Bangkok ke barak militer terdekat tempat Prayut tinggal.
Ratusan orang menerobos kontainer dan barikade kawat berduri. Beberapa pedemo mengenakan topi keras dan membawa bendera merah.
Aksi saling dorong antara pengunjuk rasa dan polisi pun tak terelakkan.
“Mereka sedang mempersiapkan segalanya, perisai, tongkat, air dengan beberapa bahan kimia, dan peluru karet,” kata seorang pengunjuk rasa di garis depan kepada media lokal Thailand.
Di tengah bentrokan, aparat menggunakan truk meriam air dan melepaskan gas air mata demi membubarkan kerumunan demo.
Para pengunjuk rasa lantas berteriak meminta air dan garam untuk menetralkan rasa perih dari gas air mata. Namun, rasa perih tak membuat mundur para demonstran.
Pengunjuk rasa tetap mendorong petugas sambil mengacungkan tiga jari di udara, simbol perlawanan.
Seorang wartawan AFP melaporkan aparat lalu menembakkan peluru karet ke arah pedemo.
“Tidak terlalu sakit,” kata seorang demonstran kepada wartawan sambil menunjukkan lengannya yang memerah.
Tak tinggal diam, para pedemo juga melakukan perlawanan dengan melempar botol kaca hingga batu ke arah petugas.
Pusat Medis Darurat Erawan mengatakan sedikitnya 16 pengunjuk rasa terluka dan seorang polisi anti-huru hara pingsan dalam demonstrasi itu.
Infografis Tiga Jari Thailand dan Simbol-simbol Perlawanan(CNN Indonesia/Timothy Loen)
Seorang perawat di Rumah Sakit Rajavithi mengatakan kepada AFP bahwa aparat tersebut akhirnya meninggal tetapi tidak menjelaskan keadaannya.
-
NUSANTARA24/04/2025 15:30 WIB
Mantan Kepala BPN Kolaka Diduga Gelapkan Dua Sertifikat Tanah Warisan Ahli Waris
-
JABODETABEK24/04/2025 21:30 WIB
Peradi Bersatu Bakal Laporkan Roy Suryo CS ke Polda Metro Jaya Soal Dugaan Ijazah Palsu Jokowi
-
EKBIS25/04/2025 09:15 WIB
Sempat Sentuh Titik Terendah, Emas Antam Kini Berjaya Lagi
-
JABODETABEK24/04/2025 17:30 WIB
Wamenkop Tegaskan Program Koperasi Merah Putih Tak Bermuatan Politik
-
NASIONAL24/04/2025 16:00 WIB
Kejagung Serahkan 10 Bundel Dokumen ke Dewan Pers
-
JABODETABEK24/04/2025 18:30 WIB
Dukcapil DKI Jakarta Raih Peringkat Pertama dalam Penilaian Kinerja
-
JABODETABEK24/04/2025 19:30 WIB
Polda Metro Jaya Klarifikasi Dugaan Penembakan di Grogol
-
EKBIS25/04/2025 09:30 WIB
Bulog Jatim Catat Rekor Penyerapan Gabah Tertinggi dalam 10 Tahun Terakhir