Berita
Lahar Dingin Gunung Semeru Terjang Lahan Pertanian Warga di Kecamatan Cadipuro
AKTUALITAS.ID – Hujan deras sering menguyur lereng Gunung Semeru menyebabkan lahar dingin. Akibatnya, material vulkanis di aliran lahar Semeru di Sungai Rejali menerjang lahan pertanian warga di Dusun Bondeli Desa Sumberwuluh Kecamatan Cadipuro. “Aliran lahar sering mengubah alur sungai dan meluap ke lahan warga,” ujar Kabid Kedaruratan dan Rekontijensi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, […]

AKTUALITAS.ID – Hujan deras sering menguyur lereng Gunung Semeru menyebabkan lahar dingin. Akibatnya, material vulkanis di aliran lahar Semeru di Sungai Rejali menerjang lahan pertanian warga di Dusun Bondeli Desa Sumberwuluh Kecamatan Cadipuro.
“Aliran lahar sering mengubah alur sungai dan meluap ke lahan warga,” ujar Kabid Kedaruratan dan Rekontijensi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Joko Sambang, Jumat (12/3/2021).
Untuk diketahui, berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Kemendikbud RI sampai dengan bulan Agustus 2020, Provinsi DKI Jakarta memiliki 3.964 lembaga yang terdaftar, dengan berbagai jenis layanan yang terdiri dari 1.960 TK, 353 KB, 20 TPA, dan 1.631 SPS. Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, pun menargetkan Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD DKI Jakarta menjadi 100% selama dua tahun ke depan.
Dengan adanya Layanan Wajib PAUD Satu Tahun ini diharapkan dapat meningkatkan APK PAUD DKI Jakarta dan semakin mempersiapkan anak-anak Jakarta ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Masih kata dia, lahar dingian yang membawa material pasir dan bebatuan menerjang tanggul. Sehingga material meluap ke lahan pertanian warga yang ditanami padi dan sengon.
“Jika terus-terusan bisa berdampak kerusakan lahan,” jelasnya.
Langkah mengantisipasi lahar dingin tidak sampai meluap ke lahan pertanian warga sudah diantisipasi dengan mengubah alur sungai. Namun, besarnya lahar dingin dengan membawa material bebatuan dan pasir tidak mampu merubah.
“Bahkan, tanggul sudah diterjang tinggal 2 meter lagi ke jalan pemukiman warga,” terang Joko.
BPBD Lumajang sudah berusaha dengan membuat bronjong dari bebatuan untuk mengubah aliran sungai Rejali. Namun, rusak dan semakin parah hingga tanggul mengantung.
“Kami terus memantau dampaknya, alam sudah berbicara dan manusia berusaha,” ungkapnya. [beritajatim]
-
JABODETABEK18/06/2025 09:45 WIB
Proposal Perdamaian Ditolak Meski Utang Sudah Dilunasi, Diduga Ada Konflik Kepentingan Kreditor Afiliasi
-
DUNIA18/06/2025 10:15 WIB
Langit Teheran Membara: Israel Kembali Gempur Iran dengan 60 Pesawat Tempur
-
RAGAM18/06/2025 16:30 WIB
Tom Cruise Bakal Terima Oscar Kehormatan
-
FOTO18/06/2025 18:45 WIB
FOTO: Menko AHY Bagikan 1.120 Sertifikat Tanah untuk Transmigran
-
EKBIS18/06/2025 08:45 WIB
Harga BBM Resmi Turun Mulai 18 Juni 2025, Konsumen Nikmati Penurunan Harga di Seluruh SPBU Nasional
-
JABODETABEK18/06/2025 06:30 WIB
Mahasiswa Buddhi Dharma Akhiri Hidup di Tangga Darurat Kampus
-
JABODETABEK18/06/2025 07:30 WIB
Jangan Sampai Kelewatan! Cek 5 Lokasi SIM Keliling Jakarta Hari Ini, Rabu 18 Juni 2025
-
DUNIA18/06/2025 08:00 WIB
Iran Klaim Sukses Hancurkan Markas Mossad di Jantung Tel Aviv dengan Serangan Rudal Dahsyat