Berita
Usai Penerimaan RS Melonjak, Prancis Terapkan Lockdown Ketiga
Prancis telah memasuki karantina wilayah nasional yang ketiga. Keputusan nasional itu ditetapkan setelah penerimaan rumah sakit melonjak. Menurut laman Evening Standard yang dilansir pada Ahad (4/4), sebanyak 5.273 orang berada di unit perawatan intensif (ICU) untuk Covid-19 pada Sabtu (3/4). Angka itu naik 19 dari hari sebelumnya. Sebelumnya, Pemerintah Perancis telah berusaha menutup kasus Covid-19 […]

Prancis telah memasuki karantina wilayah nasional yang ketiga. Keputusan nasional itu ditetapkan setelah penerimaan rumah sakit melonjak.
Menurut laman Evening Standard yang dilansir pada Ahad (4/4), sebanyak 5.273 orang berada di unit perawatan intensif (ICU) untuk Covid-19 pada Sabtu (3/4). Angka itu naik 19 dari hari sebelumnya.
Sebelumnya, Pemerintah Perancis telah berusaha menutup kasus Covid-19 baru dengan jam malam. Jam malam pukul 06.00-19.00 juga diperpanjang dari 19 wilayah termasuk Paris ke seluruh daratan Prancis dan Corsica.
Tindakan itu diterapkan secara regional selama empat minggu ke depan. Sekolah dan bisnis yang tidak penting di seluruh negeri akan tetap tutup.
Menurut laman France24, definisi bisnis esensial memiliki makna jauh lebih luas daripada selama karantina wilayah pertama yang ketat pada musim semi 2020. Toko buku, penata rambut, toko cokelat, toko bunga, toko musik, dan dealer mobil semuanya dapat tetap buka.
Sementara Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut, sekolah akan ditutup selama tiga pekan untuk siswa sekolah dasar dan taman kanak-kanak dan empat minggu untuk siswa sekolah menengah dan atas.
Macron juga telah menjanjikan lebih banyak tempat tidur rumah sakit untuk merawat pasien Covid-19 yang sakit kritis. Macron berharap dapat mengarahkan Prancis keluar dari pandemi tanpa harus memberlakukan penguncian nasional ketiga yang selanjutnya akan menghantam ekonomi yang masih belum pulih dari keterpurukan tahun lalu.
Tetapi strain baru virus telah melanda Prancis dan sebagian besar Eropa. Penyebaran strain baru itu muncul di tengah peluncuran vaksin anti-Covid yang lebih lambat di Uni Eropa daripada di beberapa negara termasuk Inggris dan Amerika Serikat.
-
RAGAM14/03/2025
Film “The Brutalist” Sukses Raup 45 Juta Dolar AS di Box Office
-
JABODETABEK14/03/2025
Cepat Tanggap! Polisi Amankan Duo Jambret yang Bikin Resah Warga Bogor
-
DUNIA13/03/2025
Sidang Malapraktik Maradona: Teriakan Keadilan Menggema di Argentina
-
OLAHRAGA13/03/2025
Amorim: MU Siap Buktikan Diri di Tengah Kritik Ratcliffe
-
RAGAM13/03/2025
Dul Jaelani Ungkap Menu Favorit saat Berbuka Puasa: Gorengan dan Teh jadi Menu FavoritÂ
-
MULTIMEDIA13/03/2025
FOTO:Â Hakim Tolak Keberatan Tom Lembong dalam Kasus Korupsi Importasi Gula
-
NASIONAL14/03/2025
KPK Telusuri Jejak Korupsi Bank BJB: Ridwan Kamil Bakal Diperiksa
-
MULTIMEDIA14/03/2025
FOTO:Â Komisi I DPR Rapat dengan Panglima dan Kepala Staf Bahas RUU TNI