Berita
Seorang Pria Tewas Usai Pasukan Junta Myanmar Tembaki Masjid di Mandalay
Kekerasan pasukan junta militer Myanmar kembali menelan korban jiwa. Seorang pria dilaporkan tewas ditembak dan empat orang lainnya terluka di sebuah kompleks masjid ketika pasukan Myanmar menyerbu sebuah kawasan Muslim di Mandalay pada Kamis (15/4) pagi waktu setempat. Seperti diberitakan media lokal, The Irrawaddy, Jumat (16/4/2021), Ko Ko Htet (20) tertembak di bagian dada ketika […]
Kekerasan pasukan junta militer Myanmar kembali menelan korban jiwa. Seorang pria dilaporkan tewas ditembak dan empat orang lainnya terluka di sebuah kompleks masjid ketika pasukan Myanmar menyerbu sebuah kawasan Muslim di Mandalay pada Kamis (15/4) pagi waktu setempat.
Seperti diberitakan media lokal, The Irrawaddy, Jumat (16/4/2021), Ko Ko Htet (20) tertembak di bagian dada ketika lima tentara secara acak melepaskan tembakan di kompleks Masjid Sule di kota Maha Aung Myay. Kakak iparnya yang cacat, Ko Min Latt, ditembak di tangan.
Penembakan itu terjadi di hari libur Tahun Baru tradisional Myanmar, Thingyan dan bulan suci Ramadhan.
“Dia berada di luar dan tertembak dan meninggal di tempat,” kata seorang saksi mata.
Penyerbuan itu terjadi sekitar pukul 10 pagi, menyusul tindakan keras terhadap protes antikudeta di dekatnya.
Setidaknya 26 orang ditangkap ketika pasukan junta menindak protes antikudeta yang dipimpin oleh anggota komunitas medis di Mandalay pada Kamis (15/4) subuh waktu setempat. Pasukan junta Myanmar menangkap enam pengunjuk rasa ketika mereka berencana menggelar protes di sudut Jalan 76 dan Jalan 34 Mandalay.
Sedikitnya 20 orang lainnya yang ditangkap adalah warga sebuah lingkungan di sekitar kompleks Masjid Sule. Demikian menurut seorang warga Mandalay yang ikut dalam gerakan protes.
“Kami telah dapat memastikan bahwa enam anggota dari kelompok protes keluarga medis telah ditangkap dan lebih dari 20 warga sipil di lingkungan itu juga ditangkap … Mereka (pasukan junta) melepaskan tembakan dan menghancurkan sepeda motor dan kendaraan,” kata warga Mandalay itu.
Sebelumnya pada 6 April, dua dokter anak, Dr. Kyaw Htin Win dan Dr. Lin Su Nay Win, ditangkap saat pasukan junta memburu kelompok aksi protes subuh yang dilakukan para petugas kesehatan di Mandalay.
Meskipun terjadi penangkapan setiap hari dan tindakan keras mematikan sejak Februari, warga Mandalay terus turun ke jalan dari fajar hingga senja setiap hari untuk menentang junta militer.
-
EKBIS06/12/2025 09:30 WIBDaftar Harga Emas Antam 6 Desember 2025 per Gram dan Pecahan Lengkap
-
NUSANTARA05/12/2025 23:00 WIBMobil Travel Terguling di Bali, 13 Wisatawan China Terluka
-
JABODETABEK06/12/2025 05:30 WIBCuaca Jakarta Akhir Pekan: Hujan Merata di Selatan hingga Utara
-
OASE06/12/2025 05:00 WIBMakna Surat An-Najm dan Hubungannya dengan Peristiwa Mi’raj Nabi Muhammad SAW
-
OLAHRAGA05/12/2025 21:00 WIBSambut Piala Dunia 2026! Tiga Kepala Negara Hadir di Acara Drawing
-
JABODETABEK05/12/2025 22:02 WIBBanjir Rob Masih Genangi Pluit, Aktivitas Warga Terganggu
-
NUSANTARA06/12/2025 06:30 WIBSungai Citarum Meluap, Ribuan Warga di 3 Kecamatan Bandung Terendam Banjir
-
NUSANTARA06/12/2025 10:30 WIBErupsi Semeru: Banjir Lahar Dingin Rusak Rumah dan Fasilitas di Lumajang

















