Berita
Penyelesaian Stunting Perlu Peran Pemuda
AKTUALITAS.ID – Permasalahan stunting di Indonesia masih belum usai dan bisa dikategorikan masalah besar. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dibutuhkan peran dari berbagai lapisan masyarakat termasuk peran pemuda Indonesia. Ketua Harian Pimpinan Satuan Karya Keluarga Berencana (Pinsaka Kencana) Tingkat Nasional dr. Hernalom Gultom mengatakan, jika pada masa remaja tidak mendapatkan ilmu tentang gizi, akan sulit ke […]
AKTUALITAS.ID – Permasalahan stunting di Indonesia masih belum usai dan bisa dikategorikan masalah besar. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dibutuhkan peran dari berbagai lapisan masyarakat termasuk peran pemuda Indonesia.
Ketua Harian Pimpinan Satuan Karya Keluarga Berencana (Pinsaka Kencana) Tingkat Nasional dr. Hernalom Gultom mengatakan, jika pada masa remaja tidak mendapatkan ilmu tentang gizi, akan sulit ke depannya dalam kehidupan berkeluarga. Dampaknya kedepan hal bisa berpengaruh terhadap risiko anak yang dilahirkan mengalami stunting.
“Indonesia darurat stunting, angka stunting nasional saat ini sekitar 27 persen. Sedangkan untuk DKI Jakarta sudah turun diangka sekitar 17 persen. Kita butuh gerakan yang nyata, yang bisa mengubah kondisi ini. Kondisi anak yang terkena stunting tidak bisa diubah, yang penting adalah bagaimana kita harus menyelamatkan generasi setelahnya,” katanya dalam acara yang di gelar BKKBN dan juga Hut saka Kencana ke 36 di Sanggar saka Kencana Buperta Cibubur Jakarta Timur, Minggu (10/5/2021).
Stunting itu, kata Gultom, masalahnya bukan hanya kurang gizi, namun dari segi kecerdasannya juga akan terancam.
“Kasihan nanti anaknya ga bisa sekolah dengan maksimal, gangguan kesehatan jadi mudah sakit, sampai tuanya juga bisa mudah sakit,” jelasnya.
Dikesempatan yang sama, Ketua Pinsaka Kencana DKI Jakarta, Hendry Novrizal mengungkapkan alasan remaja perlu dilibatkan dalam pencegahan stunting. Yaitu karena banyak yang masih menyangka bahwa isu stunting hanya untuk orang tua dan pasangan yang sudah menikah.
“Padahal sebenarnya stunting adalah sebuah siklus. Jika calon ibu punya asupan gizi kurang sejak remaja, ia berisiko punya anak kurang gizi dan si anak akan mencontoh pola makan ibunya dan siklus tersebut akan terus berlanjut,” tutup Hendry.
Dalam acara tersebut di hadiri Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Safrina Salim, Direktur Bina Kualitas Pelayanan KB Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Martin Suanta dan Kepala Biro Hukum BKKBN Hendri Novriza. [Jose Tarigan/Ari W]
-
Ragam6 jam lalu
Eddies Adelia Jalani Operasi Serius di Penang Akibat Cedera Ligamen
-
POLITIK4 jam lalu
Bahlil Tepis Kabar Jokowi Gabung ke Partai Golkar: “Pak Jokowi Bapak Bangsa”
-
Ragam9 jam lalu
Tingkatkan Imunitas Anak Terhadap Wabah Cacar Air, Berikut Tips dari Pakar
-
Dunia11 jam lalu
Trump Kembali ke Gedung Putih, Kemenangan Besar di Pilpres AS 2024
-
Olahraga8 jam lalu
Jakarta Sapu Bersih Medali Emas di Kejuaraan Panglima TNI Cup 2024
-
Jabodetabek14 jam lalu
BMKG Prakirakan Jakarta Diguyur Hujan pada Kamis Sore
-
Dunia23 jam lalu
Hasil Sementara Pilpres AS 2024: Trump Unggul atas Kamala Harris dalam Perolehan Suara Elektoral
-
OtoTek10 jam lalu
Toyota Siap Perkuat Posisinya di Pasar Global Meski Terjadi Penurunan Laba Bersih