Berita
Hingga Semester I-2021, Pemerintah Cetak Utang Rp443 Triliun
AKTUALITAS.ID – Kementerian Keuangan melaporkan untuk memenuhi pembiayaan pemerintah pada semester I-2021, Pemerintah mencetak utang Rp 443,04 triliun. Realisasi pembiayaan utang terdiri dari realisasi SBN (Neto) sebesar Rp 463,98 triliun dan realisasi Pinjaman (Neto) sebesar negatif Rp20,95 triliun. “Realisasi pembiayaan utang tercapai sebesar Rp 443,04 triliun atau 37,6 persen, terdiri dari realisasi SBN (Neto) 463,98 […]

AKTUALITAS.ID – Kementerian Keuangan melaporkan untuk memenuhi pembiayaan pemerintah pada semester I-2021, Pemerintah mencetak utang Rp 443,04 triliun. Realisasi pembiayaan utang terdiri dari realisasi SBN (Neto) sebesar Rp 463,98 triliun dan realisasi Pinjaman (Neto) sebesar negatif Rp20,95 triliun.
“Realisasi pembiayaan utang tercapai sebesar Rp 443,04 triliun atau 37,6 persen, terdiri dari realisasi SBN (Neto) 463,98 triliun dan realisasi pinjaman (neto) sebesar negatif 20,95 triliun,” dikutip dari Buku APBN KiTa Juli 2021, Jakarta, Sabtu (24/7/2021).
Lebih rinci, realisasi pinjaman terdiri dari realisasi penarikan pinjaman dalam negeri sebesar Rp 330,4 miliar, pembayaran cicilan pokok pinjaman dalam negeri sebesar Rp 620,3 miliar, realisasi penarikan pinjaman luar negeri sebesar Rp 22,46 triliun dan realisasi pembayaran cicilan pokok pinjaman luar negeri sebesar negatif Rp 43,11 triliun.
Realisasi pembiayaan anggaran hingga Juni 2021 mencapai Rp 419,16 triliun atau 41,7 persen target APBN. Sumber pembiayaan tersebut terdiri dari pembiayaan utang sebesar Rp 443,04 triliun, pembiayaan investasi sebesar negatif 25,56 triliun, pemberian pinjaman sebesar Rp1,62 triliun, dan pembiayaan lainnya sebesar Rp 0,1 triliun.
Kebutuhan pembiayaan utang melalui penerbitan SBN menurun sebagai dampak dari penurunan nominal defisit, optimalisasi penggunaan SAL, dan penyesuaian utang jatuh tempo.
Masih mengutip sumber yang sama, dengan target defisit APBN tahun 2021 yang sebesar 5,7 persen, pembiayaan anggaran ditargetkan sebesar Rp1.006,38 triliun. Terutama dipenuhi melalui pembiayaan utang sebesar Rp1.177,4 triliun.
Pembiayaan memegang peran penting untuk mendukung akselerasi pelaksanaan PEN, defisit APBN masih terjaga, mencapai Rp 283,24 triliun atau 1,72 persen terhadap PDB hingga akhir Semester I. Hal ini sejalan dengan kebijakan countercyclical yang dilakukan pada semester pertama.
-
EKBIS06/05/2025 08:30 WIB
Senyum Pengendara! Harga BBM Turun Serentak di Indonesia Mulai Hari Ini
-
FOTO06/05/2025 20:50 WIB
FOTO: DKPP Tegaskan Putusan Etik Tak Bisa Ubah Hasil Pilkada
-
NASIONAL06/05/2025 06:00 WIB
Luhut: Isu Teguran Prabowo ke Panglima TNI Terkait Mutasi Kunto ‘Kampungan!’
-
NASIONAL06/05/2025 09:00 WIB
Ketua DKPP Setuju Dibubarkan Jika KPU dan Bawaslu Sudah Berintegritas
-
EKBIS06/05/2025 09:15 WIB
Harga Pangan Hari Ini: Bawang Merah ‘Nyungsep’, Pedasnya Cabai Keriting Makin ‘Menggigit’
-
EKBIS06/05/2025 09:45 WIB
Pagi Ceria Bursa Jakarta! IHSG Langsung Melompat 32 Poin Lebih
-
NUSANTARA06/05/2025 06:30 WIB
Bunuh Jurnalis, Oknum TNI AL Gadai Motor Demi Biaya Operasional
-
NASIONAL06/05/2025 12:00 WIB
PHK Melonjak di Awal 2025, Menaker Ungkap 7 Penyebab Utamanya