Berita
Virus Corona Varian B1.466.2 Asal Indonesia Dipantau Ketat WHO
Virus corona varian B1.466.2 asal Indonesia menjadi salah satu mutasi yang dipantau ketat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Virus corona B1.466.2 itu menjadi satu di antara 12 varian SARS-CoV-2 yang masuk dalam daftar prioritas WHO untuk dipantau lebih lanjut. Menurut data WHO, 85 persen varian B1.466.2 sejauh ini ditemukan di Indonesia, 5 persen ditemukan di Malaysia, […]
Virus corona varian B1.466.2 asal Indonesia menjadi salah satu mutasi yang dipantau ketat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Virus corona B1.466.2 itu menjadi satu di antara 12 varian SARS-CoV-2 yang masuk dalam daftar prioritas WHO untuk dipantau lebih lanjut.
Menurut data WHO, 85 persen varian B1.466.2 sejauh ini ditemukan di Indonesia, 5 persen ditemukan di Malaysia, 4 persen ditemukan di Singapura, 1 persen masing-masing ditemukan di Australia dan Jepang.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyebut varian lokal B.1.466.2 bahkan sembat menyebar secara masif di Indonesia sebelum varian Delta menyerang.
Menurut peneliti Pusat Penelitian Biologi LIPI varian B.1.466.2 sempat mendominasi penularan di Indonesia pada hingga 57 persen kasus Covid-19 pada Maret 2021, sebelum akhirnya varian Delta menyerang dan mendominasi lebih dari 80 persen.
Namun, saat ini Saat ini varian tersebut cenderung minoritas dan proporsinya kurang dari 5 persen pada pertengahan Juni-Juli, setelah varian Delta mendominasi kasus Covid di Indonesia hingga 92 persen.
LIPI menuturkan varian B.1.466.2 pertama kali ditemukan di Bekasi pada 12 November 2020. WHO telah menjadikan varian B.1466.2 dalam pemantauan sejak 28 April lalu.
Varian ini disebut LIPI memiliki perubahan material genetik yang diduga dapat mempengaruhi karakteristik virus atau diduga dapat menimbulkan risiko di masa depan.
Tetapi bukti dampak fenotipik atau epidemiologis saat ini belum jelas, sehingga memerlukan pemantauan lebih lanjut dan bukti ilmiah baru.
Ada pula beberapa varian lain yang keberadaannya dominan di Indonesia, yaitu B.1.470, B.1.1.398, dan B.1.459.
Varian B.1.470 ditemukan di Surabaya 9 April 2020, B.1.1.398 di Jakarta pada 5 Juni 2020, dan B.1.459 di NTB pada 1 Juni 2020.
Sementara itu, sejauh ini, WHO memiliki tiga kategori pemantauan mutasi virus corona.
Ketiga kategori itu terdiri dari varian virus corona yang menjadi perhatian (varian of concern/VoC), varian yang menarik perhatian (varian of interest/VoI), dan varian yang membutuhkan pemantauan ketat lebih lanjut (Alerts for Further Monitoring).
Sejauh ini, WHO memiliki empat varian yang masuk dalam daftar VoC yakni varian Alpha, Beta, Gamma, dan Delta.
WHO juga memasukkan lima varian corona dalam daftar VoI yakni varian Eta, Iota, Kappa, Lambda, dan Mu.
Sementara itu, selain B.1.466.2 dari Indonesia, ada 11 varian lain yang masuk dalam kategori Alerts for Future Monitoring WHO yakni B.1.427 dan B.1.429 dari Amerika Serikat; R.1, B.1.1.318, B.1.1.519, C.36.3, B.1.214.2, B.1.1.523, B.1.619, B.1.620 dari beberapa negara; dan C.1.2 dari Afrika Selatan.
-
EKBIS29/10/2025 10:30 WIBKurs Rupiah Hari Ini 29 Oktober 2025 Tertekan, Dolar AS Menguat Jelang FOMC
-
FOTO29/10/2025 09:25 WIBFOTO: Suasana Diskusi KPU Bahas Tantangan Digitalisasi Pemilu
-
FOTO29/10/2025 05:13 WIBFOTO: Aksi Peduli Biruni Foundation di Hari Sumpah Pemuda
-
NASIONAL29/10/2025 13:00 WIBProvinsi Dengan Pendaftar Terbanyak Akan Terima Kuota Haji Lebih Besar
-
EKBIS29/10/2025 08:30 WIBUpdate Harga BBM Pertamina 29 Oktober 2025: Cek Daftar Lengkap Harga Terbaru di Seluruh Indonesia
-
POLITIK29/10/2025 12:00 WIBBawaslu Minta KPU dan Pemerintah Segera Atur Penggunaan AI di Pemilu
-
EKBIS29/10/2025 09:30 WIBBursa Saham RI Dibuka Merah, IHSG Turun ke Level 8.072 pada 29 Oktober 2025
-
OLAHRAGA28/10/2025 23:00 WIBMessi Masih Haus Gelar, Bidik Piala Dunia 2026 Bersama Argentina!

















