Berita
Ingkar Janji Soal Hak Perempuan Afghanistan, Sekjen PBB Kecam Taliban
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres kemarin mengecam Taliban karena ingkar janji kepada perempuan dan anak perempuan Afghanistan. Guterres juga mendesak dunia untuk menyumbangkan lebih banyak uang ke Afghanistan untuk mencegah keruntuhan ekonominya. “Saya sangat khawatir melihat janji yang dibuat untuk perempuan dan anak perempuan Afghanistan oleh Taliban dilanggar,” jelas Guterres kepada wartawan, seperti dilansir laman […]
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres kemarin mengecam Taliban karena ingkar janji kepada perempuan dan anak perempuan Afghanistan. Guterres juga mendesak dunia untuk menyumbangkan lebih banyak uang ke Afghanistan untuk mencegah keruntuhan ekonominya.
“Saya sangat khawatir melihat janji yang dibuat untuk perempuan dan anak perempuan Afghanistan oleh Taliban dilanggar,” jelas Guterres kepada wartawan, seperti dilansir laman AFP, Selasa (12/10).
“Saya sangat mengimbau Taliban untuk menepati janji mereka kepada perempuan dan anak perempuan dan memenuhi kewajiban mereka di bawah hukum hak asasi manusia dan kemanusiaan internasional,” kata Guterres.
Dia menuturkan, PBB “tidak akan menyerah” pada masalah ini dan mengatakan mereka membahas isu ini setiap hari dengan Taliban yang berkuasa sejak pertengahan Agustus. Pemerintahan Taliban di Afghanistan hingga kini belum diakui secara internasional.
“Janji yang dilanggar menyebabkan mimpi buruk bagi perempuan dan anak perempuan Afghanistan,” kata Guterres.
Saat ini tiga juta anak perempuan telah terdaftar di sekolah sejak 2001, dan jumlah rata-rata pendidikan untuk anak perempuan telah meningkat dari enam tahun menjadi 10 tahun.
“Delapan puluh persen ekonomi Afghanistan adalah informal, dengan peran perempuan yang lebih besar. Tanpa mereka, tidak mungkin ekonomi dan masyarakat Afghanistan akan pulih,” ujar Guterres memperingatkan.
Guterres juga berbicara panjang lebar mengenai tantangan yang dihadapi ekonomi Afghanistan.
“Kita perlu mencari cara untuk membuat perekonomian kembali bernapas. Ini bisa dilakukan tanpa melanggar hukum internasional atau prinsip-prinsip kompromi,” jelasnya.
Menurut pejabat PBB, ada kemungkinan dana internasional atau uang dari aset Afghanistan yang diblokir akan dibayarkan ke badan-badan PBB dan organisasi non-pemerintah yang kemudian membayar gaji kepada warga Afghanistan di lapangan.
Bantuan kemanusiaan internasional sejauh ini telah dikirim ke berbagai wilayah tanpa halangan dari Taliban, dan bahkan dengan kerjasama dan bantuan keamanan mereka, jelasnya.
“Jumlah insiden selama operasi kemanusiaan terus menurun,” kata Guterres.
-
Ragam49 menit lalu
Dunia Hiburan Korea Berduka, Aktor Song Jae-rim Tutup Usia di 39 Tahun
-
Jabodetabek3 jam lalu
Rabu, Layanan SIM Keliling Polda Metro Jaya di Lima Lokasi Jakarta
-
Nasional10 jam lalu
Kapolri Tunjuk Komjen Ahmad Dofiri Sebagai Wakapolri Gantikan Agus Andrianto
-
OtoTek23 jam lalu
Samsung Siap Luncurkan Empat Model Galaxy S25 pada 2025
-
Nusantara9 jam lalu
Ternate Diguncang Gempa Magnitudo 5,5
-
Nusantara21 jam lalu
Relawan Kei: Pilih Pemimpin Papua untuk Tanah Papua, Kenapa Harus yang Lain?
-
Olahraga20 jam lalu
Ginting Absen di China Masters 2024 Akibat Cedera Pinggang
-
POLITIK18 jam lalu
Kapolri Tindak Polisi Tak Netral di Pilkada, 202 Daerah Berpotensi Ricuh