Berita
Komisi III Minta Polri Tak Defensif Dalam Sikapi Tagar #PercumaLaporPolisi
AKTUALITAS.ID – Anggota Komisi III DPR Taufik Basari meminta Polri tidak defensif dalam menyikapi berbagai tagar yang mengkritik kinerja Polri, seperti #PercumaLaporPolisi. Menurutnya, Polri tidak boleh menganggap pihak yang menggaungkan tagar tersebut sebagai pihak yang tidak suka kepolisian. “Oleh karena itu penyikapannya jangan defensif, penyikapan jangan kemudian merasa pihak yang mengangkat isu sebagai orang yang […]
AKTUALITAS.ID – Anggota Komisi III DPR Taufik Basari meminta Polri tidak defensif dalam menyikapi berbagai tagar yang mengkritik kinerja Polri, seperti #PercumaLaporPolisi.
Menurutnya, Polri tidak boleh menganggap pihak yang menggaungkan tagar tersebut sebagai pihak yang tidak suka kepolisian.
“Oleh karena itu penyikapannya jangan defensif, penyikapan jangan kemudian merasa pihak yang mengangkat isu sebagai orang yang tidak suka Polri, bukan,” kata pemilik sapaan akrab Tobas itu kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Jumat (15/10/2021).
Berbagai tagar terkait kinerja Polri itu, lanjut politikus Partai NasDem itu, seharusnya menjadi alat introspeksi diri kepolisian.
Menurut Tobas, Polri juga harus melihat berbagai tagar itu sebagai masukan bahwa sebagian netizen atau pengguna media sosial mulai tidak percaya dengan Polri dan berharap Polri lebih baik di hari mendatang.
“Kalau saya melihat mereka punya harapan agar Polri lebih baik. Oleh karena itu penyikapannya adalah kalau dianggap ada ketidakpercayaan ini mana yang kurang dari kita perlu diperbaiki,” ujar dia.
“Karena syarat melakukan perbaikan adalah menyadari dulu kekurangannya, kecuali kalau kita merasa tidak ada kekurangan berarti tidak ada yang perlu diperbaiki,” lanjut Tobas.
Untuk diketahui, tagar #PercumaLaporPolisi muncul ketika ramai kasus pelecehan seksual kepada tiga anak oleh ayahnya sendiri di Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Namun, dalam kasus ini Polres Luwu Timur menghentikan penyelidikan perkara tersebut pada 2019.
Banyak warganet yang marah sekaligus sedih dengan kasus tersebut. Tidak sedikit pula yang menuturkan kisah mereka ketika membuat laporan kepada pihak kepolisian namun tak diproses.
Belakangan, muncul dugaan polisi menggunakan buzzer untuk menangkal hashtag atau tagar #PercumaLaporPolisi dengan #PolriSesuaiProsedur dalam kasus Luwu Timur sebelumnya ramai di media sosial.
Polisi pun membantah telah menggunakan buzzer untuk menangkal isu yang berkembang di media sosial terkait kasus pencabulan tiga anak di bawah usia 10 tahun yang terjadi di Kabupaten Luwu Timur.
“Terkait dengan tagar percuma lapor polisi, perang hashtag kita tidak pernah perang,” kata Kabagpenum Divhumas Polri Kombes Ahmad Ramadhan kepada wartawan di gedung Bareskrim Polri, Rabu (13/10).
AKTUALITAS.ID – Anggota Komisi III DPR Taufik Basari meminta Polri tidak defensif dalam menyikapi berbagai tagar yang mengkritik kinerja Polri, seperti #PercumaLaporPolisi.
Menurutnya, Polri tidak boleh menganggap pihak yang menggaungkan tagar tersebut sebagai pihak yang tidak suka kepolisian.
“Oleh karena itu penyikapannya jangan defensif, penyikapan jangan kemudian merasa pihak yang mengangkat isu sebagai orang yang tidak suka Polri, bukan,” kata pemilik sapaan akrab Tobas itu kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Jumat (15/10/2021).
Berbagai tagar terkait kinerja Polri itu, lanjut politikus Partai NasDem itu, seharusnya menjadi alat introspeksi diri kepolisian.
Menurut Tobas, Polri juga harus melihat berbagai tagar itu sebagai masukan bahwa sebagian netizen atau pengguna media sosial mulai tidak percaya dengan Polri dan berharap Polri lebih baik di hari mendatang.
“Kalau saya melihat mereka punya harapan agar Polri lebih baik. Oleh karena itu penyikapannya adalah kalau dianggap ada ketidakpercayaan ini mana yang kurang dari kita perlu diperbaiki,” ujar dia.
“Karena syarat melakukan perbaikan adalah menyadari dulu kekurangannya, kecuali kalau kita merasa tidak ada kekurangan berarti tidak ada yang perlu diperbaiki,” lanjut Tobas.
Untuk diketahui, tagar #PercumaLaporPolisi muncul ketika ramai kasus pelecehan seksual kepada tiga anak oleh ayahnya sendiri di Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Namun, dalam kasus ini Polres Luwu Timur menghentikan penyelidikan perkara tersebut pada 2019.
Banyak warganet yang marah sekaligus sedih dengan kasus tersebut. Tidak sedikit pula yang menuturkan kisah mereka ketika membuat laporan kepada pihak kepolisian namun tak diproses.
Belakangan, muncul dugaan polisi menggunakan buzzer untuk menangkal hashtag atau tagar #PercumaLaporPolisi dengan #PolriSesuaiProsedur dalam kasus Luwu Timur sebelumnya ramai di media sosial.
Polisi pun membantah telah menggunakan buzzer untuk menangkal isu yang berkembang di media sosial terkait kasus pencabulan tiga anak di bawah usia 10 tahun yang terjadi di Kabupaten Luwu Timur.
“Terkait dengan tagar percuma lapor polisi, perang hashtag kita tidak pernah perang,” kata Kabagpenum Divhumas Polri Kombes Ahmad Ramadhan kepada wartawan di gedung Bareskrim Polri, Rabu (13/10).
“Terkait dengan tagar percuma lapor polisi, perang hashtag kita tidak pernah perang,” kata Kabagpenum Divhumas Polri Kombes Ahmad Ramadhan kepada wartawan di gedung Bareskrim Polri, Rabu (13/10).
- Ragam12 jam lalu
Kualitas Air Memengaruhi Rasa Kopi: Air Mineral Kemasan Lebih Disarankan
- Ragam10 jam lalu
Pengacara Elza Syarief Terbaring Kritis, Farhat Abbas Ajak Doa Bersama
- Jabodetabek24 jam lalu
Seorang Pria Berusia 46 Tahun Tewas Tertabrak KRL di Cilebut, Bogor
- Nasional20 jam lalu
Pemutihan Pajak Kendaraan: Cek Jadwal Terbaru di Seluruh Indonesia!
- Dunia21 jam lalu
Ledakan Bom di Thailand Tewaskan 3 Orang dan Cedera 48 Lainnya
- POLITIK20 jam lalu
Romahurmuziy Desak Mardiono Bertobat dan Minta Maaf atas Kegagalan Partai di Pemilu 2024
- POLITIK16 jam lalu
Deddy Sitorus Ungkap Indikasi Upaya Pengacakan Kongres PDIP 2025
- POLITIK1 jam lalu
Sandiaga Uno Tegaskan Masih Nunggu Hasil Putusan Mukernas PPP soal Posisi Ketua Umum