Berita
Jepang Pertahankan Pengetatan Pembatasan Masuk Wilayah hingga Akhir Februari
Jepang akan mempertahankan pengetatan pembatasan masuk wilayah hingga akhir Februari 2022. Hal itu dilakukan sebagai upaya meredam penyebaran Covid-19 varian Omicron. Pengetatan pembatasan itu dikonfirmasi Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada Selasa (11/1). Namun, beberapa pengecualian dilakukan atas alasan kemanusiaan yang dapat dipertimbangkan. Jepang menjadi salah satu negara yang melakukan pembatasan wilayah dengan ketat demi […]

Jepang akan mempertahankan pengetatan pembatasan masuk wilayah hingga akhir Februari 2022. Hal itu dilakukan sebagai upaya meredam penyebaran Covid-19 varian Omicron.
Pengetatan pembatasan itu dikonfirmasi Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada Selasa (11/1). Namun, beberapa pengecualian dilakukan atas alasan kemanusiaan yang dapat dipertimbangkan.
Jepang menjadi salah satu negara yang melakukan pembatasan wilayah dengan ketat demi mencegah penyebaran Omicron sejak akhir 2021, salah satunya adalah dengan melarang masuk semua warga non-Jepang, termasuk siswa dan anggota keluarga asing.
“Berkat aturan pembatasan yang ketat di negara-negara G7, kami dapat menjaga penyebaran Omicron ke tingkat minimal, memberi kami waktu bersiap menghadapi penyebaran domestik,” kata Fumio Kishida.
“Kami akan mempertahankan hal ini hingga akhir Februari sambil mengambil tindakan yang diperlukan dari perspektif kemanusiaan dan kepentingan nasional,” tuturnya seperti diberitakan CNA, Selasa (11/1).
Selain melarang warga non-Jepang masuk, pemerintah juga menetapkan aturan warga lokal yang baru masuk Jepang diwajibkan karantina ketat hingga enam hari di hotel, dilanjutkan dengan karantina di rumah.
Namun, langkah tersebut sempat memicu protes dari warga. Mereka menginginkan perubahan terutama untuk mengurangi perpisahan dari keluarga.
Oleh sebab itu, Fumio Kishida menyatakan pemerintah sedang mempertimbangkan untuk melonggarkan beberapa aturan dalam kasus-kasus tertentu atau luar biasa.
Kishida mengatakan sementara masih banyak yang belum diketahui tentang varian Omicron walau tampaknya risiko kasus serius lebih rendah. Anak-anak di bawah usia 12 tahun akan ditawarkan vaksinasi.
Meski jajak pendapat menunjukkan sebagian besar orang Jepang mendukung kontrol perbatasan, pendiri dan kepala eksekutif perusahaan e-commerce Rakuten Hiroshi Mikitani menyerukan agar pemerintah bisa melakukan pelonggaran dengan alasan ekonomi akan menderita.
“Khususnya, pelarangan masuknya orang asing baru dan sistem karantina hotel perlu ditinjau ulang,” kata Mikitani, yang sejak lama menjadi kritikus penanganan pandemi Jepang, di Twitter.
“Corona ada di mana-mana di dunia dan perbatasan harus dibuka, pembatasan jelas tidak berfungsi. Yang perlu dilakukan adalah memprioritaskan vaksinasi dan penggunaan obat-obatan oral,” katanya.
-
JABODETABEK18/06/2025 09:45 WIB
Proposal Perdamaian Ditolak Meski Utang Sudah Dilunasi, Diduga Ada Konflik Kepentingan Kreditor Afiliasi
-
JABODETABEK18/06/2025 05:30 WIB
Waspada Cuaca Ekstrem! Petir dan Hujan Guyur Jabodetabek Rabu 18 Juni 2025
-
DUNIA18/06/2025 10:15 WIB
Langit Teheran Membara: Israel Kembali Gempur Iran dengan 60 Pesawat Tempur
-
RAGAM18/06/2025 16:30 WIB
Tom Cruise Bakal Terima Oscar Kehormatan
-
EKBIS18/06/2025 08:45 WIB
Harga BBM Resmi Turun Mulai 18 Juni 2025, Konsumen Nikmati Penurunan Harga di Seluruh SPBU Nasional
-
POLITIK18/06/2025 12:00 WIB
Bahtra Banong Puji Kepemimpinan Dasco Ahmad dalam Tuntaskan Sengketa Empat Pulau
-
EKBIS18/06/2025 09:45 WIB
IHSG Menguat Tipis 18 Juni, Tiga Saham Ini Diprediksi Cuan
-
JABODETABEK18/06/2025 06:30 WIB
Mahasiswa Buddhi Dharma Akhiri Hidup di Tangga Darurat Kampus