Connect with us

Berita

Lebih dari 800 Ribu Warga Bangladesh Dievakuasi Akibat Topan Remal

Published

on

AKTUALITAS.ID – Lebih dari 800.000 warga Bangladesh dievakuasi oleh pemerintah setempat setelah Topan Remal menghantam pesisir negara tersebut dari Teluk Bengal. Topan ini menyebabkan hujan deras, badai, dan gelombang pasang, dengan sejumlah distrik pesisir dilaporkan tergenang gelombang pasang setinggi 2,5 hingga 3,5 meter.

Topan Remal diperkirakan akan membawa hembusan angin dengan kecepatan 110-130 kilometer per jam di sepanjang pesisir Bangladesh dan gelombang pasang setinggi 3 hingga 6 meter saat melintasi negara itu. 

Menteri Negara Penanggulangan dan Pertolongan Bencana Bangladesh, Muhibur Rahman, mengonfirmasi bahwa 800.000 orang telah dievakuasi dari 16 distrik pesisir yang paling rentan terhadap dampak topan tersebut.

Rahman juga menyerukan warga lainnya untuk segera mengungsi ke pusat pengungsian yang telah disediakan oleh pemerintah. “Kami telah menyiapkan 8.000 hingga 9.000 tempat pengungsian untuk menampung warga yang terdampak,” ujar Rahman dalam konferensi pers di Dhaka.

Ahli cuaca dari Departemen Meteorologi Bangladesh, Muhammad Abul Kalam, menjelaskan bahwa badai tersebut memasuki Bangladesh dari dekat bagian selatan-tengah negara tersebut dan Pulau Sagar di Bengal Barat, India. Namun, Kalam mengakui bahwa rincian lengkap mengenai siklon ini masih belum dapat diketahui secara pasti karena keterbatasan sistem observasi yang dapat mendeteksi topan secara langsung.

Sebagai langkah pencegahan, Badan cuaca Bangladesh telah mengumumkan tanda bahaya di sejumlah pelabuhan, termasuk Mongla, Payra, Chittagong, dan Cox’s Bazar. Wilayah barat daya distrik Satkhira serta Cox’s Bazar diperkirakan akan terdampak paling parah oleh badai tersebut.

Hingga saat ini, dua korban jiwa telah dilaporkan akibat Topan Remal. Seorang pemuda dan seorang lansia dilaporkan tewas karena terbawa gelombang pasang di pesisir distrik Satkhira dan Patuakhali. Pemerintah terus memantau situasi dan melakukan upaya maksimal untuk memastikan keselamatan warga.

Pemerintah Bangladesh telah meningkatkan kesiapsiagaan dengan mengerahkan tim penanggulangan bencana dan memberikan instruksi kepada masyarakat untuk tetap waspada serta mengikuti arahan resmi. Berbagai upaya penyelamatan dan bantuan kemanusiaan juga telah disiapkan untuk mengatasi dampak dari topan ini.

Dengan kondisi cuaca yang semakin ekstrem, otoritas Bangladesh juga memperingatkan warga untuk tidak kembali ke rumah mereka sebelum kondisi dinyatakan aman. Mereka juga diminta untuk membawa barang-barang penting dan kebutuhan dasar selama berada di pusat pengungsian.

Topan Remal sekali lagi menjadi pengingat akan pentingnya sistem peringatan dini dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. Bangladesh, yang sering kali menjadi sasaran badai siklon dari Teluk Bengal, terus berupaya meningkatkan infrastruktur dan kesiapan masyarakatnya untuk mengurangi risiko dan dampak dari bencana semacam ini. (YAN KUSUMA/RAFI)

OASE

INFOGRAFIS

WARGANET

Trending